Transparent Sexy Pink Heart RAKHMAT STW: CHI-SQUARE TEST (UJI X2) Rakhmat Stw / Unib / Genetika

Rabu, 11 Maret 2015

CHI-SQUARE TEST (UJI X2) Rakhmat Stw / Unib / Genetika



LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

ACARA 5
CHI-SQUARE TEST (UJI X2)



RAHMAD SETIAWAN
 E1J013062


Shift: B.2. Senin (10:00-12:00)
Kelompok 2


LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Teori  kemungkinan berperan penting dalamilmu genetika, misalnya mengenai pemindahan gen-gen dari induk/orang tua/parental ke gamet-gamet, pembuahan sel telur oleh spermatozoon, bekumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai macam kombinasi. Untuk mengevaluasi suatu hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi-deviasi dari nilai-nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dan ketidaksaman demikian yang terjadi oleh peluang. Uji ini harus memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajad bebas). Uji ini dikennal sebagai uji X2 (Chi Square Test). Metode chi square adalah cara yang dapat kita pakai untuk membanf=singkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan – persilangan dengan hasil yang diharpkan berdasarjab hipotesis secara teoritis. Dengan cara ini seorang ahli genetika dapat menentukan satu nilaikemugkinan untuk menguji hipotesis itu. (Crowder L.V, 1997)
Teori kemungkinan merupakan dasar untuk menentukan nisbah yang diharapkan dari tipe-tipe persilangan genotipe yang berbeda. Penggunaan teori ini memungkinkan kita untuk menduga kemungkinan diperolehnya suatu hasil tertentu dari persilangan tersebut.  .
 Metode chi-kuadrat adalah cara yang dapat kita pakai untuk membandingkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan-persilangan dengan hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesis secara teoritis. Dengan cara ini seorang ahli genetika dapat menentukan suatu nilai kemungkinan untuk menguji hipotesis itu (Ali.2011).
Dasar uji kai kuadrat itu sendiri adalah membandingkan perbedaan frekuensi hasil observasi (O) dengan frekuensi yang diharapkan (E). Perbedaan tersebut meyakinkan jika harga dari Kai Kuadrat sama atau lebih besar dari suatu harga yang ditetapkan pada taraf signifikan tertentu (dari tabel χ2). (Murti,1996)
Uji Chi Square Test (X2) bertujuan untuk mengetahui apakah data yang didapat dari hasil pengamatan sesuai dengan nilai atau nilai ekspektasinya yang juga dapat diartikan bahwa hasil observasinya sesuai dengan model atau teori. Ukuran seberapa besar deviasi tersebut disebut dalam formula atau rumus berikut :
               k    (Oi-Ei)2
  X2 = å -------------
              I=1    Ei

Oi = Jumlah individu yang dialami pada fenotipe ke-I
Ei = jumlah individu yang diharapkan atau secara teoritis pada fenotipe ke-I
å = Total dari semua kemungkinan nilai (Oi-Ei) 2/Ei untuk keseluruhan fenotipe

Biasanya nilai kemungkinan 5% dianggap sebagai garis batas antara menerima dan menolah hipotesis. Apabila nilai kemungkinan lebih besar dari 5%, penyimpangan dari nisbah harapan tidak nyata. Jika data X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (X2 hitung < X2 Tabel) maka data diterima dan data pengamatan sesuai dengan model atau teori. Sedangkan kalau X2 hitung  lebih besar dari X2 tabel (X2 hitung  > X2 Tabel) maka data di tolak dan data pengamatan tidak sesuai dengan model atau teori (Suryati, Dotti. 2014).

1.2 Tujuan
a.       Menghitung X2 untuk menentukan apakah data yang diperoleh cocok atau sesuai dengan teori atau yang diharapkan.
b.      Menginterpretasikan nilai X2 yang dihitung dengan table X2.


















BAB II
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

2.1   Bahan dan Alat
Alat dan bahan yang digunakan yaitu:
·         Kacang buncis merah dan putih
·         Kantong atau kotak
·         Petridish


2.2    Cara Kerja
1.      Mencampur 200 biji kacang merah dan 200 biji kacang putih, aduk dan tempatkan dalam satu kotak.
2.      Mengambil sampel dari campuran di atas (1) sebanyak 1 petridish penuh.
3.      Memisahkan  dan menghitung yang merah dan yang putih.
4.      Mencatat ata anda dalam lembar kerja dan menghitung jumlah yang diharapkan berdasarkan jumlah sampel dan populasi kacang merah dan putih.
5.      Melengkapi tabel lembar kerja anda dan hitung X2.
















BAB III
HASIL

Tabel 1. Perhitungan X2 untuk sampel yang diambil dari populasi 200 kacang merah dan 200 kacang putih.
Fenotipe
Pengamatan (observasi =O)
Harapan (expected=E)
Deviasi
(O-E)
(O-E)2
(O-E)2/E
X2
Merah
95
92,5
+2,5
6,25
0,067
Putih
90
92,5
-2,5
6,25
0,067
Total
185
185
0
12,5
0,134
Nilai X2 tabel=3,84. Karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (0,134<3,84) maka devisiasi terjadi karena kebetulan belaka dengan demikian data dapat diterima dan sesuai dengan model atau teori.
Tabel  2. Tabel harapan kejadian dalam pengambilan 20x
Fenotipe
Pengamatan
(observasi =O)
Harapan
(expected=E)
Deviasi
(O-E)
(O-E)2
(O-E)2/E
X2
Merah
14
15
-1
1
0,066
Putih
6
5
1
1
0,2
Total
20
20
0
2
0,266
Nilai X2 tabel=3,84. Karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (0,266<3,84) maka devisiasi terjadi karena kebetulan belaka dengan demikian data dapat diterima dan sesuai dengan model atau teori.
Tabel 3. Tabel harapan kejadian dalam pengambilan 40x
Fenotipe
Pengamatan
(observasi =O)
Harapan
(expected=E)
Deviasi
(O-E)
(O-E)2
(O-E)2/E
X2
Merah
29
30
-1
1
0,033
Putih
11
10
1
1
0,1
Total
40
40
0
2
0,133
Nilai X2 tabel=3,84. Karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (0,133<3,84) maka devisiasi terjadi karena kebetulan belaka dengan demikian data dapat diterima dan sesuai dengan model atau teori

Tabel 4. Tabel harapan kejadian dalam pengambilan 60x
Fenotipe
Pengamatan
(observasi =O)
Harapan
(expected=E)
Deviasi
(O-E)
(O-E)2
(O-E)2/E
X2
Merah
46
45
-1
1
0,022
Putih
14
15
1
1
0,066
Total
60
60
0
2
0,088
Nilai X2 tabel=3,84. Karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (0,088<3,84) maka devisiasi terjadi karena kebetulan belaka dengan demikian data dapat diterima dan sesuai dengan model atau teori
Tabel.5  Perhitungan X2 Hukum Mendel II
Fenotipe
Pengamatan
(observasi =O)
Harapan
(expected=E)
Deviasi
(O-E)
(O-E)2
(O-E)2/E
X2

32
64
32
64
32
64
32
64
32
64
Bulat Kuning
20
37
18
36
2
1
4
1
0,22
0,02
Bulat Hijau
5
11
6
12
-1
-1
1
1
0,16
0,08
Keriput Kuning
5
13
6
12
-1
1
1
1
0.16
0,08
Keriput Hijau
2
3
2
4
0
-1
0
1
0
0,25
Total
32
64
32
64
0
0
6
4
0,54
0,43
Nilai X2 tabel=7,82. Karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (0,54<7,82) dan (0,43<7,82) maka devisiasi terjadi karena kebetulan belaka dengan demikian data dapat diterima dan sesuai dengan model atau teori
Tabel 6. Perbandingan/nisbah Pengamatan Observasi (O) dan Nisbah Expected (E) untuk Pengambilan 30 x
Fenotipe
Pengamatan
(observasi =O)
Harapan
(expected=E)
Deviasi
(O-E)
(O-E)2
(O-E)2/E
X2
Gambar
13
15
-2
4
0,266
Angka
17
15
2
4
0,266
Total
30
30
0
8
0,532
 Nilai X2 tabel=3,84. Karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (0,532<3,84) maka devisiasi terjadi karena kebetulan belaka dengan demikian data dapat diterima dan sesuai dengan model atau teori
Tabel 7. Perbandingan/nisbah Pengamatan Observasi (O) dan Nisbah Expected (E) untuk Pengambilan 40 x
Fenotipe
Pengamatan
(observasi =O)
Harapan
(expected=E)
Deviasi
(O-E)
(O-E)2
(O-E)2/E
X2
3G – 0A
4
5
-1
1
0,200
2G – 1A
17
15
+2
4
0,266
1G – 2A
14
15
-1
1
0,066
0G – 3A
5
5
0
0
0
Total
40
40
0
6
0,532
 Nilai X2 tabel=7,82. Karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (0,532<7,82) maka devisiasi terjadi karena kebetulan belaka dengan demikian data dapat diterima dan sesuai dengan model atau teori
Tabel 8. Perbandingan/nisbah Pengamatan Observasi (O) dan Nisbah Expected (E) untuk Pengambilan 48 x
Fenotipe
Pengamatan
(observasi =O)
Harapan
(expected=E)
Deviasi
(O-E)
(O-E)2
O-E)2/E
X2
4G – 0A
4
3
+1
1
0,333
3G – 1A
9
12
-3
9
0,750
2G – 2A
19
18
+1
1
0,055
1G – 3A
14
12
+2
4
0,333
0G – 4A
2
3
-1
1
0,333
Total
48
48
0
16
1,804
Nilai X2 tabel=9,49. Karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (1,804<9,49) maka devisiasi terjadi karena kebetulan belaka dengan demikian data dapat diterima dan sesuai dengan model atau teori








BAB IV
PEMBAHASAN

Uji Chi Square Test (X2) bertujuan untuk mengetahui apakah data yang didapat dari hasil pengamatan sesuai dengan nilai atau nilai ekspektasinya yang juga dapat diartikan bahwa hasil observasinya sesuai dengan model atau teori. Ukuran seberapa besar deviasi tersebut disebut dalam formula atau rumus berikut :
               k    (Oi-Ei)2
  X2 = å -------------
              I=1    Ei
Oi = Jumlah individu yang dialami pada fenotipe ke-I
Ei = jumlah individu yang diharapkan atau secara teoritis pada fenotipe ke-I
å = Total dari semua kemungkinan nilai (Oi-Ei) 2/Ei untuk keseluruhan fenotipe

Berdasarkan tabel data diatas, bahwa pada data Tabel 1 terdapat dua data hasil pengamatan. Drajat bebas pada data ini adalah db=n-1 maka db= 2-1, maka db=1, sehingga chi square tabel (X2) dengan dua data adalah 3,841. Hasil hitung jumlah kuadrat deviasi (O-E)2 dibagi expected(E) atau X2hit  adalah sebesar 0,134. Berdasarkan data tersesebut bahwa X 2 hit > dari X2 tab, maka devisiasi terjadi karena kebetulan belaka dengan demikian data dapat diterima dan sesuai dengan model atau teori.
Tabel 2 pada pengamatan hukum mendel 1 dengan 20 kali pengambilan terdapat dua data hasil pengamatan. Drajat bebas pada data ini adalah db=n-1 maka db= 2-1, maka db=1, sehingga chi square tabel (X2) dengan dua data adalah 3,841. Hasil hitung jumlah kuadrat deviasi (O-E)2 dibagi expected(E) atau X2hit  adalah sebesar 0,266. Berdasarkan data tersesebut bahwa X 2 hit < dari X2 tab, maka devisiasi terjadi karena kebetulan belaka dengan demikian data dapat diterima dan sesuai dengan model atau teori.

Tabel 3 pada pengamatan hukum mendel 1 dengan 40 kali pengambilan terdapat dua data hasil pengamatan. Drajat bebas pada data ini adalah db=n-1 maka db= 2-1, maka db=1, sehingga chi square tabel (X2) dengan dua data adalah 3,841. Hasil hitung jumlah kuadrat deviasi (O-E)2 dibagi expected(E) atau X2hit  adalah sebesar 0,133. Berdasarkan data tersesebut bahwa X 2 hit < dari X2 tab, maka devisiasi terjadi karena kebetulan belaka dengan demikian data dapat diterima dan sesuai dengan model atau teori.
Tabel 4 pada pengamatan hukum mendel 1 dengan 60 kali pengambilan terdapat dua data hasil pengamatan. Drajat bebas pada data ini adalah db=n-1 maka db= 2-1, maka db=1, sehingga chi square tabel (X2) dengan dua data adalah 3,841. Hasil hitung jumlah kuadrat deviasi (O-E)2 dibagi expected(E) atau X2hit  adalah sebesar 0,088. Berdasarkan data tersesebut bahwa X 2 hit > dari X2 tab, maka devisiasi terjadi karena kebetulan belaka dengan demikian data dapat diterima dan sesuai dengan model atau teori.
Tabel 5 pada pengamatan hukum mendel II dengan 32 kali dan 64 kali pengambilan terdapat empat data hasil pengamatan. Drajat bebas pada data ini adalah db=n-1 maka db= 4-1, maka db=3, sehingga chi square tabel (X2) dengan empat data adalah 7,82. Hasil hitung jumlah kuadrat deviasi (O-E)2 dibagi expected(E) atau X2hit  berturut turut adalah sebesar 0,54, dan 0,43. Berdasarkan data tersesebut bahwa X 2 hit < dari X2 tab, maka devisiasi terjadi karena kebetulan belaka dengan demikian data dapat diterima dan sesuai dengan model atau teori.
Tabel 6 pada pengamatan probabilitas 1 keping uang logam dengan 30 kali pengambilan terdapat dua data hasil pengamatan. Drajat bebas pada data ini adalah db=n-1 maka db= 2-1, maka db=1, sehingga chi square tabel (X2) dengan dua data adalah 3,841. Hasil hitung jumlah kuadrat deviasi (O-E)2 dibagi expected(E) atau X2hit  adalah sebesar 0,532. Berdasarkan data tersesebut bahwa X 2 hit < dari X2 tab, maka devisiasi terjadi karena kebetulan belaka dengan demikian data dapat diterima dan sesuai dengan model atau teori.
Tabel 7 pada pengamatan probabilitas 3 keping uang logam dengan 40 pengambilan terdapat empat data hasil pengamatan. Drajat bebas pada data ini adalah db=n-1 maka db= 4-1, maka db=3, sehingga chi square tabel (X2) dengan empat data adalah 7,82. Hasil hitung jumlah kuadrat deviasi (O-E)2 dibagi expected(E) atau X2hit adalah sebesar 0,532. Berdasarkan data tersesebut bahwa X 2 hit < dari X2 tab, maka devisiasi terjadi karena kebetulan belaka dengan demikian data dapat diterima dan sesuai dengan model atau teori.
Tabel 8 pada pengamatan probabilitas 4 keping uang logam dengan 48 pengambilan terdapat lima data hasil pengamatan. Drajat bebas pada data ini adalah db=n-1 maka db= 5-1, maka db=4, sehingga chi square tabel (X2) dengan lima data adalah 9,49. Hasil hitung jumlah kuadrat deviasi (O-E)2 dibagi expected(E) atau X2hit adalah sebesar 1,804. Berdasarkan data tersesebut bahwa X 2 hit < dari X2 tab, maka devisiasi terjadi karena kebetulan belaka dengan demikian data dapat diterima dan sesuai dengan model atau teori.




BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan 8 tabel diatas seluruh data X2 hitung memiliki nilai lebih kecil dari X2 tabel tiap tiap data. Dengan demikan seluruh data percobaan diatas dapat diterima dan sesuai dengan model atau teori. Devisiasi pada tiap tiap data terjadi karena kebetulan belaka, mungkin karena kurangnya kesempurnaan dalam melakukan percobaan tersebut.
Hasil interpretasi X2  hitung dengan pembanding pada X2 Tabel bahwa seluruh data dapat diterima dan telah sesuai dengan model maupun teori yang ada pada tiap percobaan.


5.2   Saran

Adapun saran yang dapat saya sampaikan untuk Praktikan diharapkan lebih teliti dan cermat dalam melakukan segala bentuk praktikum. Selain itu Praktikan diharapkan utuk belajar seputar percobaan sebelum melakukan percobaan ini. Yang terakhir Praktikan diharapkan agar selalu semangat dalam menghadapi kesulitan–kesulitan yang ada saat praktikum














DAFTAR PUSTAKA

Ali.2011.Chi Squere Test. http://ali.blogspot.com/chi-squere-test.html (di akses 29 april 2014)
Crowder L.V.1997. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Murti.1996.Penerapan Metode Statistik Non Parametrik Dalam Ilmu-ilmu Kesehatan.Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.  
Suryati, Dotti. 2014. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi Universitas Bengkulu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar