Transparent Sexy Pink Heart RAKHMAT STW: MENYUSUN SILSILAH GENETIS MANUSIA/Rakhmat Stw/Unib/Genetika

Rabu, 11 Maret 2015

MENYUSUN SILSILAH GENETIS MANUSIA/Rakhmat Stw/Unib/Genetika



LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

ACARA 8
MENYUSUN SILSILAH GENETIS MANUSIA



RAHMAD SETIAWAN
 E1J013062


Shift: B.2. Senin (10:00-12:00)
Kelompok 2


LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Genetika disebut juga ilmu keturunan. Ilmu ini mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat, bagaimana sifat keturunan (hereditas) itu diwariskan dari generasi ke generasi, serta variasi-variasi yang mungkin timbul di dalamnya atau yang menyertainya. Pewarisan sifat tersebut dapat terjadi melalui proses seksual. Genetika berusaha menjelaskan material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik), bagaimana informasi tersebut diekspresikan (ekspresi genetik), dan bagaimana informasi tersebut dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain (pewarisan genetik) (Anonim.2012).
Adanya sifat – sifat yang ada pada tetua, menjadikan keturunannya memiliki sifat – sifat itu. Namun pada keturunannya merupakan perpaduan dari dua sifat yang berbeda. Adanya perkawinan membuat keanekaragaman tiap generasi. Pada praktikum ini, yang pertama dilakukan adalah survey tentang adanya gen botak pada seseorang. Menurut teori, sifat botak merupak sifat yang akan terus menurun dari generasi ke genarasi. Kebotakan dapat terjadi secara keseluruhan pada kepala atau juga hanya bagian tertentu saja yang botak. Namun bagaimana pun kedua hal tersebut merupakan sifat botak yang menurut teori adakn diwariskan pada generasi selanjutnya. Hal yang kedua akan disurvei adalah mengenai pewarisan golongan darah. Setiap perpaduan antara dua individu akan menghasilkan keturunan yang memiliki golongan darah yang sama atau perpaduan keduanya. Golongan darah yang dikenal saat ini adalah A, B, AB, dan O (Dimas.2010).
Agar supaya pewarisan sifat keturunan yang terdapat di dalam suatu keluarga dapat diikuti untuk beberapa generasi, maka perluh sekali dibuat suatu diagram silsilah (Pedigree chart), dari keluarga itu. Diagram silsilah yang pertama-tama dikenal terbuat dari tanah liat, ditemukan di Iran dan diduga berasal dari tahun 3100 sebelum Masehi. Beberapa analisa tentang diagram silsilah pada manusia telah dimulai pada akhir abad ke-19 oleh Francis Galton (Suryo, 2010).
Bidan  genetika, diagram silsilah digunakan untuk melacak hal-hal seperti ciri spesifik, sifat bawaan, kelainan genetika dan pewarisan penyakit pada suatu keluarga atau garis keturunan. Lambang-lambang yang telah baku digunakan untuk menyatakan laki-laki, perempuan, perkawinan dan keturunan. Perkawinan dinyatakan dengan garis penghubung horizontal antara laki-laki dan perempuan, sedangkan keturunan diletakkan pada baris berikutnya dengan susunan berurutan dari kiri ke kanan menurut tanggal kelahiran dan dihubungkan vertikal ke garis perkawinan kedua orang tuanya. Pewarisan karakter yang dipelajari dinyatakan dengan garis penghubung tebal, dan ketidakhadiran karakter ditunjukkan dengan simbol terbuka (Sinta, 2011).
Secara kebetulan, penyakit genetika yang diwariskan secara Mendelian pertama kali ditemukan pada keluarga kerajaan inggris, yaitu keluarga dari keturunan Ratu Victoria. Penyakit yang diturunkan oleh keluarga kerajaan ini adalah penyakit hemophilia, yaitu penyakit kelainan genetis yang disebabkan karena kegagalan system darah untuk membekukan darah pada waktu luka. Jika demikian maka akan terjadi pendarahan terus-menerus dan menyebabkan kematian karena penderita tersebut kehabisan darah. Asal usul penyakit ini diduga dari Ratu Victoria (Ratu Inggris abad ke 18) atau dari salah seorang ibu bapaknya. Kelainan mutasi ini kemudian diwariskan secara turun-temurun menurut garis ibu. Pada dewasa ini para penderita penyakit ini dapat dirawat secara medis, sehingga tidak harus menderita sampai ajal. Penderita dilarang keras untuk melakukan kegiatan yang menyebabkan luka, termasuk khitan (Suryati, Dotti. 2014).



 1.2  Tujuan Praktikum
·         Mahasiswa dapat membuat silsilah keluarga berdasarkan data mahasiswa masing-masing selengkap mungkin dan mengestimasi genotipnya












BAB II
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

2.1   Bahan dan Alat
Data genetis (golongan darah, batas rambut jidat, ujung lidah membulat atau tidak, cuping telinga) dari mahasiswa dan keluarganya.



2.2       Cara kerja:
Membuat silsilah keluarga berdasarkan data keluarga masing-masing (kakek/nenek, Ayah/Ibu, saudara sekandung, bila mungkin lebih lengkap). Kemudian mengestimasikan genotipe keluarga Anda. 






















BAB III
HASIL

Data Keluarga
Golangan Darah
Batasan Rambut Jidat


Ujung  Lidah
Cuping telingga










BAB IV
PEMBAHASAN

Praktikum ini dilakukan untuk mengetahuai silsilah dan pewarisan sifat pada manusia dari generasi ke generasi berikutnya. Dasar utama penyusunan suatu silsilah adalah hukum yang di kemukakan mendel tentang pewarisan sifat. Dalam kehidupan manusia dimungkinkan akan adanya pewarisan sifat atau suatu penyakit yang menurun. Hal ini dapat kita amati dari suatu silsilah dari kerajaan inggris yang memiliki pewarisan penyakit dari salah satu ratu terdahulu.
Berdasarkan fakta tersebut pada praktikum menyusun silsilah genetis di amati beberapa sifat yang mungkin diturunkan dari orang tua ke anaknya. Praktikum ini mengamati empat sifat yang meliputi golongan darah, batas rambut, ujung lidah, dan bentuk cuping pada telingga. Golongan darah di bedakan menjadi A, B, AB, dan O. Batas rambut bagian depan di bedakan menjadi lurus(ww), dan setegah membulat(WW). Selanjutnya pada ujung lidah kami amati kemampuan untuk membulatkan ujung lidah. Pengamatan terhadap cuping telinga menempel atau tidaknya pada ujung cupingnya.
Data keluarga tentang golongan darah keluarga berdasarkan data silsilah bapak memiliki golongan darah O, sedangkan ibu memiliki golongan darah A. Berdasarkan data itu maka genotipe golongan darah kedua orang tua adalah I0I0 dan IAI0. Kemungkinan keturunan dari keduanya adalah anak bergolongan darah A(IAI0 ) atau O (I0I0). Berdasarkan data pada silsilah bahwa kedua anaknya seorang laki laki memiliki golongan darah O, dan seorang anak perempuannya memiliki golongan darah A. Dengan demikian golongan darah merupakan salah satu sifat genetis yang di turunkan.
Batas rambut yang kami amati di bedakan menjadi dua yaitu seorang yang memiliki batas rambut lurus pada jidat(resesif) dan yang agak melingkar(dominan). Berdasarkan kriteria tersebut data yang di peroleh dengan objek sample orang tua dan saudara praktikan. Bapak praktikan memiliki bentuk batas rambut yang agak melingkar. Ibu praktikan memiliki bentuk rambut yang lurus pada jidat. Praktikan sendiri memiliki batas rambut yang lurus pada jidat begitu juga adik praktikan. Hal ini terjadi karena mungkin bapak praktikan memiliki gen heterozigot dominan sehingga pada keturunannya memiliki batas rambut yang lurus. Dengan demikian bentuk rambut pada jidat merupakan salah satu yang di turunkan dari generasi kegenerasi berikutnya.

Kriteria ketiga yang di amati adalah kemampuan ujung lidah untuk membulat. Berdasarkan data keluarga dari praktikan, bapak praktikan dapat membulatkan ujung lidahnya, yang artinya bapak praktikan pembawa gen dominan. Ibu praktikan tidak bisa membulatkan ujung lidahnya, yang artinya ibu praktikan pembawa gen resesif. Pada kedua anaknya keduanya tidak dapat membulatkan ujung lidahnya. Dengan demikian bapak praktikan di mungkinkan memiliki gen yang dominan heterozigot, karena kedua anaknya tak dapat membulatkan ujung lidahnya. Dengan demikian kemampuan ujung lidah untuk membulat merupakan salah satu yang di turunkan dari generasi kegenerasi berikutnya.
Kreteria genetis yang di amati pada praktikum penyusunan silsilah genetis adalah bentuk cuping telinga. Kriteria yang menjadi pedoman adalah bentuk ujung daun telinga. Pada gen yang dominan daun telinganya lurus menempel pada pipi, sedangkan pada gen resesif ujung daun telinga agak membulat dan tak  langsung menempel. Berdasarkan kriteria yang di amati anggota keluarga dari praktikan memiliki bentuk ujung telinga yang resesif. Dengan demikian bentuk ujung telinga merupakan salah satu yang di turunkan dari generasi kegenerasi berikutnya.



















BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
            Berdasarkan praktikum ini dan data di yang dapat di susun oleh praktikan. Data  keluarga praktikan bahwa bapak dan ibu  secara berturut turut memiliki golongan darah O dan A. Golongan darah tersebut di wariskan kepada kedua anaknya, praktikan memiliki golongan darah O, dan adik praktikan A. Bentuk rambut pada jidat bapak praktikan adalah agak melingkar, sedangkan ibu, praktikan, dan adiknya berambut lurus pada jidat. Pengamatan dengan kriteria kemapuan membulatkan lidah hanya bapak praktikan yang mapu membulatkan ujung lidahnya. Kriteria pada ujung cuping telinga semua anggota keluarga praktikan memiliki bentuk daun telinga yang agak melingkar dan tak langsung menempel pada pipi.



5.2   Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan untuk Praktikan diharapkan lebih teliti dan cermat dalam melakukan segala bentuk praktikum. Selain itu Praktikan diharapkan utuk belajar seputar percobaan sebelum melakukan percobaan ini. Yang terakhir Praktikan diharapkan agar selalu semangat dalam menghadapi kesulitan–kesulitan yang ada saat praktikum












DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2012.Genetika.http://www.wikipedia.com/genetika.html(Diakses 5 mei 2014).
Dimas.2010.Silsilah. http://dimas.wordpres.com/silsilah.html(Diakses 5 mei 2014).
Sinta. Pedigree., http:// blogspot.com (Diakses 5 mei 2014).
Suryati, Dotti. 2014. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi Universitas Bengkulu
Suryo. Genetika Manusia. Yogyakarta : UGM Press, 2010.



LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

ACARA 8
MENYUSUN SILSILAH GENETIS MANUSIA



RAHMAD SETIAWAN
 E1J013062


Shift: B.2. Senin (10:00-12:00)
Kelompok 2


LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Genetika disebut juga ilmu keturunan. Ilmu ini mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat, bagaimana sifat keturunan (hereditas) itu diwariskan dari generasi ke generasi, serta variasi-variasi yang mungkin timbul di dalamnya atau yang menyertainya. Pewarisan sifat tersebut dapat terjadi melalui proses seksual. Genetika berusaha menjelaskan material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik), bagaimana informasi tersebut diekspresikan (ekspresi genetik), dan bagaimana informasi tersebut dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain (pewarisan genetik) (Anonim.2012).
Adanya sifat – sifat yang ada pada tetua, menjadikan keturunannya memiliki sifat – sifat itu. Namun pada keturunannya merupakan perpaduan dari dua sifat yang berbeda. Adanya perkawinan membuat keanekaragaman tiap generasi. Pada praktikum ini, yang pertama dilakukan adalah survey tentang adanya gen botak pada seseorang. Menurut teori, sifat botak merupak sifat yang akan terus menurun dari generasi ke genarasi. Kebotakan dapat terjadi secara keseluruhan pada kepala atau juga hanya bagian tertentu saja yang botak. Namun bagaimana pun kedua hal tersebut merupakan sifat botak yang menurut teori adakn diwariskan pada generasi selanjutnya. Hal yang kedua akan disurvei adalah mengenai pewarisan golongan darah. Setiap perpaduan antara dua individu akan menghasilkan keturunan yang memiliki golongan darah yang sama atau perpaduan keduanya. Golongan darah yang dikenal saat ini adalah A, B, AB, dan O (Dimas.2010).
Agar supaya pewarisan sifat keturunan yang terdapat di dalam suatu keluarga dapat diikuti untuk beberapa generasi, maka perluh sekali dibuat suatu diagram silsilah (Pedigree chart), dari keluarga itu. Diagram silsilah yang pertama-tama dikenal terbuat dari tanah liat, ditemukan di Iran dan diduga berasal dari tahun 3100 sebelum Masehi. Beberapa analisa tentang diagram silsilah pada manusia telah dimulai pada akhir abad ke-19 oleh Francis Galton (Suryo, 2010).
Bidan  genetika, diagram silsilah digunakan untuk melacak hal-hal seperti ciri spesifik, sifat bawaan, kelainan genetika dan pewarisan penyakit pada suatu keluarga atau garis keturunan. Lambang-lambang yang telah baku digunakan untuk menyatakan laki-laki, perempuan, perkawinan dan keturunan. Perkawinan dinyatakan dengan garis penghubung horizontal antara laki-laki dan perempuan, sedangkan keturunan diletakkan pada baris berikutnya dengan susunan berurutan dari kiri ke kanan menurut tanggal kelahiran dan dihubungkan vertikal ke garis perkawinan kedua orang tuanya. Pewarisan karakter yang dipelajari dinyatakan dengan garis penghubung tebal, dan ketidakhadiran karakter ditunjukkan dengan simbol terbuka (Sinta, 2011).
Secara kebetulan, penyakit genetika yang diwariskan secara Mendelian pertama kali ditemukan pada keluarga kerajaan inggris, yaitu keluarga dari keturunan Ratu Victoria. Penyakit yang diturunkan oleh keluarga kerajaan ini adalah penyakit hemophilia, yaitu penyakit kelainan genetis yang disebabkan karena kegagalan system darah untuk membekukan darah pada waktu luka. Jika demikian maka akan terjadi pendarahan terus-menerus dan menyebabkan kematian karena penderita tersebut kehabisan darah. Asal usul penyakit ini diduga dari Ratu Victoria (Ratu Inggris abad ke 18) atau dari salah seorang ibu bapaknya. Kelainan mutasi ini kemudian diwariskan secara turun-temurun menurut garis ibu. Pada dewasa ini para penderita penyakit ini dapat dirawat secara medis, sehingga tidak harus menderita sampai ajal. Penderita dilarang keras untuk melakukan kegiatan yang menyebabkan luka, termasuk khitan (Suryati, Dotti. 2014).



 1.2  Tujuan Praktikum
·         Mahasiswa dapat membuat silsilah keluarga berdasarkan data mahasiswa masing-masing selengkap mungkin dan mengestimasi genotipnya












BAB II
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

2.1   Bahan dan Alat
Data genetis (golongan darah, batas rambut jidat, ujung lidah membulat atau tidak, cuping telinga) dari mahasiswa dan keluarganya.



2.2       Cara kerja:
Membuat silsilah keluarga berdasarkan data keluarga masing-masing (kakek/nenek, Ayah/Ibu, saudara sekandung, bila mungkin lebih lengkap). Kemudian mengestimasikan genotipe keluarga Anda. 






















BAB III
HASIL

Data Keluarga
Golangan Darah
Batasan Rambut Jidat


Ujung  Lidah
Cuping telingga










BAB IV
PEMBAHASAN

Praktikum ini dilakukan untuk mengetahuai silsilah dan pewarisan sifat pada manusia dari generasi ke generasi berikutnya. Dasar utama penyusunan suatu silsilah adalah hukum yang di kemukakan mendel tentang pewarisan sifat. Dalam kehidupan manusia dimungkinkan akan adanya pewarisan sifat atau suatu penyakit yang menurun. Hal ini dapat kita amati dari suatu silsilah dari kerajaan inggris yang memiliki pewarisan penyakit dari salah satu ratu terdahulu.
Berdasarkan fakta tersebut pada praktikum menyusun silsilah genetis di amati beberapa sifat yang mungkin diturunkan dari orang tua ke anaknya. Praktikum ini mengamati empat sifat yang meliputi golongan darah, batas rambut, ujung lidah, dan bentuk cuping pada telingga. Golongan darah di bedakan menjadi A, B, AB, dan O. Batas rambut bagian depan di bedakan menjadi lurus(ww), dan setegah membulat(WW). Selanjutnya pada ujung lidah kami amati kemampuan untuk membulatkan ujung lidah. Pengamatan terhadap cuping telinga menempel atau tidaknya pada ujung cupingnya.
Data keluarga tentang golongan darah keluarga berdasarkan data silsilah bapak memiliki golongan darah O, sedangkan ibu memiliki golongan darah A. Berdasarkan data itu maka genotipe golongan darah kedua orang tua adalah I0I0 dan IAI0. Kemungkinan keturunan dari keduanya adalah anak bergolongan darah A(IAI0 ) atau O (I0I0). Berdasarkan data pada silsilah bahwa kedua anaknya seorang laki laki memiliki golongan darah O, dan seorang anak perempuannya memiliki golongan darah A. Dengan demikian golongan darah merupakan salah satu sifat genetis yang di turunkan.
Batas rambut yang kami amati di bedakan menjadi dua yaitu seorang yang memiliki batas rambut lurus pada jidat(resesif) dan yang agak melingkar(dominan). Berdasarkan kriteria tersebut data yang di peroleh dengan objek sample orang tua dan saudara praktikan. Bapak praktikan memiliki bentuk batas rambut yang agak melingkar. Ibu praktikan memiliki bentuk rambut yang lurus pada jidat. Praktikan sendiri memiliki batas rambut yang lurus pada jidat begitu juga adik praktikan. Hal ini terjadi karena mungkin bapak praktikan memiliki gen heterozigot dominan sehingga pada keturunannya memiliki batas rambut yang lurus. Dengan demikian bentuk rambut pada jidat merupakan salah satu yang di turunkan dari generasi kegenerasi berikutnya.

Kriteria ketiga yang di amati adalah kemampuan ujung lidah untuk membulat. Berdasarkan data keluarga dari praktikan, bapak praktikan dapat membulatkan ujung lidahnya, yang artinya bapak praktikan pembawa gen dominan. Ibu praktikan tidak bisa membulatkan ujung lidahnya, yang artinya ibu praktikan pembawa gen resesif. Pada kedua anaknya keduanya tidak dapat membulatkan ujung lidahnya. Dengan demikian bapak praktikan di mungkinkan memiliki gen yang dominan heterozigot, karena kedua anaknya tak dapat membulatkan ujung lidahnya. Dengan demikian kemampuan ujung lidah untuk membulat merupakan salah satu yang di turunkan dari generasi kegenerasi berikutnya.
Kreteria genetis yang di amati pada praktikum penyusunan silsilah genetis adalah bentuk cuping telinga. Kriteria yang menjadi pedoman adalah bentuk ujung daun telinga. Pada gen yang dominan daun telinganya lurus menempel pada pipi, sedangkan pada gen resesif ujung daun telinga agak membulat dan tak  langsung menempel. Berdasarkan kriteria yang di amati anggota keluarga dari praktikan memiliki bentuk ujung telinga yang resesif. Dengan demikian bentuk ujung telinga merupakan salah satu yang di turunkan dari generasi kegenerasi berikutnya.



















BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
            Berdasarkan praktikum ini dan data di yang dapat di susun oleh praktikan. Data  keluarga praktikan bahwa bapak dan ibu  secara berturut turut memiliki golongan darah O dan A. Golongan darah tersebut di wariskan kepada kedua anaknya, praktikan memiliki golongan darah O, dan adik praktikan A. Bentuk rambut pada jidat bapak praktikan adalah agak melingkar, sedangkan ibu, praktikan, dan adiknya berambut lurus pada jidat. Pengamatan dengan kriteria kemapuan membulatkan lidah hanya bapak praktikan yang mapu membulatkan ujung lidahnya. Kriteria pada ujung cuping telinga semua anggota keluarga praktikan memiliki bentuk daun telinga yang agak melingkar dan tak langsung menempel pada pipi.



5.2   Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan untuk Praktikan diharapkan lebih teliti dan cermat dalam melakukan segala bentuk praktikum. Selain itu Praktikan diharapkan utuk belajar seputar percobaan sebelum melakukan percobaan ini. Yang terakhir Praktikan diharapkan agar selalu semangat dalam menghadapi kesulitan–kesulitan yang ada saat praktikum












DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2012.Genetika.http://www.wikipedia.com/genetika.html(Diakses 5 mei 2014).
Dimas.2010.Silsilah. http://dimas.wordpres.com/silsilah.html(Diakses 5 mei 2014).
Sinta. Pedigree., http:// blogspot.com (Diakses 5 mei 2014).
Suryati, Dotti. 2014. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi Universitas Bengkulu
Suryo. Genetika Manusia. Yogyakarta : UGM Press, 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar