LAPORAN
PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAAN
ACARA
9
KOMPETISI
PASAR (SIMULASI)
Nama : Rahmad Setiawan
NPM : E1J013062
Coas : Bajora Justisia
Dosen : Dr.
Ir. Atra Romeida, M.Si.
Ir. Entang Inoriah S, M.P.
PROGRAM
STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
JURUSAN
BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Dasar
Teori
Memasuki dunia wirausaha, seorang
pengusaha harus mempunyai produk yang bisa dipasarkan sebagai objek masuknya pendaptan. Produk yang ditawarkan
tidak hanya dalam bentuk barang dagangan, tetapi bisa dalam bentuk lain yaitu
penjulanan jasa baik pengolahan, konsultasi, distribusi, pengemasan dan
lain-lain.(Tim, 2015)
Peluang usaha bersumber dari adanya
kebutuhan dari individu atau masyarakat. Oleh karena itu jika ingin mulai
mewujudkan berwirausaha, hendaknya terlebih dahulu menjawab pertanyaan” “Apakah
yang menjadi kebutuhan masyarakat atau kebanyakan anggota masyarakat
saat ini atau di masa yang akan datang?”. Untuk memahami kebutuhan
masyarakat diperlukan suatu diagnosa terhadap lingkungan usaha secara
keseluruhan, yang meliputi faktor ekonomi, politik, pasar, persaingan, pemasok,
teknologi, sosial dan geografi. Lingkungan usaha senantiasa berubah setiap
saat, bahkan perubahan-nya cukup pesat dan seiring dengan itu terjadi pula
perubahan kebutuhan masyarakat. Untuk menemukan peluang usaha yang prospektif
seharusnya kita sebagai wirausahawan senantiasa mencari informasi yang terkait
dengan perubahan lingkungan dan kebutuhan masyarakat. Sumber informasi dapat diperoleh
dari instansi/lembaga pemerintah, media massa, pasar atau mungkin melalui
wawancara dengan konsumen. Jadi, peluang senantiasa ada karena
perubahan-perubahan terus berlangsung baik di tingkat individu, maupun
ditingkat masyarakat. Kemampuan kita melihat peluang sangat tergantung dari
informasi yang kita peroleh tentang faktor lingkungan usaha (Daniels,2005).
Persaingan sangat
penting bagi keberhasilan atau kegagalan usaha pemasaran. Oleh karena itu
persaingan menentukan kegiatan yang perlu bagi pedagang untuk berprestasi,
seperti inovasi, budaya, atau implementasi yang baik. Strategi bersaing
merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam suatu
industri, karena fundamental di mana persaingan berlangsung. Tiga macam
strategi generik yaitu keunggulan biaya, diferensial, dan fokus. Faktor lain
yang juga berperan penting terhadap kinerja keuangan dalam situasi persaingan
bisnis yang ketat adalah strategi bisnis yang tepat. Di dalam organisasi yang
berorientasi pembelajaran, akan berkembang pengetahuan baru dan pemahaman baru yang secara potensial akan
mempengaruhi perilaku(Porter, 1992).
1.2.
Tujuan
Praktikum
Melatih praktikan melakukan strategi jitu dalam
berbisnis dalam bentuk simulasi
BAB
II
METODOLOGI
2.1.
Bahan dan Alat
Bahan
Buah- buahan
yang akan di jual pada simulasi
Alat
Pisau pengupas, blender, uang monopoli, papan peran,
pena, dan piring
2.2.
Proserdur
Kerja
1. Praktikan
dibagi dalam beberapa kelomok peran sbb:
a.
Peran sumber terdiri : 1 penjual buah, 1
pembuat jus, 1 ahli gizi, 1 pengamat.
b.
Konsumen yang terdiri: artis, dokter,
akuntan, pegawai salon, pejabat, istri pejabat, mahasiswa, dan pns masing
masing 1 orang.
c.
Pedagang buah yang merupakan sisa dari
dua kelompok diatas.
2. Pemeran
karakter pada no 1 di beri arahan sebelum melakukan peran agar pasar dapat
berjalan seperti kejadian yang sebenarnya.
3. Masing
masing peran di fasilitasi dengan alat yang sesuai.
4. Aturan
main
a. Konsumen
dan penjual diberi modal dengan uang Rp 7.000.
b. Harga
perpotong buah dari penjual pokok 2000 perpotong, 1 kali jus 1000, konsultasi
ke ahli gizi 2000
BAB
III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1.
Hasil
Peran saya dalam simulasi adalah
Akuntan, dengan modal Rp 7.000,00. Simulasi pasar berjalan dengan lancar dan
cukup baik. Beberapa faktor pasar memang perlu dievaluasi lebih lanjut.
Simulasi pasar yang ada merupakan kombinasi pasar monopoli dan multi marketing.
3.2.
Pembahasan
Simulasi
pasar yang dilakukan dalam praktikum ini cukup menarik. Simulasi ini merupakan
kombinasi pasar monopoli dan multi marketing. Hal ini kita tinjau berdasar
jumlah penjual. Pasar simulasi dapat kita katakan sebagai pasar yang monopoli
sebab pada pasar ini hanya ada 1 orang penjual barang dagangan pokok pada
pengecer. Hal ini tentu akan menyebabkan sang penjual dagangan pokok tersebut
dengan mudah mempermainkan harga sesuai dengan minatnya, sebab tidak ada tempat
membeli dangangan selain ditempatnya.
Pasar
simulasi dapat kita katakan sebagai multi marketing, jika kita tinjau pada
jumlah pengecer dan sasaran konsumennya. Pengecer pada pasar simulasi ini lebih
dari dua kali dari konsumennya, sehingga pada pasar simulasi ini persaingan
untuk mendapatkan uang atau menjual dangangannya serasa lebih susah sebab
masing masing penjual saling menunjukkan kelebihan barang yang dijajakannya. Peninjauan
dari segi konsumen yang lebih sedikit dan sifat konsumen yang sedemikian rupa
tentu membuat para pedagang harus menyesuaikan diri dengan cepat dalam
menawarkan barang dagangannya antar konsumen yang satu ke konsumen yang
lainnya.
Evaluasi
peran dalam pasar simulasi telah berjalan sesuai dengan rencana simulasi. Peran
pokok berjalan dengan baik, konsumen juga telah menikmati perannya
masing-masing, pedagang telah berusaha semaksimal mungkin menghayati peran.
Evaluasi yang paling saya perhatikan dalam simulasi ini adalah teknik
pemasaran, baik pada pedagang pokok dan pedagang ecerannya. Pedagang pokok dari
perhatian saya telah baik menjalankan tugasnya, seperti harapanya bahwa
pedagang pokok dapat memaksimalkan harga penjualan setinggi-tingginya agar
untung sebesar-besarnya dengan etika yang baik.
Peran
pedagang eceran pada simulasi ini agak kurang penghayatan sebab para pemerannya
belum dapat menyesuaikan emosinya. Hal ini dapat dilihat dalam pelaksanaan
simulasi banyak pedagang yang gagal mencapai targetnya. Hal utama yang
menyebabkan karena para pemeran belum bisa memahami karakter para konsumennya
sehingga para konsumen cenderung enggan untuk membelinya. Jumlah barang yang
saya beli selama berperan sebagai akuntan adalah 1 buah, hal ini dengan
pertimbangan dalam proses pemasaran bahwa para penjual diharapkan dapat
memenuhi harapan atau merayu para konsumen dengan cara dan etika yang baik.
Pembelajaran
mengenai etika pemasaran penting dilatih. Hal ini tentu akan berkaitan dalam
kelancaran promosi maupun penjualan. Para pedagang seharusnya lebih memahami
sifat konsumen dan menguasai emosi dan
etika pemasaran agar konsumen lebih tertarik. Proses pemasaran dengan multi
marketing atau penjual banyak dan pembeli sedikit memang dari pandangan saya
sangat susah dan ketat persaingnnya. Hal ini dapat kita pahami bahwa kemampuan
daya beli konsumen terbatas, apalagi barang yang di tawarkan sama tentu saja
para konsumen akan memilih harga yang paling murah.
BAB
IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Bentuk latihan pemasaran dalam simulasi
ini sudah berhasil. Hal ini dapat kita tinjau bahwa seluruh aktivitas pemasaran
telah berjalan sesuai aslinya. Para pemeran telah memilki gambaran bagaimana
tata cara berdagang yang baik dengan
etika yang sesuai, sehingga para konsumen mau membeli produk yang mereka
tawarkan. Metoda simulasi kombinasi pasar monopoli dan multi marketing tentu
saja telah melatih para pemeran untuk mengusai teknik pemasaran semaksimal
mungkin agar barang yang ditawarkan terjual.
4.2.
Saran
Saran
yang dapat saya sampaikan sebaiknya dalam praktkan lebih memerhatika intruksi
para pembimbing, sehingga lebih baik proses pemasarannya. Para pemeran pedagang
sebaiknya mempelajari etika dan trik pemasaran yang baik sebab dalam pemasaran
kombinasi terjadi persaingan yang ketat sehingga dituntut teknik yang paling
baik. Penjelasan kepada mahasiswa sebaiknya dilakukan lebih mendetail lagi
sehingga mahasiswa dapat melaksanakan prosdur secara benar dan tidak terjaidi
kesalahan lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
Daniels,
Aubrey C. 2005. Maximum Performance: Sistem Motivasi Terbaik bagi Kinerja
Karyawan. Jakarta; Bhuana Ilmu Populer.
Porter, M.E. 1992. Strategi
Bersaing, Edisi terjemahan, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Tim Penyusun penuntun .
2015. Penuntun Praktikum Kewirausahaan .Hanggar
Kewirausahaan:Universitas Bengkulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar