Transparent Sexy Pink Heart RAKHMAT STW: rakhmat stw/mikrobiologi/unib/kultivasi dan isolasi

Sabtu, 11 Oktober 2014

rakhmat stw/mikrobiologi/unib/kultivasi dan isolasi



LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

                                                                                          

Nama                               : RAHMAD SETIAWAN
 NPM                                         :
Judul / Tgl Praktikum      : Kultivasi dan Isolasi/
Nama Pembimbing                    :  Sempurna Ginting, S.P.,M.Si
Nama Pelatih ( Coass)     : Redi Agustri



LABORATORIUM ILMU HAMA PENYAKIT TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Mikro organisme dapat di jumpai di mana saja sebab mikro organisme sangat banyak jenisnya dan habitat hidupnya bermacam-macam. Dalam suatu kawasan yang kecil di mungkinkan hidup berbagai mikro organisme dengan jumlah yang banyak. Dunia mikro biologi tentu tidak terlepas dari mikro organisme sebab dalam mikro biologi seluruh aktifitas didalamnya berhubungan dan mengunakan mikro organisme. Dengan demikian perlu pembelajaran yang lebih mendalam untuk mengetahi bagaimana kehidupan suatu mikro organisme di alam ini.
Salah satu cara untuk mempelajari suatu mikro organisme terlebih dahulu kita harus melakukan kultivasi dan isolasi pada mikro organisme tersebut supaya dalam suatu penelitian yang kita lakukan akan fokus terhadap suatu spesies. Suatu pengamatan terhadap mikro organisme tidak dapat kita lakukan dalam suatu kawasan tertentu. Suatu kawasan yang sepit bukan berarti hanya sedikit mikro organisme yang hidup di dalamnya, namun dalam kawasan tersebut hidup berribu milyar mikro organisme.
Isolasi dan kultivasi mikroba ini adalah untuk memelihara suatu mikroorganisme yaitu bakteri, jamur, dan khamir dari mediayang ada serta membedakan bahwa setiap mikroorganisme memiliki peranan yang berbeda dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan. Setiaps el tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitaskehidupan dan tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan yang dilakukan dalam percobaan ini, dan tingkat pembiakannya relatif cepat saat inkubasi.

1.2  Tujuan

a.       Melihat macam-macam koloni mikroorganisme yang bersal dari tanah dengan variasi kepekatan tanah
b.      Memberikan keterampilan kepada mahasiswa, agar mampu menumbuhkan dan memisahkan bakteri atau jamur dari keberadaanya di dalam tanah



BAB II
DASAR TEORI

Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah,menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindarikontaminasi pada media. Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yangtidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan mediasederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. Na merupakan salah satumedia yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air,sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel padauji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni dengan caradisterilisasi dengan autoklaf pada 121°C selama 15 menit (Fathir, 2009).
Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannyadalam suatu medium buatan. Proses pemisahan atau pemurnian dari mikroorganisme lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis, misalnya telaah dan identifikasimikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri dari satu macammikroorganisme saja. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikrobadengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal inidapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akanmembentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya (Supardi, 1998).
Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu dengan cara goresan (streak plate), cara tuang (pour plate), cara sebar (spread plate), dan mikromanipulator. Jika sel-sel tersebut tertangkap oleh media padat pada beberapa tempat yang terpisah,maka setiap sel atau kumpulan sel yang hidup akan berkembang menjadi suatu koloniyang terpisah, sehingga memudahkan pemisahan selanjutnya ( Buckle,1998).
Pengamatan bakteri itu dapat kita lakukan secara individual, satu per satu,maupun secara kelompok dalam bentuk koloni. Besar kecilnya koloni, mengkilattidaknya, halus kasarnya permukaan, dan warna koloni merupakan sifat-sifat yangdiperlukan dalam menentukan identifikasi spesies. Warna bakteri baru tampak jelas, jika bakteri itu diamati dalam kelompok. Kebanyakan bakteri mempunyai warna yang keputih-putihan, kelabu, kekuning-kuningan, atau hampir bening, akan tetapi ada juga beberapa spesies yang mempunyai pigmen warna yang lebih tegas. Adanya warna itudipengaruhi juga oleh factor-faktor luar seperti temperatur, pH, oksigen bebas. Ada beberapa spesies yang memerlukan fosfat, ada spesies memerlukan sulfat gunamenimbulkan pigmentasi. Pada umumnya pigmen itu menetap di dalam sel selama bakteri itu hidup; pigmen hijau pada Pseudomonas dapat larut dalam air serta meresapke dalam medium yang ditumbuhinya, setelah sel mati (Dwidjoseputro, 1994)
Persyaratan utama bagi isolasi dan kultivasi fage adalah harus adanya kondisi optimum untuk pertumbuhan organisme inangnya. Sumber bakteriofage yang paling baik dan paling utama adalah habitat inang. Sebagai contoh fage koli yang dijumpai di dalam pencernaan dapat diisolasi dari limbah atau pupuk kandang. Hal ini dilakukan dengan sentifugasi atau filtrasi bahan sumbernya dan penambahan kloroform untuk membunuh sel-sel bakterinya (Adams, 2000).
Metode isolasi pada agar cawan adalah mengencerkan mikroorganisme sehingga diperoleh individu spesies yang dapat dipisahkan dari organisme lainnya. Setiapkoloni yang terpisah yang tam pak pada cawan tersebut setelah inkubasi berasal dari satusel tunggal. Terdapat beberapa cara dalam metode isolasi pada agar cawan, yaitu Metodegores kuadran, dan metode agar cawantuang. Metode gores kuadran. Bila metode ini dilakukan dengan baik akan menghasilkan terisolasinya mikroorganisme, dimana setiapkoloni berasal dari satu sel (Pelczar, 1986).












BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan


Alat
Waterbath, cawan petri, gelas ukur, gelas Erlenmeyer, tabung reaksi, batang pengaduk, lampu spritus, entcase, stopwatch, timbangan, ruang inkubasi.

Bahan
Medium kultur (PDA dan JSA), + NaCl 50% + Na­­2CO3 10%, Asam asetat 1%, alcohol, aquades, tanah kompos.




3.2   Prosedur Kerja
1.      Memanaskan medium kultur (PDA dan JSA) di dalam waterbath sampai mencair.
2.      Menimbang tanah seberat 10 gram pada gelas arloji atau aluminium foil, kemudian memasukkan ke dalam gelas Erlenmeyer 200 mL steril.
3.      menambah air steril tanah sampai menjadi 100 mL dan dikocok sampai homogen, sehingga diperoleh suspensi tanah berkonsentrasi 10-1.
4.      menyiapkan 5 tabung reaksi steril masing-masing diisi 9 mL aquades steril.
5.      Memipet suspensi 10-1 sebanyak 1 mL kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi 1 yang telah berisi 9 mL air steril kemudian mengocok sampai homogen, untuk mendapatkan pengenceran 10-2.
6.      Memipet suspensi 10-2 sebanyak 1 mL kemudian memasukkan ke dalam tabung reaksi 2 yang telah berisi 9 mL air steril kemudian dikocok sampai homogen, untuk mendapatkan pengenceran 10-3.
7.      Melakukan hal yang sama dilakukan pada tabung 3,4 dan 5 untuk mendapatkan pengenceran 10-4, 10-5, dan 10-6.
8.      menyiapkan 4 cawan petri steril.
9.      Menuangkan suspensi pada dua cawan petri steril masing-masing 250 µL 50% dan 125 µL Na­­2CO3 10% untuk menghambat jamur tanah.
10.  Menuangkan medium NA yang sedang mencair,kedalam kedua cawan petri yang sudah diisi NaCl dan Na­­2CO3 masing-masing sebanyak 12,5 mL. langkah ini dilakukan diatas nyala lampu spritus, di dalam entcase atau laminer air flow.
11.  Meuangi dua cawan lainnya masing-masing 250 µL asam asetat 1% kemudian diisi  dengan PDA masing-masing sebanyak 12,5 mL.
12.  Setelah medium membeku, masing-masing medium dalam cawan petri ditetesi 100 µL suspensi tanah dari pengenceran yang berbeda-beda, yaitu 10-3, dan 10-6, kemudian diratakan dengan menggunakan tabung gelas bentuk L. Langkah  ini juga dilakukan diatas nyala lampu spritus, di dalam entcase atau laminar air flow.
13.  Cawan-cawan petri diberi label, kemudian diinkubasi dalam suhu kamar dalam keadaan tertutup dan terbungkus.
14.  Setelah 2 hari, mengamati kenampakan koloni, bentuk koloni, berapa jumlahnya, dan gambar skemais.
15.  Membandingkan hasil dari dua medium berbeda tersebut dari segi jumlah dan variasi mikroorganisme yang tumbuh.
16.  Memisahkan salah satu koloni  yang dikehendaki dimurnikan ke dalam medium lain yang steril.
17.  Setelah 3 hari melakukan pengamatan pada biakan.















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil Pengamatan
Jamur PDA
Umur               : 2 hari
 Jumlah Koloni : 3 koloni
Ciri ciri koloni yang terkultivasi        :
1.   Penyebaran koloninya menyeluruh pada petridish.
2. Warnanya putih dan ditengahnya berwarna kecoklatan
3. Bentuk koloninya bervariasi, ada yang besar dan kecil sedang Terkontaminasi oleh jamur






4.2 Pembahasan

            Praktikum ini mempelajari pertumbuhan dan perkembangbiakan suatu mikro organisme yang berasal dari tanah. Proses pertama di mulai dari penyiapan medium pembiakan berupa PDA. Selanjutnya pengenceran pada PDA padat agar sesuai dengan syarat tumbuh suatu mikro organisme yang ingin kita biakan. Cara kultivasi dan isolasi yang kami gunakan adalah metode sebar dan metode tuang. Motode sebar dilakukan dengan PDA yang di cairkan kemudian di tuang dalam petridist dan kita tunggu hingga medium tersebut beku kemudian baru kita masukan mikro organisme. Metode tuang kami lakukan setelah medium kami masukan dalam petridist kami tunggu hingga hangat kuku, agar sesuai syarat tumbuh suatu mikro organisme.
            Tahap setelah seluruh prosedur telah selesai adalah kita masukan percobaan kedalam tempat yang steril agar mikro organisme dapat tumbuh dengan baik, setelah 1 hari kita amati. Pada pengamatan hari pertama mikro organisme masih terlalu kecil dan belum jelas untuk kita lakukan isolasi untuk tahap selanjutnya. Pengamatan kami di hari kedua kami dapati telah terbentuk koloni- koloni mikro organisme yang siap untuk di isolasikan pada tahap selanjutnya. Berdasarkan pengamatan kami bahwa dalam petridist kami terjadi kontaminasi yang cukup tinggi dari luar sehingga pada tepi pegamatan kami berwarna hitam dan menyebabkan pertumbuhan mikro organisme kami berjalan lambat. Berdasarkan dua metode yang kami gunakan, pada metode sebar hasil yang kami dapatkan sangat buruk sehingga tidak ada mikro organisme yang tumbuh. Hal tersebut di sebabkan karena adanya kontaminasi serta kurang sterilnya saat kami melakukan kultivasi.
            Pengamatan kami setelah satu hari melakuakan isolasi belum ada peningkatan koloni koloni pada mikro organisme yang kami isolasi. Pada hari pertama organisme belum tumbuh di sebabkan kontaminasi lingkungan serta pengaruh media kultur yang kurang sesuai dengan keadaan asli habitat tumbuh mikro organisme. Pada hari kedua pengamatan yang kami lakukan kami dapati 3 koloni mikro organisme yang tumbuh. Bentuknya ada yang besar dan kecil, warna organisme yang kami amati adalah putih dengan kecoklat coklatan pada tengah tiap koloni dalam mikro organisme tersebut. Warna sebenarnya mikro organisme tersebut adalah putih, kemudian di karenakan adanya kontaminasi terhadap lingkungan maka terjadi warna coklat pada koloni tersebut.


BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Dengan melaksanakan praktikum acara kultivasi dan isolasi mahasiswa kini mengetahui mikro organisme dari tanah. Peninjauan mikro organisme berdasarkan kepekatan tanahnya. Berdasarkan hasil praktikum terdapat banyak koloni-koloni mikro organisme yang menghuni tanah. Warna mikro organisme yang hidup di tanah bervariasi, begitu juga dengan ukuran koloninya.
Berdasarkan praktikum acara V, pengamatan dari mokro organisme yang berasal dari tanah sangat bervaria sangat bervariasi. Sehingga dalam melakukan kultivasi dan isolasi memerlukan ketrampilan dan latihan. Isolasi pada mikro organisme di lakukan oleh praktikan pada metode tuang mengunakan koloni mikro organisme yang tumbuh terpisah pada medium, dengan tujuan lebih mudah dalam pengambilan mikro organismenya.


5.2 Saran

Adapun saran yang dapat saya sampaikan untuk Praktikan diharapkan lebih teliti dan cermat dalam melakukan segala bentuk praktikum. Selain itu Praktikan diharapkan utuk belajar seputar percobaan sebelum melakukan percobaan ini. Yang terakhir Praktikan diharapkan agar selalu semangat dalam menghadapi kesulitan–kesulitan yang ada saat praktikum










DAFTAR PUSTAKA

Adams MR, Moss MO. 2000. Food Microbiology  Ed ke-3. Cambridge: RSC Pub.Jakarta
Buckle, K.A. E. R. Ammprey, F. G. Hoste, & W. Milles. 1998. Ilmu Pangan. UI   Press:Jakarta.
Dwidjoseputro D. 1995. Dasar-Dasar Mikrobiologi  Ed ke-2. Djambatan:Jakarta.
Fathir, Fuad. 2009. Media Pertumbuhan Mikroba .http://fuadfathir.multiply.com/journal/ item/2. 24 April 2014
Pelczar MJ, Chan ECS. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi  Ed ke-1. Gramedia:Jakarta.
Supardi I, Sukamto. 1998. Mikrobiologi dalam Pengolahan dan Keamanan Pangan. PT Gramedia Pustaka Utama:Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar