Transparent Sexy Pink Heart RAKHMAT STW: Pengenalan Bakteri/pewarnaan gram/rakhmat_stw/unib/mikrobiologi

Rabu, 11 Maret 2015

Pengenalan Bakteri/pewarnaan gram/rakhmat_stw/unib/mikrobiologi



LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

                                                                                          

Nama                                : RAHMAD SETIAWAN
 NPM                                : E1J013062
Judul / Tgl Praktikum       : Pengenalan Bakteri/14 Mei 2014
Nama Pembimbing            :  Ir.Hartal,MP
Nama Pelatih ( Coass)     : Redi Agustri



LABORATORIUM PROTEKSI TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Bakteri dalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Baktei pada umumnya cenderung tak berwarna, sehingga dalam pengamatan mememerlukan alat bantu. Bakteri dapat di amati melalui bantuan mikroskop cahaya.
Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara, dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan dalam tubuh manusia. Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 μm
Untuk mempermudah dalam suatu pengamatan terhadap bakteri biasanya di lakukan pewarnaan terhadap objek tersebut. Suatu pewarnaan dalam tubuh bakteri akan mempermudah indentifikasi terhadap bakteri tersebut. Pewarnaan terhadap bakteri biasa di bedakan berdasarkan objek pewarnaan. Suatu pewarnaan apabila objek pengamatan yang kita lakukan pewarnaan sering disebut pewarnaan positif. Pewarnaan positif bercirikan lingkungan bakteri akan tampak tranparan sedangkan bakteri akan berwarna biru ke ungguan atau merah. Pewarnaan yang kedua yaitu pewarnaan negatif . pewarnaan ini bercirikan lingkungan bakteri yang kita amati akan berwarna sedangkan bakteri yang kita amati akan tampak transparan.


1.2  Tujuan
a.       Mahasiswa mampu mengamati karakter bebeberapa koloni bakteri
b.      Mahasiswa mampu membedakan koloni bakteri dengan koloni bukan bakteri
c.       Mahasiswa dapat mengamati contoh contoh penataan bakteri
d.      Mahasiswa mampu membedakan beberapa penataan sel bakteri yang berbeda
e.       Mahasiswa mampu mengamati dan menyiapakan preparat pewarnaan bakteri untuk keperluan karakterisasi

BAB II
DASAR TEORI

Mikroorganisme yang ada di alam ini mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat yang khas begitu pula dengan bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri yang ada di suspensikan. Salah satu cara unutk mengamati bentuk sel bakteri sehingga mudah di identifikasi adalah dengan cara metode pengenceran atau pewarnaan. Hal tersebut berfungsi untuk mengetahuisifat fisiologisnya  yaitu mengetahui reaksi dinding sel bakteri melalui serangkaian pengecetan atau pewarnaan (Dwidjoseputro, 1998).
Pewarnaan gram adalah tekhnik pewarnaan diferensial yang paling banyak digunakan dalam bakteriologi, pewarnaan ini memisahkan bakteri menjadi 2 kelompok yaitu gram positif dan gram negatif. Larutan yang digunakan dalam pewarnaan ini ada 4 yaitu gram A, B, C dan D ( Harley, 2007 ).
Bakteri gram positif adalah jenis bakteri dengan dinding peptidoglikan yang tebal, sementara bakteri gram negatif adalah jenis bakteri dengan dinding peptidoglikan yang tipis. Perbedaan ketebalan dinding ini mengakibatkan perbedaan kemampuan aktifitas dengan pewarnaan gram (Savada, 2008).
            Pewarnaan negatif adalah pewarnaan yang tidak langsung mewarnai bakteri, melainkan mewarnai latar belakang preparat bakteri tersebut. Pewarnaan ini dilakukan menggunakan pewarnaan yang bersifat asam seperti nigrosin, tinta india atau eursin. Pewarna ini tidak akan menembus atau berikatan dengan dinding sel bakteri karena daya muatan negatif dinding sel bakteri. Pewarna akan membentuk deposit disekitar bakteri atau menghasilkan latar belakang hitam sehingga bakteri tampak tidak berwarna, sementara latar belakangnya berwarna gelap (Presscot, 2009).
Berdasarkan genetis, terkadang bakter diklasifikasikan berdasarkan pewarnannya, misalnya dengan pewarnaan gram, bakteri dibagi menjadi bakteri gram positif dan bakteri gram negatif (Purvess, 2009).
Zat warna lawan adalah suatu zat warna basa yang berbeda warnanya dengan zat warna mula-mula yang digunakan. Gunanya adalah untuk memberikan warna pada sel-sel yang berbeda warnanya dengan zat warna mula-mula. Zat warna penutup diberikan pada akhir pewarnaan dengan tujuan untuk memberikan kontras pada sel-sel yang tidak menyerap zat warna utama (Sutedjo, 1991).

BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan
Pengenalan koloni bakteri
Bahan : Biakan bakteri, alkohol, aquades
Alat     : loup, mikroskop, ose, gelas obyek, gelas penutup, lampu spiritus

Penataan bakteri
Bahan : Biakan bakteri (Streptococcus, Staphylococcus, dll) dalam medium cair, laktofenol     biru, alkohol, aquades
Alat     : Ose, pipet tetes, gelas obyek, gelas penutup, lampu spiritus

Pewarnaan gram
Bahan : Biakan bakteri berumur 18-24 jam, pewarna A (crystal violet 2% + amonium oxylat 1%), penguat B (I 1% + Kl 2%),  peluntur C (etanol 70%), pewarna D (safranin 2,5% dalam alkohol), alkohol 90%
Alat  :gelas obyek, tabung reaksi, ose, pinset, stopwatch, botol semprot, lampu spiritus,    mikroskop

3.2  Prosedur Kerja
Pengenalan koloni bakteri
1.      Mengambarmasing-masing koloni bakteri yang tersedia
2.      Memberi keterangan gambar masing-masing koloni bakteri tentang : bentuk koloni, bentuk tepi koloni, struktur dalam, dan elevasi koloni
Penataan bakteri
1.      Membersihkan gelas obyek  dengan menggunakan alkohol 90% sampai bebas debu dan lemak
2.      Mengambil satu ose biakan bakteri dalam medium cair dan teteskan ke gelas obyek, kemudian tetesi laktofenol biru
3.      Menetesan biakan tanpa diratakan langsung ditutup dengan gelas penutup
4.      mengamati bagaimana penataan sel satu dengan sel lainnya


Pewarnaan gram
1.      Membuat suspensi biakan bakteri yang telah berumur 48 jam atau lebih dalam aquades steril
2.      Mengambil secara aseptik 1 ose suspensi bakteri dan meletakkan di atas gelas obyek kemudian meratakan menjadi ±1/2cm2
3.      Melakukan fiksasi supaya bakteri dapat lengket pada gelas obyek, dengan cara melewatkan beberapa kali di atas nyala lampu spiritus sampai suspensi benar-benar mengering tanpa mendidih
4.      Menetesi suspensi yang sudah kering dengan pewarna A (kristal violet) sebanyak 2 tetes dan didiamkan selama 1 menit
5.      Setelah 1 menit, pewarna A yang menggenang dibuang kemudian ditetesi dengan penguat Bnsebanyak 1 tetes dan diamkan selama 1 menit lagi
6.      Setelah 1 menit, membilas pewarna pada obyek gelas dengan menggunakan air yang disemprotkan dari botol semprot sampai aquades yang menetes menjadi jernih
7.      menetesi pewarna pada obyek gelas mengunakan peluntur C sebanyak 3 tetes kemudian didiamkan selama 10-20 detik dan segera dibilas dengan menggunakan air yang disemprotkan dari botol semprot sampai aquades yang menetes menjadi jernih
8.      meniriskan obyek gelas sampai kering angin kemudian ditetesi dengan pewarna D (safranin) sebanyak 2 tetes dan diamkan selama 1 menit
9.      Setelah 1 menit,membilas pewarna pada obyek gelas dengan menggunakan air yang disemprotkan dari botol semprot sampai aquades yang menetes menjadi jernih kemudian ditiriskan sampai kering angin, sehingga diperoleh preparat pewarnaan gram
10.  Mengamati preparat dengan menggunakan mikroskop pada pembesaran sedang (10 x 40) dan pembesaran kuat (10 x 100). Bakteri gram positif akan berwarna ungu sedangkan bakteri gram negatif akan berwarna merah








BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil Pengamatan
Pengenalan bakteri
Penataan bakteri
Pewarnaan gram
Bentuk  :cirticular
Tepi koloni rata
Struktur smooth
Elevasi low convex
Dua-dua berpasangan
Bentuk basil panjang
Warna sel adlah unggu sehingga bakteri tersebut termasuk dalam kelompok gram positif


4.2              Pembahasan

Berdasarkan data diatas bahwa pada pengamatan pengenalan bakteri praktikan mengamati empat ciri. Ciri-ciri bakteri yang pertama kami amati adalah dari segi bentuk. Hasil pengamatan bakteri E-Colly termasuk bakteri dengan bentuk cirticular. Ciri bakteri yang kami amati adalah dari segi tepi koloni pada bakteri. Hasil pengamatan tepi koloni pada bakteri adalah tergolong bakteri yang bertepi koloni rata. Pengamatan untuk pengenalan bakteri selanjutnya kami lihat dari segi struktur yang dimiliki oleh bakteri. Berdasarkan pengmatan yang kami lakukan di ketahui bahwa bakteri E-Colly memiliki struktur smooth, ketika kita amati struktur tersebut dari atas. Untuk lebih mengetahui bakteri, selanjutnya kami melakukan pengamatan dari segi elavasi pada bakteri objek pengamatan kami. Berdasarkan pengamtan yang kami lakukan bahwa elevasi pada bakteri ini cenderung tergolong dalam low convek. Pengamatan mengenai elevasi untuk mendapatkan hasil maksimal harus di amati dari samping sebab jika pengamatan dilakukan dari atas seperti pengamatan bentuk, tepi koloni dan struktur bakteri, maka elavasi tidak bisa terlihat jelas. Pengamatan terhadap elavasi dilakukan objek pengamatan sejajar dengan mata pengamat.
            Pengamatan pada penataan bakteri, cenderung berfokus pada bentuk bentuk bakteri dalam koloni tumbuh. Berdasarkan data penataan bakteri dapat dibedakan penataan tungal artinya tiap bakteri berdiri sendiri dalam koloni yang berjarak. penataan dua dua atau berpasangan yang berarti ada pasangan bakteri yang berdekatan baru berjarak. Penataaan berpasang tiga atau basil pendek artinya tiap bakteri bertata pasang tiga. Yang terakhir penataan basil panjang bakteri berpasangan lebih dari tiga. Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan didapatkan data bahwa bakteri yang kami amati memilki penataan dua-dua atau berpasangan pada tiap-tiap koloninya.
            Pewarnaan gram pada praktikum ini dilakukan pewarnaan gram positif. Pewarnaan gram yang dilakukan adalah pewarnaan pada objek pengamatan atau bakteri. Pewarnaan pada objek pengamatan dilakukan agar dalam pross pengamatan kita lebih mudah mengamatinya. Suatu bakteri yang tidak dilakukan pewarnaan sebelum di amati, pada hasil pengamataan cenderung tranparan. Bakteri yang dilakukan pewarnaan sebelum di amati akan memiliki warna sesuai golongan gram bakteri tersebut. Pewarnaan terhadap bakteri dilakukan dengan bantuan zat warna kristal violet yang memberikan warna biru keungguan terhadap bakteri yang kita amati. Pewarna kedua yang biasa di gunakan adalah safranin yaitu zat warna yang memberikan warna merah pada bakteri yang kita amati. Suatu bakteri yang tergolong dalam bakteri gram positif dalam pewarnaan akan terwarnai oleh kristal violet, sehingga bakteri yang dalam kelompok gram positif pada pengamatan akan berwarna biru atau ke ungguan. Suatu bakteri yang tergolong dalam bakteri gram negatif dalam pewarnaan akan terwarnai oleh safranin, sehingga bakteri yang dalam kelompok gram negatif pada pengamatan akan berwarna merah. Berdasarkan percobaan yang di lakuakn bahwa hasil pewarnaan pada bakteri yang kami amati berwarna biru ke ungguan. Hal ini berarti bahwa bakteri yang kami amati termasuk dalam gram positif.
















BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

            Berdasarkan penagamatan yang dilakukan dalam praktikum ini bakteri dapat di bedakan berdasarkan karakter yang dimiliki. Karakter yang dimiliki bakteri dapat di amati dalam empat kriteria. Kriteria dalam pembedaan karakter bakteri terdiri atas bentuk bakteri, tepi pada koloni bakteri, struktur bakteri, dan elevasi bakteri.
            Koloni bakteri dapat kita bedakan berdasarkan bentuk bentuk tepi koloni. Data pengamatan yang di lakukan bahwa bakteri yang di amati memiliki tepi yang cenderung rata. Koloni bakteri juga dapat di bedakan berdasarkan bentuk koloni, struktur dalam berkoloni serta elevasi koloni bakteri.
            Praktikum pengenalan bakteri pada penataan bakteri praktikan mengamati contoh penataan dua-dua atau berpasangan. Hasil pengamatan bahwa objek pengamatan cenderung berjajar dua-dua lalu terpisah. Hal ini merupakan contoh penataan bakteri berpasangan.
            Penataan bakteri dapat kita bedakan menjadi penataan tunggal tak berpasangan, hal ini berarti pada bakteri cenderung terdapat jarak tiap-tiap bakteri. Penataan dua-dua atau berpasangan, penataan ini bakteri akan berhimpit dua-dua lalu terpisah jarak dengan pasangan lain.
            Pewarnaan pada bakteri secara umum dilakukan dengan bantuan pewarna kristal violet dan safranin. Apabila suatu bakteri dapat menahan atau menyerap pewarna pertama walaupun dilakukan pencucian maka bakteri tersebut akan berwarna unggu, dan tergolong dalam gram positif. Bakteri yang tak dapat menahan pewarnaan pertama, akan terwarnai oleh pewarna safranin, sehingga pada pengamatan akhir akan berwarna merah, dan tergolong dalam gram negatif.

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan untuk Praktikan diharapkan lebih teliti dan cermat dalam melakukan segala bentuk praktikum. Selain itu Praktikan diharapkan utuk belajar seputar percobaan sebelum melakukan percobaan ini. Yang terakhir Praktikan diharapkan agar selalu semangat dalam menghadapi kesulitan–kesulitan yang ada saat praktikum

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan
Harley. 2007. Pengertian Pewarnaan Gram. Gramedia. Jakarta.
Presscot. 2009. Pewarnaan negatif. UI Press. Jakarta.
Purvess. 2009. Klasifikasi Bakteri. UI Press. Jakarta.
Savada. 2008. Bakteri. Gramedia. Jakarta.
Sutedjo, M.1991. Mikrobiologi Tanah. Jakarta : Rhineka Cipta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar