Transparent Sexy Pink Heart RAKHMAT STW: pengenalan protista fungi/rakhmat stw/unib/mikrobiologi

Sabtu, 11 Oktober 2014

pengenalan protista fungi/rakhmat stw/unib/mikrobiologi



LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

                                                                                          

Nama                               : RAHMAD SETIAWAN
 NPM                                         : E1J013062
Judul / Tgl Praktikum      : Pengenalan Protista dan Fungi/30 April 2014
Nama Pembimbing                    :  Ir.Hartal,MP
Nama Pelatih ( Coass)     : Redi Agustri



LABORATORIUM ILMU HAMA PENYAKIT TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Whittaker membagi mikroorganisme menjadi tiga kingdom yaitu protista, fungi, dan monera. Pembagian tersebut di dasarkan tata cara perolehan karbon dan organisasi sel pada masing masing  kingdom. Kelompok protista merupakan kelompok mikroorganisme eukariotik yang mendapatkan energi dengan dua cara, yaitu absorbsi dengan ingesti (holozoic) pada protozoa dan absorbsi dengan fotosintesis pada Alga.
Alga bersifat fotosintetik sehingga semua alga mengandung klorofil dan pigmen-pigmen lain. Kebanyakan alga hidup di air dan sebagian besar merupakan fitoplankton yang berguna sebagai sumber makanan organisme lain dan merupakan produsen primer bahan organik atau permula rantai makanan aquatik dan sumber oksigen. Banyak jenis alga terdapat sebagai sel tunggal (uniseluler) yang dapat berbentuk bola, batang, kumparan dan lainnya.
Protozoa merupakan makluk bersel tunggal yang mendapatkan energi dengan absorbsi. Diperkirakan ada 64.000 spesies protozoa, meskipunseparuhnya sudah berupa fosil. Protozoa yang hidup bebas diperkirakan ada 22.000 spesies dan yang hidup sebagai parasit ± 10.000 spesies. Ukuran dan bentuk protozoa sangat beragam. (purnomo,bambang.2008)
            Fungi merupakan organisme heterotrofik absorbtik yang memerlukan senyawa organik untuk sumber tenaganya. Fungi dapat hidup pada benda organik mati maupun organisme hidup. Mereka yang hidup dari bahan organik  mati disebut saprofit dan yang hidup pada organisme hidup disebut parasit.


1.2  Tujuan
Tujuan praktikum pengenalan Protista adalah :
a.       Mahasiswa dapat membedakan antara protozoa dengan algae berdasarkan beberapa karakter pembeda protista.
b.      Mahasiswa dapat membandingkan beberapa karakter penting dalam protista.
c.       Mahasiswa dapat membedakan kelompok protista mayoritas yang ditemukan dengan menggunakan cara pengamatan yang berbeda.
d.      Mahasiswa dapat membedakan antara fungi satu sel dengan fungi multi sel dari pengamatan koloni maupun pengamatan sel.


BAB II
DASAR TEORI

Protista merupakan sekelompok mahluk hidup heterogen, terdiri dari eukariota yang tidak termasuk hewan, tumbuhan, atau fungus. Mereka pernah dikelompokkan ke dalam satu kerajaan bernama Protista, namun sekarang tidak dipertahankan lagi. Penggunaannya masih digunakan untuk kepentingan kajian ekologi dan morfologi bagi semua organisme eukariotik bersel tunggal yang hidup secara mandiri atau, jika membentuk koloni, bersama-sama namun tidak menunjukkan diferensiasi menjadi jaringan yang berbeda-beda. Dari sudut pandang taksonomi, pengelompokan ini ditinggalkan karena bersifat parafiletik.( Coyne, Mark S. 1999)
Protozoa adalah protista yang mirip dengan hewan. Pprotozoa hampir semuanya protista bersel satu, mampu bergerak yang makan dengan cara fagositosis, walaupun ada beberapa pengecualian. Mereka biasanya berukuran 0,01-0,5 mm sehingga secara umum terlalu kecil untuk dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop. Protoza dapat ditemukan di  mana-mana, seperti lingkungan berair dan tanah, umumnya mampu bertahan pada periode kering sebagai kista atau spora, dan termasuk beberapa parasit penting. Berdasarkan pergerakannya, protozoa dikelompokkan menjadi:
·         Flagellata yang bergerak dengan flagella(rambut cambuk). Contoh: Euglena
·         Amoeboida yang bergerak dengan pseudopodia (kaki semu/kaki akar) yaitu   yang berarti setiap kali ia akan bergerak harus membentuk kaki semu sebelum dapat bergerak dan pembentukan kaki ini dinamakan fase gel. Contoh: Amoeba
·         Cilliata yang bergerak dengan silia (rambut getar). Contoh: Paramaecium
·         Sporozoa yang tidak memiliki alat; beberapa mampu membentuk spora. Contoh: Toxoplasma (Pelczar, Michael J. 1999)
Algae merupakan eukariotik merupakan organisme yang mengandung satu tipe atau lebih klorofil ditambah pigmen-pigmen yang kita kenal sebagai karotenoid dan biloprotein. Dalam sistem 5 kingdom, alga bukan nama takson dan tidak masuk dalam kingdom plantae. Alga masuk dalam kingdom protista, karena mempunyai ciri-ciri tubuh tersusun dari satu atau banyak sel, yang tidak berdiferensiasi membentuk jaringan khusus (Jati, Wijaya, 2007).
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generatif(Anonim.2012).
Secara umumnya jamur dibagi menjadi 2 yaitu: khamir (Yeast) dan kapang (Mold). Khamir adalah fungi dengan bentuk sel tunggal dengan pembelahan secara pertunasan. Khamir mempunyai sel yang lebih besar daripada kebanyakan bakteri, tetapi khamir yang paling kecil tidak sebesar bakteri yang terbesar.khamir sangat beragam ukurannya,berkisar antara 1-5 μm lebarnya dan panjangnya dari 5-30 μm atau lebih. Biasanya berbentuk telur,tetapi beberapa ada yang memanjang atau berbentuk bola. Setiap spesies mempunyai bentuk yang khas, namun sekalipun dalam biakan murni terdapat variasi yang luas dalam hal ukuran dan bentuk.Sel-sel individu, tergantung kepada umur dan lingkungannya. Khamir tidak dilengkapi flagellum atau organ-organ penggerak lainnya  (Coyne, Mark S. 1999)
Kapang adalah funggi yang memiliki miselium dan spora (sel resisten, istirahat atau dorman).Miselium merupakan kumpulan beberapa filamen yang dinamakan hifa.Setiap hifa lebarnya 5-10 μm, dibandingkan dengan sel bakteri yang biasanya berdiameter 1 μm.  Disepanjang setiap hifa terdapat sitoplasma bersama (Syamsuri 2004)

















BAB III
METODOLOGI

3.1 Bahan dan Alat

Acara Pengenalan Protista
Bahan : 1 L air rawa, 1 L air laut, 1 L air rendaman jerami, 1 L air kolam, 100 mL
              alkohol
Alat     : 2 buah gelas obyek cekung, 2 buah gelas penutup, 2 buah pipet karet

Acara Pengenalan Fungi
Bahan : 1 cawan biakan khamir, 100 mL aquades steril, 100 mL alkohol 70%, 100 mL metil
               biru 0,01%
Alat     : 1 buah jarum preparat, 2 buah tabung reaksi 15 cm, 2 buah gelas  obyek, 2 buah gelas penutup, 1 unit mikroskop optik, 1 buah lampu spiritus, 100 g kapas, 1 batang  gelas, 2 buah pipet tetes

3.2  Prosedur Kerja

Acara Pengenalan Protista
1.      Membersihkan gelas obyek cekung dengan menggunakan alkohol 90% sampai bebas debu dan lemak. Demikian juga pada gelas penutupnya.
2.      Meneteskan air rawa/laut/rendaman  jerami/kolam pada cekungan gelas obyek.
3.      Menutup tetesan air dengan gelas penutup dan menjaga agar tidak terbentuk gelembung udara di dalam cekungan gelas obyek.
4.      Mengamati preparat menggunakan mikroskop pada pembesaran lemah (10 x 10) dan sedang (10 x 40).
5.      Mengambar protista yang teramati dan memberi keterangan gambar tentang bentuk, warna, arah gerakan, struktur dalam sel, dan ciri-ciri lain termasuk karakteristiknya (karakter khasnya).
6.      Mengu langi prosedur mulai dari poin 1 sampai 5 untuk air yang lainnya.



Acara Pengenalan Fungi
1.      Mengamati biakan khamir dengan cara menggambar dan memberi keterangan tentang: bentuk koloni, warna koloni, dan karakter-karakter makroskopis lain dari biakan.
2.      Mencatat  semua karakter makroskopis, koloni diambil menggunakan ose secara aseptik kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi 10 mL aquades steril.
3.      Membersihkan gelas obyek dengan menggunakan alkohol 90% samapai bebas debu dan lemak. Demikian juga pada gelas penutupnya.
4.      menetes metil biru 0,01% di tengah-tengah gelas obyek.

























BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1              Hasil Pengamatan

Air jerami
protozoa
Bergerak
Berbentuk bazil
Berwarna coklat
Air kolam
Algae
Tidak Bergerak
Berbentuk batang
Berwarna coklat
Air laut
Protozoa
Bergerak
Berbentuk melingkar
Berwarna coklat
Air rawa
Protozoa
Tidak Bergerak
Berbentuk seperti garis
Berwarna coklat
Jamur tempe

Berspora
Dan
berhifa
Protozoa
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBD3jYFDnmA8WZXbdb4W8ngUmAwXOHT2Bch0h-iESn-uvIdRb_nrhwC246gtpjmumgvWdaWhutcGel81trnAjRd17hZsnUu16h1T77OPLmMQmkEAao4YfwPyx_9pzn1Yk7NcNpWu9OzUZp/s1600/protozoa+a.jpg
Algae
Fucus distichus di Olympic National Park
Jamur tempe
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMVVJsXFYLFCIQjEnhDS9iE9kEKSxWu1XAk9nFI4uSXV0dE_1kqbzX-l2w2P0K6pp5c3XMzEDT-aOOtv3SKXcZ1SmpuQym0IlAE2sSSA3qcjUG7nkZuQFgkiRvSH4TVh8ZWRN6dmeTqrdN/s1600/jamur+tempe2++cropround.jpeg












4.2 Pembahasan

Berdasarkan data yang di peroleh diatas bahwa pada percobaan ini praktikan dapat mengenal beberapa jenis protista dan fungi. Pengamatan mengenai protista di lakukan pada air jerami, air laut, air rawa, dan air kolam. Pada pengamatan fungi kami gunakan jamur pada tempe.
Pengamatan pertama kami lakukan pada air rendaman jerami dibawah mikroskop dengan perbesaran 40 x 10. Hasil pengamatan kami dalam air rendaman jerami kami dapati protista dari kelompok protozoa, sebab Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah. Mereka umumnya hidup bebas dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar.  Protozoa yang hidup dalam lingkungan air  jerami yang kami amati berwarna coklat, dengan bentuk bazil. Protozoa dibagi menjadi dua yaitu prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen, memili membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubah-ubah.  Berdasarkan pengamatan yang kami amati pada air jerami termasuk dalam protozoa sebagai hewan karena bergerak. Protozoa yang kami amati bergerak kesegala arah.
Pengamatan kedua kami lakukan pada air kolam dibawah mikroskop dengan perbesaran 40 x 10. Hasil pengamatan kami dalam air kolam kami dapati protista dari kelompok algae, sebab alga/ganggang coklat ini umumnya tinggal di kolam, rawa,laut yang agak dingin dan sedang, terdampar dipantai, melekat pada batu-batuan dengan alat pelekat (semacam akar). Bila di laut yang iklimnya sedang dan dingin, talusnya dapat mencapai ukuran besar dan sangat berbeda bentuknya. Ada yang hidup sebagai epifit pada talus lain. Tapi ada juga yang hidup sebagai endofit. Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan bahwa algae tidak bergerak,dan berbentuk cabang cabang, serta lembaran lembaran yang cukup banyak. Warna algae yang kami amati adalah coklat sehingga hal tersebut disebut algae coklat.
Pengamatan ketiga kami lakukan pada air laut dibawah mikroskop dengan perbesaran 40 x 10. Hasil pengamatan kami dalam air laut kami dapati protista dari kelompok protozoa, sebab Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah. Mereka umumnya hidup bebas dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar.  Protozoa yang hidup dalam lingkungan air  laut yang kami amati berwarna coklat,dengan bentuk batang. Protozoa dibagi menjadi dua yaitu prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen, memili membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubah-ubah.  Berdasarkan pengamatan yang kami amati pada air laut termasuk dalam protozoa sebagai tumbuhan karena tidak bergerak ketika kami amati dibawah mikroskop.
Pengamatan keempat kami lakukan pada air rawa dibawah mikroskop dengan perbesaran 40 x 10. Hasil pengamatan kami dalam air rawa kami dapati protista dari kelompok protozoa lagi, sebab Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah. Mereka umumnya hidup bebas dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar.  Protozoa yang hidup dalam lingkungan air  laut yang kami amati berwarna coklat, dengan bentuk garis. Protozoa dibagi menjadi dua yaitu prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen, memili membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubah-ubah.  Berdasarkan pengamatan yang kami amati pada air rawa termasuk dalam protozoa sebagai tumbuhan karena tidak bergerak ketika kami amati dibawah mikroskop.
Pengamatan kelima kami lakukan pada jamur tempe dibawah mikroskop dengan perbesaran 40 x 10. Hasil pengamatan bahwa jamur tempe berbentuk koloni yang banyak dengan bentuk melingkar tak rata. Tubuhnya berspora dan talus. Pada jamur tempe ini terdapat hifa-hifa yang memisahkan bagian-bagiannya. Hifa ada yang berfungsi sebagai pembentuk alat reproduksi.Misalnya, hifa yang tumbuh menjulang ke atas menjadi sporangiofor yang artinya pembawa sporangium.sporangium artinya kotak spora.Didalam sporangium terisi spora.Ada pula hifa yang tumbuh menjadi konidiofor yang artinya pembawa konidia, yang dapat menghasilkan konidium.













BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Perbedaan pada protista kelompok protozoa dan algae kami lakukan berdasarkan gerakan, bentuk, habitat hidup dan cara memperoleh makanan. Berdasarkan praktikum ini protozoa berbentuk bazil,melingkar garis garis, sedangkan algae bercabang. Habitat hidup protozoa kami temukan pad air jerami, laut, dan rawa. Algae kami temukan pada air kolam. Protozoa sebagian melakukan gerak aktif , sedang pada algae tidak.
Praktikum ini kami membandingkan antar protozoa. Perbandingan tersebut kami lakukan atas dasar habitat hidup, gerak , bentuk dan warna. Habitat hidup kami temukan pada air rendaman jerami, rawa dan laut. Warna pada protozoa yang berhasil kami amati adalah coklat. Sebagian protozoa bergerak aktif di bawah mikroskop pengamatan.
Protozoa dibagi menjadi dua yaitu prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen. Protozoa sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof dan bergerak pasif. Ada yang bisa berubah-ubah.  Berdasarkan pengamatan yang kami amati protozoa yang ditemukan mayoritas adalah protozoa sebagai tumbuhan.
Pengamatan pada fungi atau jamur tempe kami menemukan spora yang berhifa yang menyekat tiap-tiap bagiannya. Hal ini membuktikan bahwa jamur tempe merupakan salah satu jamur multi sel. Koloni yang kami temukan berbentuk melingkar dan banyak hal ini membuktikan bahwa jamur tempe termasuk dalam jamur multi sel.



5.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan untuk Praktikan diharapkan lebih teliti dan cermat dalam melakukan segala bentuk praktikum. Selain itu Praktikan diharapkan utuk belajar seputar percobaan sebelum melakukan percobaan ini. Yang terakhir Praktikan diharapkan agar selalu semangat dalam menghadapi kesulitan–kesulitan yang ada saat praktikum





DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2012.Fungi.http://www.wikipedia.com/fungi.html  diakses 01-05-2014
Coyne, Mark S. 1999. Soil Microbiology: An Exploratory Approach. USA : Delmar Publisher
Jati, Wijaya, 2007. Aktif Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas.Jakarta: Ganeca
Pelczar, Michael J. 1999. Microbiology. USA : Mc Graw Hill
Purnomo,Bambang.2008. Materi Kuliah Mikrobiologi. Faperta Unib: Bengku
Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi. Erlangga :Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar