Transparent Sexy Pink Heart RAKHMAT STW: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN/ Rakhmat Stw / Unib / Fisiologi Tumbuhan

Rabu, 11 Maret 2015

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN/ Rakhmat Stw / Unib / Fisiologi Tumbuhan



LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
ACARA 2
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

                                                                                          


Nama                  : Rahmad Setiawan
Npm                             : E1J013062
Prodi                   : Agroekoteknologi B
Kelompok                    : 1(Satu)
Hari tanggal        : Selasa,21 Oktober 2014
Coas                             : Tanaka Linggawan A.A.



LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Bertambah besarnya suatu makhluk hidup merupakan suatu tanda bahwa makhluk hidup tersebut tumbuh.pada hewan dan tumbuhan,pertumbuhan ditandai dengan pertambahan tinggi atau besar.jadi,dapat dikatakan bahwa pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran makhluk hidup yang sifatnya tidak dapat kembali lagi.pada makhluk hidup yang hanya terdiri atas satu sel,pertumbuhan ditunjukan oleh bertambahnya sel tersebut.penambahan tinggi tumbuhan,penambahan besar diameter tumbuhan,dan penambahan tinggi suatu tumbuhan,merupakan bukti bahwa tumbuhan tersebut tumbuh.
Mahkluk hidup tidak hanya tumbuh,makhluk hidup juga mengalami perkembangan.jika kamu menanam biji tanaman,biji tersebut akan menjadi kecambah.selanjutnya bukan pertambahan ukuran kecambah saja yang terjadi,namun juga perkembangan ke arah bentuk dewasa tanaman tersebut.misalnya,biji tanaman yang kamu tanaman adalah biji kacang hijau,maka setelah berkecambah,yang terjadi bukan hanya pertambahan ukuran kecambah kacang hijau saja.seiring dengan waktu,kecambah akan tumbuh membesar membentuk akar,daun,batnag,dan menghasilkan bunga.dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan,perkembangan merupakan proses perubahan makhluk hidup dengan pembentukan organ-organ yang mengarah pada kedewasaan.
 Tumbuhan bereaksi terhadap perubahan lingkungan dengan perwujudan yangtampak antara lain pada pertumbuhannya.Respon terhadap perubahan lingkungan yangdiwujudkan sebagai pertumbuhanmengakibatkan bagian tertentu lebih cepattumbuh dibandingkan yang lainnya. Respon inidapat menghasilkan gerak yang nyata walaupunumumnya lebih lambat dari pada gerak nasti. Diantara gerak akibat tumbuh yang dikenal adalahgerak tropisme. gerak bagian tumbuhan yangdipengaruhi oleh arah datangnya cahayadisebut fototropisme.Setiap organisme mampu menerimarangsang yang disebut iritabilitas, dan mampupula menanggapi rangsang tersebut. Salah satubentuk tanggapan yang umum adalah berupagerak. Gerak berupa perubahan posisi tubuhatau perpindahan yang meliputi seluruh atausebagian dari tubuh.

1.2              Tujuan
1.      Mengamati dan mengukur  pertubuhan sigmoid pada tanaman kacang hijau
2.      Mengukur  laju pertumbuhan dari waktu ke waktu



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Perkembangan dan pertumbuhan pada suatu tanaman merupakan hasil interaksi yang kompleks antara tiga factor, yang meliputi factor intraseluler ( dari dalam sel), intraseluler dan lingkungan. Bentuk dan ukuran tumbuhan banyak ditentukan oleh factor herediritas. Gen berpangaruh pada setiap struktur tumbuhan dan juga terhadap perkembangannya. Factor heredisitas inilah yang merupakan factor intraseluler, sedangkan fakktor interseluler adalah hormone. Ada beberapa macam hormone yang hampir semuanya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan, dan masing-masing mempunyai pengaruh yang berbeda antara satu dengan yang lain. Selain hormone, lingkungan juga merupakan factor penting yang berpengaruh terhadap pertumbuahan dan perkembangan tanaman. misalnya kelembaban uadara, air tanah dan mineral, suhu udara, dan cahaya ( moh. Amin . 1994 )
Peningkatan volume sering diukur melalui pertambahan satu atau dua arah seperti; panjang, tinggi, lebar, diameter, dan luas. Pengukuran volume tidak harus merusak tanaman, sehingga tanaman yang sama dapat diukur pada waktu yang berbeda misal; 1 mst=minggu setelah tanam). Peningkatan bera: sering ditentukan oleh panen seluruh tanaman atau bagian yang diinginkan dengan menimbangnya segera sebelum kandungan air banyak yang menguap.
Karena masalah kandungan air tersebut orang lebih sering menggunakan berat kering tanaman untuk mengukur pertumbuhan. Berat kering biasa didapat dengan mengeringkan tanaman yang baru dipanen selama 24-48 jam pada suhu 70-800C (sampai berat konstan).
Dua tipe pertumbuhan tanaman:
o   Determinit
o   Indeterminit
Determinit adalah pertumbuhan vegetatif berhenti setelah muncul bunga. Indeterminit adalah pertumbuhan vegetatif masih berlanjut setelah muncul bunga (Lakitan, B, 1993).
Cahaya merupakan sumber energi untuk fotosintesis. Dengan demikian cahaya memberikan pengaruh langsung pada ketersedian makanan. Ketersediaan makanan akan mempengaruhi penbelahan sel yang berpengaruh terhadap pertumbuhan. Daun dan batang yang tumbuh ditempat gelap akan kelihatan kuning pucat atau yang disebut etiolasi
Kekurangan klorofil akan menyebabkan pengirangan hasil fotosintesis sehingga jaringan akan mati karena kekurangan makanan. Dengan tidak adanya cahaya matahari menyebabkan batang tumbuh lebih panjang, lembek dan kurus, dan juga daun tumbuh tidak normal.
Walaupun jumlah cahaya kurang dari yang biasa diterima oleh tumbuhan, tetapi kenyataannya tumbuahan yang bersangkutan dapat tumbuh dengan baik. Hal ini bapat terjadi bila transpirasi berjalan lebih lambat dari pada proses fotosintesis sehingga jaringan yang sedang tumbuh menerima air lebih banyak dan proses pembuatan makanan tidak mengalami hambatan. Dengan demikian batang tumbuh dengan cepat dan daun melebar. Pada tumbuhan yang sama, daun yang terlindung dan daun yang tidak terlindung dari sinar matahari akan menunjukan gejala yang berbeda. Daun yang tidak terlindung akan lebih banyak mengandung gula dan hanya sedikit mengandung air. Hal ini dapat terjadi karena daun di tempat yang tidak terlindung melakukan respirasi dan fotosintesis lebih cepat. Daun ini memiliki sel palisade yang membentuk lapisan lebih dari satu lapis, kutikulanya menebal, sehingga daun menebal tetapi kecil atau sempit. Daun yang berada pada naungan atau yang daun di tempat yang terlindung berisi air lebih banyak, tetapi makan kurang atau sedikit. Sel mesopil meningkat jumlahnya, sehingga permukaan daun melebar ( Prowoto,1994 ).
Panjang pennyinaran mempunyai pengaruh yang khusus bagi pertumbuhan dan reproduksi pertumbuhan tanaman. Respons tumbuhan terhadap panjangnya penyinaran yang bervariasi disebut fotoperiodisme. Respons fotoperiodik pada tumbuhan meliputi dormansi, pembungaan, perkecambahan, perkembangan batang dan akar. Respons ini dikendalikan oleh pigmen yang mengabsorsi cahaya, yaitu fitokrom ( Mariam, 1994 )



















BAB III
METODOLOGI
3.1.  Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Ø  Pengaris
Ø  Oven
Ø  Alat penyiram
Ø  Gelas plastik
3.1.2 Bahan
Ø  Benih kacang hijau

3.2.  Prosedur Kerja
1.        Menyiapkan media tumbuh berupa tanah dalam gelas plastik
2.      Menanam benih kacang hijau pada media
3.      Meletakan pada rumah kaca dengan jarak 10cmx10cm
4.      Mengukukur pertumbuhan tanaman setiap satu minggu sekali
5.      Membuat plot pertubuhan (sbg sumbu y) dan umur (sumbu x)
6.      Menghitung laju pertumbuhan dari hari ke 7 hingga 42

















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil
Tabel 1 hasil pengamatan
Waktu(T)
(HST)
Tinggi Tanaman
(CM)
Jumlah Daun
(helai)
Berat Basah
(g)
Berat Kering
(g)
Laju pertumbuhan
7
18
2
0.45
0,04
0,0057
14
20
2
0.50
0.05
0,0014
21
23,5
5
1,20
0,15
0,014
28
28,7
7
1,33
0,2
0,0071
35
31,0
10
1,42
0,23
0,0043
42
38.2
15
1,77
0,35
0,017

Laju pertumbuhan(LT)=


LT7=
LT7=
LT7== 0,0057

LT14=
LT14=
LT14== 0,0014

LT21=
LT21=
LT21== 0,014

LT28=
LT28=
LT28== 0,0071

LT35=
LT35=
LT35== 0,0043

LT42=
LT42=
LT42== 0,017


4.2  Pembahasan
Pertumbuhan kacang hijau pada pengamtan ini mengalami peningkatan tiap minggu. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi proses pertumbuhan pada objek pengamatan. Indikator lain dalam pengamatan ini dapat kita amati dari jumlah helai daun pertujuh hari pengamatan. Indikator ini juga mengambarkan perkembangan pada tanaman tersebut. Berdasarkan indikator ini tanaman mengalami pertambahan jumlah helai daun pada hari ke 21 dan  terus meningkat pada pengamatan selanjutnya.
Indikator yang lain di gunakan dengan mengukur berat basah. Indikator ini menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu pengukuran. Berat basah tanaman tetap mengalami kenaikan walaupun jumlah helai daun pada pengamatan ke dua sama dengan pada pengamatan pertama. Hal ini mungkin terjadi karena pertambahan tinggi tanaman juga meningkatkan berat basah tanaman tersebut.
Peningkatan pada indikator pertumbuhan berat basah, juga menyebabkan peningkatan pada berat kering tanaman. Berdasarkan data yang di peroleh bahwa berat kering pada tanaman selalu meningkat. Peningkatan tinggi tanamaman dan berat basah berdasarkan data sangat berkaitan, pada pertambahan tinggi batang dan berat basah yang signifikan berpengaruh besar terhadap peningkatan berat kering tanaman.
Berdasarkan data pengukuran berat kering, bahwa peningkatan berat tiap-tiap waktu pengkukuran mengalami zigzag. Hal ini berpengaruh pada laju pertumbuhan sehingga laju pertumbuhannya dapat kita lihat dari penampilan grafik yang menujukkan bahwa laju pertumbuhan tanaman sebenarnya tidak selalu meningkat atau tetap namun mengalami zigzag dan fliktuasi dari waktu ke waktu.
BAB V
PENUTUP
5.1              Kesimpulan
Pertumbuahan tanaman kacang hijau berdasarkan pengamatan mengalami peningkatan. Pertumbuhan ini berdasarkan pengamatan terhadap beberapa indikator yang meliputi tinggi batang, jumlah helai daun berat basah dan berat kering. Pengukuran terhadap seluruh indikator tersebut di lakukan setiap tujuh hari sekali atau setiap minggu.
Laju pertumbuhan dari waktu ke waktu berdasarkan pengamatan mengalami fluktuasi, sehingga mengambarkan grafik zigzag. Hal ini terjadi adanya perbedaan nilai selisih pertumbuhan pada tiap minggu pada tanaman kacang hijau. Perbedaan nilai pada tingkat pertumbuhan kacang hijau di pengaruhi banyak faktor.

5.2  Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan untuk Praktikan diharapkan lebih teliti dan cermat dalam melakukan segala bentuk praktikum. Selain itu Praktikan diharapkan utuk belajar seputar percobaan sebelum melakukan percobaan ini. Yang terakhir Praktikan diharapkan agar selalu semangat dalam menghadapi kesulitan–kesulitan yang ada saat praktikum.

















DAFTAR PUSTAKA

Dwidjuseptutro, D. 1985. Penghantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gremedia.
Grander, Pearce dan R.L. Mithell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta:Universitas
Indonesia.
Lakitan, B, 1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Salisbury, frank B dan Ross, Clean W. 1995. Fisiologi Tumbuhan jilid 2. Bandung: ITB
Simpson.1890. Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar