LAPORAN
PRAKTIKUM GENETIKA
ACARA
8
MENYUSUN
SILSILAH GENETIS MANUSIA
RAHMAD
SETIAWAN
E1J013062
Shift:
B.2. Senin (10:00-12:00)
Kelompok
2
LABORATORIUM
AGRONOMI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Genetika disebut juga ilmu keturunan. Ilmu ini mempelajari
berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat, bagaimana sifat keturunan
(hereditas) itu diwariskan dari generasi ke generasi, serta variasi-variasi
yang mungkin timbul di dalamnya atau yang menyertainya. Pewarisan sifat
tersebut dapat terjadi melalui proses seksual. Genetika berusaha menjelaskan
material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik), bagaimana
informasi tersebut diekspresikan (ekspresi genetik), dan bagaimana informasi
tersebut dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain (pewarisan
genetik) (Anonim.2012).
Adanya sifat – sifat yang ada pada tetua, menjadikan
keturunannya memiliki sifat – sifat itu. Namun pada keturunannya merupakan
perpaduan dari dua sifat yang berbeda. Adanya perkawinan membuat keanekaragaman
tiap generasi. Pada praktikum ini, yang pertama dilakukan adalah survey tentang
adanya gen botak pada seseorang. Menurut teori, sifat botak merupak sifat yang
akan terus menurun dari generasi ke genarasi. Kebotakan dapat terjadi secara
keseluruhan pada kepala atau juga hanya bagian tertentu saja yang botak. Namun
bagaimana pun kedua hal tersebut merupakan sifat botak yang menurut teori adakn
diwariskan pada generasi selanjutnya. Hal yang kedua akan disurvei adalah mengenai
pewarisan golongan darah. Setiap perpaduan antara dua individu akan
menghasilkan keturunan yang memiliki golongan darah yang sama atau perpaduan
keduanya. Golongan darah yang dikenal saat ini adalah A, B, AB, dan O
(Dimas.2010).
Agar supaya pewarisan sifat keturunan yang terdapat di dalam
suatu keluarga dapat diikuti untuk beberapa generasi, maka perluh sekali dibuat
suatu diagram silsilah (Pedigree chart),
dari keluarga itu. Diagram silsilah yang pertama-tama dikenal terbuat dari
tanah liat, ditemukan di Iran dan diduga berasal dari tahun 3100 sebelum
Masehi. Beberapa analisa tentang diagram silsilah pada manusia telah dimulai
pada akhir abad ke-19 oleh Francis Galton (Suryo, 2010).
Bidan genetika,
diagram silsilah digunakan untuk melacak hal-hal seperti ciri spesifik, sifat
bawaan, kelainan genetika dan pewarisan penyakit pada suatu keluarga atau garis
keturunan. Lambang-lambang yang telah baku digunakan untuk
menyatakan laki-laki, perempuan, perkawinan dan keturunan. Perkawinan
dinyatakan dengan garis penghubung horizontal antara laki-laki dan perempuan,
sedangkan keturunan diletakkan pada baris berikutnya dengan susunan berurutan
dari kiri ke kanan menurut tanggal kelahiran dan dihubungkan vertikal ke garis
perkawinan kedua orang tuanya. Pewarisan karakter yang dipelajari dinyatakan
dengan garis penghubung tebal, dan ketidakhadiran karakter ditunjukkan dengan
simbol terbuka (Sinta,
2011).
Secara kebetulan, penyakit genetika yang diwariskan secara
Mendelian pertama kali ditemukan pada keluarga kerajaan inggris, yaitu keluarga
dari keturunan Ratu Victoria. Penyakit yang diturunkan oleh keluarga kerajaan
ini adalah penyakit hemophilia, yaitu penyakit kelainan genetis yang disebabkan
karena kegagalan system darah untuk membekukan darah pada waktu luka. Jika
demikian maka akan terjadi pendarahan terus-menerus dan menyebabkan kematian
karena penderita tersebut kehabisan darah. Asal usul penyakit ini diduga dari
Ratu Victoria (Ratu Inggris abad ke 18) atau dari salah seorang ibu bapaknya.
Kelainan mutasi ini kemudian diwariskan secara turun-temurun menurut garis ibu.
Pada dewasa ini para penderita penyakit ini dapat dirawat secara medis,
sehingga tidak harus menderita sampai ajal. Penderita dilarang keras untuk
melakukan kegiatan yang menyebabkan luka, termasuk khitan (Suryati,
Dotti. 2014).
1.2
Tujuan Praktikum
·
Mahasiswa
dapat membuat silsilah keluarga berdasarkan data mahasiswa masing-masing
selengkap mungkin dan mengestimasi genotipnya
BAB II
BAHAN
DAN METODE PRAKTIKUM
2.1 Bahan dan Alat
Data genetis (golongan darah, batas rambut jidat, ujung
lidah membulat atau tidak, cuping telinga) dari mahasiswa dan keluarganya.
2.2
Cara kerja:
Membuat
silsilah keluarga berdasarkan data keluarga masing-masing (kakek/nenek,
Ayah/Ibu, saudara sekandung, bila mungkin lebih lengkap). Kemudian
mengestimasikan genotipe keluarga Anda.
BAB
III
HASIL
Data
Keluarga
Golangan
Darah
Batasan
Rambut Jidat
Ujung Lidah
Cuping
telingga
BAB
IV
PEMBAHASAN
Praktikum ini dilakukan untuk mengetahuai silsilah dan
pewarisan sifat pada manusia dari generasi ke generasi berikutnya. Dasar utama
penyusunan suatu silsilah adalah hukum yang di kemukakan mendel tentang
pewarisan sifat. Dalam kehidupan manusia dimungkinkan akan adanya pewarisan
sifat atau suatu penyakit yang menurun. Hal ini dapat kita amati dari suatu
silsilah dari kerajaan inggris yang memiliki pewarisan penyakit dari salah satu
ratu terdahulu.
Berdasarkan fakta tersebut pada praktikum menyusun silsilah
genetis di amati beberapa sifat yang mungkin diturunkan dari orang tua ke
anaknya. Praktikum ini mengamati empat sifat yang meliputi golongan darah,
batas rambut, ujung lidah, dan bentuk cuping pada telingga. Golongan darah di
bedakan menjadi A, B, AB, dan O. Batas rambut bagian depan di bedakan menjadi
lurus(ww), dan setegah membulat(WW). Selanjutnya pada ujung lidah kami amati
kemampuan untuk membulatkan ujung lidah. Pengamatan terhadap cuping telinga
menempel atau tidaknya pada ujung cupingnya.
Data keluarga tentang golongan darah keluarga berdasarkan
data silsilah bapak memiliki golongan darah O, sedangkan ibu memiliki golongan
darah A. Berdasarkan data itu maka genotipe golongan darah kedua orang tua
adalah I0I0 dan IAI0. Kemungkinan
keturunan dari keduanya adalah anak bergolongan darah A(IAI0 )
atau O (I0I0). Berdasarkan data pada silsilah bahwa kedua
anaknya seorang laki laki memiliki golongan darah O, dan seorang anak
perempuannya memiliki golongan darah A. Dengan demikian golongan darah
merupakan salah satu sifat genetis yang di turunkan.
Batas rambut yang kami amati di bedakan menjadi dua yaitu
seorang yang memiliki batas rambut lurus pada jidat(resesif) dan yang agak
melingkar(dominan). Berdasarkan kriteria tersebut data yang di peroleh dengan
objek sample orang tua dan saudara praktikan. Bapak praktikan memiliki bentuk
batas rambut yang agak melingkar. Ibu praktikan memiliki bentuk rambut yang
lurus pada jidat. Praktikan sendiri memiliki batas rambut yang lurus pada jidat
begitu juga adik praktikan. Hal ini terjadi karena mungkin bapak praktikan
memiliki gen heterozigot dominan sehingga pada keturunannya memiliki batas
rambut yang lurus. Dengan demikian bentuk rambut pada jidat merupakan salah
satu yang di turunkan dari generasi kegenerasi berikutnya.
Kriteria ketiga yang di amati adalah kemampuan ujung lidah
untuk membulat. Berdasarkan data keluarga dari praktikan, bapak praktikan dapat
membulatkan ujung lidahnya, yang artinya bapak praktikan pembawa gen dominan.
Ibu praktikan tidak bisa membulatkan ujung lidahnya, yang artinya ibu praktikan
pembawa gen resesif. Pada kedua anaknya keduanya tidak dapat membulatkan ujung
lidahnya. Dengan demikian bapak praktikan di mungkinkan memiliki gen yang
dominan heterozigot, karena kedua anaknya tak dapat membulatkan ujung lidahnya.
Dengan demikian kemampuan ujung lidah untuk membulat merupakan salah satu yang
di turunkan dari generasi kegenerasi berikutnya.
Kreteria genetis yang di amati pada praktikum penyusunan
silsilah genetis adalah bentuk cuping telinga. Kriteria yang menjadi pedoman
adalah bentuk ujung daun telinga. Pada gen yang dominan daun telinganya lurus
menempel pada pipi, sedangkan pada gen resesif ujung daun telinga agak membulat
dan tak langsung menempel. Berdasarkan
kriteria yang di amati anggota keluarga dari praktikan memiliki bentuk ujung
telinga yang resesif. Dengan demikian bentuk ujung telinga merupakan salah satu
yang di turunkan dari generasi kegenerasi berikutnya.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum ini dan data
di yang dapat di susun oleh praktikan. Data
keluarga praktikan bahwa bapak dan ibu
secara berturut turut memiliki golongan darah O dan A. Golongan darah
tersebut di wariskan kepada kedua anaknya, praktikan memiliki golongan darah O,
dan adik praktikan A. Bentuk rambut pada jidat bapak praktikan adalah agak
melingkar, sedangkan ibu, praktikan, dan adiknya berambut lurus pada jidat.
Pengamatan dengan kriteria kemapuan membulatkan lidah hanya bapak praktikan
yang mapu membulatkan ujung lidahnya. Kriteria pada ujung cuping telinga semua
anggota keluarga praktikan memiliki bentuk daun telinga yang agak melingkar dan
tak langsung menempel pada pipi.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat
saya sampaikan untuk Praktikan diharapkan lebih teliti dan cermat dalam
melakukan segala bentuk praktikum. Selain itu Praktikan diharapkan utuk belajar
seputar percobaan sebelum melakukan percobaan ini. Yang terakhir Praktikan
diharapkan agar selalu semangat dalam menghadapi kesulitan–kesulitan yang ada
saat praktikum
DAFTAR
PUSTAKA
Sinta. Pedigree., http://
blogspot.com (Diakses 5 mei 2014).
Suryati,
Dotti. 2014. Penuntun
Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi Universitas Bengkulu
Suryo. Genetika Manusia. Yogyakarta : UGM
Press, 2010.
LAPORAN
PRAKTIKUM GENETIKA
ACARA
8
MENYUSUN
SILSILAH GENETIS MANUSIA
RAHMAD
SETIAWAN
E1J013062
Shift:
B.2. Senin (10:00-12:00)
Kelompok
2
LABORATORIUM
AGRONOMI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Genetika disebut juga ilmu keturunan. Ilmu ini mempelajari
berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat, bagaimana sifat keturunan
(hereditas) itu diwariskan dari generasi ke generasi, serta variasi-variasi
yang mungkin timbul di dalamnya atau yang menyertainya. Pewarisan sifat
tersebut dapat terjadi melalui proses seksual. Genetika berusaha menjelaskan
material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik), bagaimana
informasi tersebut diekspresikan (ekspresi genetik), dan bagaimana informasi
tersebut dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain (pewarisan
genetik) (Anonim.2012).
Adanya sifat – sifat yang ada pada tetua, menjadikan
keturunannya memiliki sifat – sifat itu. Namun pada keturunannya merupakan
perpaduan dari dua sifat yang berbeda. Adanya perkawinan membuat keanekaragaman
tiap generasi. Pada praktikum ini, yang pertama dilakukan adalah survey tentang
adanya gen botak pada seseorang. Menurut teori, sifat botak merupak sifat yang
akan terus menurun dari generasi ke genarasi. Kebotakan dapat terjadi secara
keseluruhan pada kepala atau juga hanya bagian tertentu saja yang botak. Namun
bagaimana pun kedua hal tersebut merupakan sifat botak yang menurut teori adakn
diwariskan pada generasi selanjutnya. Hal yang kedua akan disurvei adalah mengenai
pewarisan golongan darah. Setiap perpaduan antara dua individu akan
menghasilkan keturunan yang memiliki golongan darah yang sama atau perpaduan
keduanya. Golongan darah yang dikenal saat ini adalah A, B, AB, dan O
(Dimas.2010).
Agar supaya pewarisan sifat keturunan yang terdapat di dalam
suatu keluarga dapat diikuti untuk beberapa generasi, maka perluh sekali dibuat
suatu diagram silsilah (Pedigree chart),
dari keluarga itu. Diagram silsilah yang pertama-tama dikenal terbuat dari
tanah liat, ditemukan di Iran dan diduga berasal dari tahun 3100 sebelum
Masehi. Beberapa analisa tentang diagram silsilah pada manusia telah dimulai
pada akhir abad ke-19 oleh Francis Galton (Suryo, 2010).
Bidan genetika,
diagram silsilah digunakan untuk melacak hal-hal seperti ciri spesifik, sifat
bawaan, kelainan genetika dan pewarisan penyakit pada suatu keluarga atau garis
keturunan. Lambang-lambang yang telah baku digunakan untuk
menyatakan laki-laki, perempuan, perkawinan dan keturunan. Perkawinan
dinyatakan dengan garis penghubung horizontal antara laki-laki dan perempuan,
sedangkan keturunan diletakkan pada baris berikutnya dengan susunan berurutan
dari kiri ke kanan menurut tanggal kelahiran dan dihubungkan vertikal ke garis
perkawinan kedua orang tuanya. Pewarisan karakter yang dipelajari dinyatakan
dengan garis penghubung tebal, dan ketidakhadiran karakter ditunjukkan dengan
simbol terbuka (Sinta,
2011).
Secara kebetulan, penyakit genetika yang diwariskan secara
Mendelian pertama kali ditemukan pada keluarga kerajaan inggris, yaitu keluarga
dari keturunan Ratu Victoria. Penyakit yang diturunkan oleh keluarga kerajaan
ini adalah penyakit hemophilia, yaitu penyakit kelainan genetis yang disebabkan
karena kegagalan system darah untuk membekukan darah pada waktu luka. Jika
demikian maka akan terjadi pendarahan terus-menerus dan menyebabkan kematian
karena penderita tersebut kehabisan darah. Asal usul penyakit ini diduga dari
Ratu Victoria (Ratu Inggris abad ke 18) atau dari salah seorang ibu bapaknya.
Kelainan mutasi ini kemudian diwariskan secara turun-temurun menurut garis ibu.
Pada dewasa ini para penderita penyakit ini dapat dirawat secara medis,
sehingga tidak harus menderita sampai ajal. Penderita dilarang keras untuk
melakukan kegiatan yang menyebabkan luka, termasuk khitan (Suryati,
Dotti. 2014).
1.2
Tujuan Praktikum
·
Mahasiswa
dapat membuat silsilah keluarga berdasarkan data mahasiswa masing-masing
selengkap mungkin dan mengestimasi genotipnya
BAB II
BAHAN
DAN METODE PRAKTIKUM
2.1 Bahan dan Alat
Data genetis (golongan darah, batas rambut jidat, ujung
lidah membulat atau tidak, cuping telinga) dari mahasiswa dan keluarganya.
2.2
Cara kerja:
Membuat
silsilah keluarga berdasarkan data keluarga masing-masing (kakek/nenek,
Ayah/Ibu, saudara sekandung, bila mungkin lebih lengkap). Kemudian
mengestimasikan genotipe keluarga Anda.
BAB
III
HASIL
Data
Keluarga
Golangan
Darah
Batasan
Rambut Jidat
Ujung Lidah
Cuping
telingga
BAB
IV
PEMBAHASAN
Praktikum ini dilakukan untuk mengetahuai silsilah dan
pewarisan sifat pada manusia dari generasi ke generasi berikutnya. Dasar utama
penyusunan suatu silsilah adalah hukum yang di kemukakan mendel tentang
pewarisan sifat. Dalam kehidupan manusia dimungkinkan akan adanya pewarisan
sifat atau suatu penyakit yang menurun. Hal ini dapat kita amati dari suatu
silsilah dari kerajaan inggris yang memiliki pewarisan penyakit dari salah satu
ratu terdahulu.
Berdasarkan fakta tersebut pada praktikum menyusun silsilah
genetis di amati beberapa sifat yang mungkin diturunkan dari orang tua ke
anaknya. Praktikum ini mengamati empat sifat yang meliputi golongan darah,
batas rambut, ujung lidah, dan bentuk cuping pada telingga. Golongan darah di
bedakan menjadi A, B, AB, dan O. Batas rambut bagian depan di bedakan menjadi
lurus(ww), dan setegah membulat(WW). Selanjutnya pada ujung lidah kami amati
kemampuan untuk membulatkan ujung lidah. Pengamatan terhadap cuping telinga
menempel atau tidaknya pada ujung cupingnya.
Data keluarga tentang golongan darah keluarga berdasarkan
data silsilah bapak memiliki golongan darah O, sedangkan ibu memiliki golongan
darah A. Berdasarkan data itu maka genotipe golongan darah kedua orang tua
adalah I0I0 dan IAI0. Kemungkinan
keturunan dari keduanya adalah anak bergolongan darah A(IAI0 )
atau O (I0I0). Berdasarkan data pada silsilah bahwa kedua
anaknya seorang laki laki memiliki golongan darah O, dan seorang anak
perempuannya memiliki golongan darah A. Dengan demikian golongan darah
merupakan salah satu sifat genetis yang di turunkan.
Batas rambut yang kami amati di bedakan menjadi dua yaitu
seorang yang memiliki batas rambut lurus pada jidat(resesif) dan yang agak
melingkar(dominan). Berdasarkan kriteria tersebut data yang di peroleh dengan
objek sample orang tua dan saudara praktikan. Bapak praktikan memiliki bentuk
batas rambut yang agak melingkar. Ibu praktikan memiliki bentuk rambut yang
lurus pada jidat. Praktikan sendiri memiliki batas rambut yang lurus pada jidat
begitu juga adik praktikan. Hal ini terjadi karena mungkin bapak praktikan
memiliki gen heterozigot dominan sehingga pada keturunannya memiliki batas
rambut yang lurus. Dengan demikian bentuk rambut pada jidat merupakan salah
satu yang di turunkan dari generasi kegenerasi berikutnya.
Kriteria ketiga yang di amati adalah kemampuan ujung lidah
untuk membulat. Berdasarkan data keluarga dari praktikan, bapak praktikan dapat
membulatkan ujung lidahnya, yang artinya bapak praktikan pembawa gen dominan.
Ibu praktikan tidak bisa membulatkan ujung lidahnya, yang artinya ibu praktikan
pembawa gen resesif. Pada kedua anaknya keduanya tidak dapat membulatkan ujung
lidahnya. Dengan demikian bapak praktikan di mungkinkan memiliki gen yang
dominan heterozigot, karena kedua anaknya tak dapat membulatkan ujung lidahnya.
Dengan demikian kemampuan ujung lidah untuk membulat merupakan salah satu yang
di turunkan dari generasi kegenerasi berikutnya.
Kreteria genetis yang di amati pada praktikum penyusunan
silsilah genetis adalah bentuk cuping telinga. Kriteria yang menjadi pedoman
adalah bentuk ujung daun telinga. Pada gen yang dominan daun telinganya lurus
menempel pada pipi, sedangkan pada gen resesif ujung daun telinga agak membulat
dan tak langsung menempel. Berdasarkan
kriteria yang di amati anggota keluarga dari praktikan memiliki bentuk ujung
telinga yang resesif. Dengan demikian bentuk ujung telinga merupakan salah satu
yang di turunkan dari generasi kegenerasi berikutnya.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum ini dan data
di yang dapat di susun oleh praktikan. Data
keluarga praktikan bahwa bapak dan ibu
secara berturut turut memiliki golongan darah O dan A. Golongan darah
tersebut di wariskan kepada kedua anaknya, praktikan memiliki golongan darah O,
dan adik praktikan A. Bentuk rambut pada jidat bapak praktikan adalah agak
melingkar, sedangkan ibu, praktikan, dan adiknya berambut lurus pada jidat.
Pengamatan dengan kriteria kemapuan membulatkan lidah hanya bapak praktikan
yang mapu membulatkan ujung lidahnya. Kriteria pada ujung cuping telinga semua
anggota keluarga praktikan memiliki bentuk daun telinga yang agak melingkar dan
tak langsung menempel pada pipi.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat
saya sampaikan untuk Praktikan diharapkan lebih teliti dan cermat dalam
melakukan segala bentuk praktikum. Selain itu Praktikan diharapkan utuk belajar
seputar percobaan sebelum melakukan percobaan ini. Yang terakhir Praktikan
diharapkan agar selalu semangat dalam menghadapi kesulitan–kesulitan yang ada
saat praktikum
DAFTAR
PUSTAKA
Sinta. Pedigree., http://
blogspot.com (Diakses 5 mei 2014).
Suryati,
Dotti. 2014. Penuntun
Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi Universitas Bengkulu
Suryo. Genetika Manusia. Yogyakarta : UGM
Press, 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar