LAPORAN
PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
ACARA
2
PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN
Nama : Rahmad Setiawan
Npm :
E1J013062
Prodi : Agroekoteknologi B
Kelompok : 1(Satu)
Hari tanggal : Selasa,21 Oktober 2014
Coas : Tanaka Linggawan A.A.
LABORATORIUM
AGRONOMI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Bertambah
besarnya suatu makhluk hidup merupakan suatu tanda bahwa makhluk hidup tersebut
tumbuh.pada hewan dan tumbuhan,pertumbuhan ditandai dengan pertambahan tinggi
atau besar.jadi,dapat dikatakan bahwa pertumbuhan merupakan proses bertambahnya
ukuran makhluk hidup yang sifatnya tidak dapat kembali lagi.pada makhluk hidup
yang hanya terdiri atas satu sel,pertumbuhan ditunjukan oleh bertambahnya sel tersebut.penambahan
tinggi tumbuhan,penambahan besar diameter tumbuhan,dan penambahan tinggi suatu
tumbuhan,merupakan bukti bahwa tumbuhan tersebut tumbuh.
Mahkluk
hidup tidak hanya tumbuh,makhluk hidup juga mengalami perkembangan.jika kamu
menanam biji tanaman,biji tersebut akan menjadi kecambah.selanjutnya bukan
pertambahan ukuran kecambah saja yang terjadi,namun juga perkembangan ke arah
bentuk dewasa tanaman tersebut.misalnya,biji tanaman yang kamu tanaman adalah
biji kacang hijau,maka setelah berkecambah,yang terjadi bukan hanya pertambahan
ukuran kecambah kacang hijau saja.seiring dengan waktu,kecambah akan tumbuh
membesar membentuk akar,daun,batnag,dan menghasilkan bunga.dari penjelasan
tersebut dapat disimpulkan,perkembangan merupakan proses perubahan makhluk
hidup dengan pembentukan organ-organ yang mengarah pada kedewasaan.
Tumbuhan bereaksi terhadap perubahan
lingkungan dengan perwujudan yangtampak antara lain pada pertumbuhannya.Respon
terhadap perubahan lingkungan yangdiwujudkan sebagai pertumbuhanmengakibatkan
bagian tertentu lebih cepattumbuh dibandingkan yang lainnya. Respon inidapat
menghasilkan gerak yang nyata walaupunumumnya lebih lambat dari pada gerak
nasti. Diantara gerak akibat tumbuh yang dikenal adalahgerak tropisme. gerak
bagian tumbuhan yangdipengaruhi oleh arah datangnya cahayadisebut
fototropisme.Setiap organisme mampu menerimarangsang yang disebut iritabilitas,
dan mampupula menanggapi rangsang tersebut. Salah satubentuk tanggapan yang
umum adalah berupagerak. Gerak berupa perubahan posisi tubuhatau perpindahan
yang meliputi seluruh atausebagian dari tubuh.
1.2
Tujuan
1. Mengamati
dan mengukur pertubuhan sigmoid pada
tanaman kacang hijau
2. Mengukur laju pertumbuhan dari waktu ke waktu
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Perkembangan dan pertumbuhan pada suatu
tanaman merupakan hasil interaksi yang kompleks antara tiga factor, yang
meliputi factor intraseluler ( dari dalam sel), intraseluler dan lingkungan.
Bentuk dan ukuran tumbuhan banyak ditentukan oleh factor herediritas. Gen
berpangaruh pada setiap struktur tumbuhan dan juga terhadap perkembangannya.
Factor heredisitas inilah yang merupakan factor intraseluler, sedangkan fakktor
interseluler adalah hormone. Ada beberapa macam hormone yang hampir semuanya
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan, dan masing-masing mempunyai
pengaruh yang berbeda antara satu dengan yang lain. Selain hormone, lingkungan
juga merupakan factor penting yang berpengaruh terhadap pertumbuahan dan
perkembangan tanaman. misalnya kelembaban uadara, air tanah dan mineral, suhu
udara, dan cahaya ( moh. Amin . 1994 )
Peningkatan volume sering diukur melalui pertambahan
satu atau dua arah seperti; panjang, tinggi, lebar, diameter, dan luas.
Pengukuran volume tidak harus merusak tanaman, sehingga tanaman yang sama dapat
diukur pada waktu yang berbeda misal; 1 mst=minggu setelah tanam). Peningkatan
bera: sering ditentukan oleh panen seluruh tanaman atau bagian yang diinginkan
dengan menimbangnya segera sebelum kandungan air banyak yang menguap.
Karena masalah kandungan air tersebut orang lebih
sering menggunakan berat kering tanaman untuk mengukur pertumbuhan. Berat
kering biasa didapat dengan mengeringkan tanaman yang baru dipanen selama 24-48
jam pada suhu 70-800C (sampai berat konstan).
Dua tipe pertumbuhan tanaman:
o Determinit
o Indeterminit
Determinit
adalah pertumbuhan vegetatif berhenti setelah muncul bunga. Indeterminit adalah
pertumbuhan vegetatif masih berlanjut setelah muncul bunga (Lakitan, B, 1993).
Cahaya merupakan sumber energi untuk
fotosintesis. Dengan demikian cahaya memberikan pengaruh langsung pada
ketersedian makanan. Ketersediaan makanan akan mempengaruhi penbelahan sel yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan. Daun dan batang yang tumbuh ditempat gelap
akan kelihatan kuning pucat atau yang disebut etiolasi
Kekurangan klorofil akan menyebabkan pengirangan hasil fotosintesis sehingga jaringan akan mati karena kekurangan makanan. Dengan tidak adanya cahaya matahari menyebabkan batang tumbuh lebih panjang, lembek dan kurus, dan juga daun tumbuh tidak normal.
Walaupun jumlah cahaya kurang dari yang biasa diterima oleh tumbuhan, tetapi kenyataannya tumbuahan yang bersangkutan dapat tumbuh dengan baik. Hal ini bapat terjadi bila transpirasi berjalan lebih lambat dari pada proses fotosintesis sehingga jaringan yang sedang tumbuh menerima air lebih banyak dan proses pembuatan makanan tidak mengalami hambatan. Dengan demikian batang tumbuh dengan cepat dan daun melebar. Pada tumbuhan yang sama, daun yang terlindung dan daun yang tidak terlindung dari sinar matahari akan menunjukan gejala yang berbeda. Daun yang tidak terlindung akan lebih banyak mengandung gula dan hanya sedikit mengandung air. Hal ini dapat terjadi karena daun di tempat yang tidak terlindung melakukan respirasi dan fotosintesis lebih cepat. Daun ini memiliki sel palisade yang membentuk lapisan lebih dari satu lapis, kutikulanya menebal, sehingga daun menebal tetapi kecil atau sempit. Daun yang berada pada naungan atau yang daun di tempat yang terlindung berisi air lebih banyak, tetapi makan kurang atau sedikit. Sel mesopil meningkat jumlahnya, sehingga permukaan daun melebar ( Prowoto,1994 ).
Kekurangan klorofil akan menyebabkan pengirangan hasil fotosintesis sehingga jaringan akan mati karena kekurangan makanan. Dengan tidak adanya cahaya matahari menyebabkan batang tumbuh lebih panjang, lembek dan kurus, dan juga daun tumbuh tidak normal.
Walaupun jumlah cahaya kurang dari yang biasa diterima oleh tumbuhan, tetapi kenyataannya tumbuahan yang bersangkutan dapat tumbuh dengan baik. Hal ini bapat terjadi bila transpirasi berjalan lebih lambat dari pada proses fotosintesis sehingga jaringan yang sedang tumbuh menerima air lebih banyak dan proses pembuatan makanan tidak mengalami hambatan. Dengan demikian batang tumbuh dengan cepat dan daun melebar. Pada tumbuhan yang sama, daun yang terlindung dan daun yang tidak terlindung dari sinar matahari akan menunjukan gejala yang berbeda. Daun yang tidak terlindung akan lebih banyak mengandung gula dan hanya sedikit mengandung air. Hal ini dapat terjadi karena daun di tempat yang tidak terlindung melakukan respirasi dan fotosintesis lebih cepat. Daun ini memiliki sel palisade yang membentuk lapisan lebih dari satu lapis, kutikulanya menebal, sehingga daun menebal tetapi kecil atau sempit. Daun yang berada pada naungan atau yang daun di tempat yang terlindung berisi air lebih banyak, tetapi makan kurang atau sedikit. Sel mesopil meningkat jumlahnya, sehingga permukaan daun melebar ( Prowoto,1994 ).
Panjang pennyinaran mempunyai pengaruh
yang khusus bagi pertumbuhan dan reproduksi pertumbuhan tanaman. Respons
tumbuhan terhadap panjangnya penyinaran yang bervariasi disebut fotoperiodisme.
Respons fotoperiodik pada tumbuhan meliputi dormansi, pembungaan,
perkecambahan, perkembangan batang dan akar. Respons ini dikendalikan oleh
pigmen yang mengabsorsi cahaya, yaitu fitokrom ( Mariam, 1994 )
BAB
III
METODOLOGI
3.1. Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Ø Pengaris
Ø Oven
Ø Alat
penyiram
Ø Gelas
plastik
3.1.2 Bahan
Ø Benih kacang
hijau
3.2. Prosedur Kerja
1.
Menyiapkan media tumbuh berupa tanah dalam gelas
plastik
2.
Menanam benih kacang hijau pada media
3.
Meletakan pada rumah kaca dengan jarak 10cmx10cm
4.
Mengukukur pertumbuhan tanaman setiap satu minggu
sekali
5.
Membuat plot pertubuhan (sbg sumbu y) dan umur (sumbu
x)
6.
Menghitung laju pertumbuhan dari hari ke 7 hingga 42
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1 hasil pengamatan
Waktu(T)
(HST)
|
Tinggi
Tanaman
(CM)
|
Jumlah
Daun
(helai)
|
Berat
Basah
(g)
|
Berat
Kering
(g)
|
Laju
pertumbuhan
|
7
|
18
|
2
|
0.45
|
0,04
|
0,0057
|
14
|
20
|
2
|
0.50
|
0.05
|
0,0014
|
21
|
23,5
|
5
|
1,20
|
0,15
|
0,014
|
28
|
28,7
|
7
|
1,33
|
0,2
|
0,0071
|
35
|
31,0
|
10
|
1,42
|
0,23
|
0,0043
|
42
|
38.2
|
15
|
1,77
|
0,35
|
0,017
|
Laju pertumbuhan(LT)=
LT7=
LT7=
LT7== 0,0057
LT14=
LT14=
LT14== 0,0014
LT21=
LT21=
LT21== 0,014
LT28=
LT28=
LT28== 0,0071
LT35=
LT35=
LT35== 0,0043
LT42=
LT42=
LT42== 0,017
4.2 Pembahasan
Pertumbuhan kacang hijau pada pengamtan
ini mengalami peningkatan tiap minggu. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi proses
pertumbuhan pada objek pengamatan. Indikator lain dalam pengamatan ini dapat
kita amati dari jumlah helai daun pertujuh hari pengamatan. Indikator ini juga
mengambarkan perkembangan pada tanaman tersebut. Berdasarkan indikator ini
tanaman mengalami pertambahan jumlah helai daun pada hari ke 21 dan terus meningkat pada pengamatan selanjutnya.
Indikator yang lain di gunakan dengan
mengukur berat basah. Indikator ini menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu
pengukuran. Berat basah tanaman tetap mengalami kenaikan walaupun jumlah helai
daun pada pengamatan ke dua sama dengan pada pengamatan pertama. Hal ini
mungkin terjadi karena pertambahan tinggi tanaman juga meningkatkan berat basah
tanaman tersebut.
Peningkatan pada indikator pertumbuhan
berat basah, juga menyebabkan peningkatan pada berat kering tanaman.
Berdasarkan data yang di peroleh bahwa berat kering pada tanaman selalu
meningkat. Peningkatan tinggi tanamaman dan berat basah berdasarkan data sangat
berkaitan, pada pertambahan tinggi batang dan berat basah yang signifikan
berpengaruh besar terhadap peningkatan berat kering tanaman.
Berdasarkan data pengukuran berat
kering, bahwa peningkatan berat tiap-tiap waktu pengkukuran mengalami zigzag.
Hal ini berpengaruh pada laju pertumbuhan sehingga laju pertumbuhannya dapat
kita lihat dari penampilan grafik yang menujukkan bahwa laju pertumbuhan
tanaman sebenarnya tidak selalu meningkat atau tetap namun mengalami zigzag dan
fliktuasi dari waktu ke waktu.
BAB
V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Pertumbuahan tanaman kacang hijau
berdasarkan pengamatan mengalami peningkatan. Pertumbuhan ini berdasarkan
pengamatan terhadap beberapa indikator yang meliputi tinggi batang, jumlah
helai daun berat basah dan berat kering. Pengukuran terhadap seluruh indikator
tersebut di lakukan setiap tujuh hari sekali atau setiap minggu.
Laju pertumbuhan dari waktu ke waktu
berdasarkan pengamatan mengalami fluktuasi, sehingga mengambarkan grafik
zigzag. Hal ini terjadi adanya perbedaan nilai selisih pertumbuhan pada tiap
minggu pada tanaman kacang hijau. Perbedaan nilai pada tingkat pertumbuhan
kacang hijau di pengaruhi banyak faktor.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan
untuk Praktikan diharapkan lebih teliti dan cermat dalam melakukan segala
bentuk praktikum. Selain itu Praktikan diharapkan utuk belajar seputar
percobaan sebelum melakukan percobaan ini. Yang terakhir Praktikan diharapkan
agar selalu semangat dalam menghadapi kesulitan–kesulitan yang ada saat
praktikum.
DAFTAR
PUSTAKA
Dwidjuseptutro,
D. 1985. Penghantar Fisiologi Tumbuhan.
Jakarta: Gremedia.
Grander,
Pearce dan R.L. Mithell. 1991. Fisiologi
Tanaman Budidaya. Jakarta:Universitas
Indonesia.
Indonesia.
Lakitan,
B, 1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Salisbury,
frank B dan Ross, Clean W. 1995. Fisiologi
Tumbuhan jilid 2. Bandung: ITB
Simpson.1890.
Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar