Transparent Sexy Pink Heart RAKHMAT STW: Kompetisi Pasar (Simulasi)-Kewirausahaan-Rakhmat Stw-UNIB

Sabtu, 20 Februari 2016

Kompetisi Pasar (Simulasi)-Kewirausahaan-Rakhmat Stw-UNIB

LAPORAN PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAAN
ACARA 9
KOMPETISI PASAR (SIMULASI)




Nama                  : Rahmad Setiawan
NPM                   : E1J013062
Coas                             : Bajora Justisia
Dosen                 : Dr. Ir. Atra Romeida, M.Si.
                             Ir. Entang Inoriah S, M.P.


PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.            Dasar Teori
Memasuki dunia wirausaha, seorang pengusaha harus mempunyai produk yang bisa dipasarkan sebagai objek  masuknya pendaptan. Produk yang ditawarkan tidak hanya dalam bentuk barang dagangan, tetapi bisa dalam bentuk lain yaitu penjulanan jasa baik pengolahan, konsultasi, distribusi, pengemasan dan lain-lain.(Tim, 2015)
Peluang usaha bersumber dari adanya kebutuhan dari individu atau masyarakat. Oleh karena itu jika ingin mulai mewujudkan berwirausaha, hendaknya terlebih dahulu menjawab pertanyaan” “Apakah yang menjadi kebutuhan masyarakat atau kebanyakan anggota masyarakat saat ini atau di masa yang akan datang?”. Untuk memahami kebutuhan masyarakat diperlukan suatu diagnosa terhadap lingkungan usaha secara keseluruhan, yang meliputi faktor ekonomi, politik, pasar, persaingan, pemasok, teknologi, sosial dan geografi. Lingkungan usaha senantiasa berubah setiap saat, bahkan perubahan-nya cukup pesat dan seiring dengan itu terjadi pula perubahan kebutuhan masyarakat. Untuk menemukan peluang usaha yang prospektif seharusnya kita sebagai wirausahawan senantiasa mencari informasi yang terkait dengan perubahan lingkungan dan kebutuhan masyarakat. Sumber informasi dapat diperoleh dari instansi/lembaga pemerintah, media massa, pasar atau mungkin melalui wawancara dengan konsumen. Jadi, peluang senantiasa ada karena perubahan-perubahan terus berlangsung baik di tingkat individu, maupun ditingkat masyarakat. Kemampuan kita melihat peluang sangat tergantung dari informasi yang kita peroleh tentang faktor lingkungan usaha (Daniels,2005).
Persaingan sangat penting bagi keberhasilan atau kegagalan usaha pemasaran. Oleh karena itu persaingan menentukan kegiatan yang perlu bagi pedagang untuk berprestasi, seperti inovasi, budaya, atau implementasi yang baik. Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam suatu industri, karena fundamental di mana persaingan berlangsung. Tiga macam strategi generik yaitu keunggulan biaya, diferensial, dan fokus. Faktor lain yang juga berperan penting terhadap kinerja keuangan dalam situasi persaingan bisnis yang ketat adalah strategi bisnis yang tepat. Di dalam organisasi yang berorientasi pembelajaran, akan berkembang pengetahuan baru  dan pemahaman baru yang secara potensial akan mempengaruhi perilaku(Porter, 1992).

1.2.            Tujuan Praktikum
Melatih praktikan melakukan strategi jitu dalam berbisnis dalam bentuk simulasi

BAB II
METODOLOGI
2.1.             Bahan dan Alat
Bahan
Buah- buahan yang akan di jual pada simulasi
Alat 
Pisau pengupas, blender, uang monopoli, papan peran, pena, dan piring
2.2.            Proserdur Kerja
1.      Praktikan dibagi dalam beberapa kelomok peran sbb:
a.    Peran sumber terdiri : 1 penjual buah, 1 pembuat jus, 1 ahli gizi, 1 pengamat.
b.    Konsumen yang terdiri: artis, dokter, akuntan, pegawai salon, pejabat, istri pejabat, mahasiswa, dan pns masing masing 1 orang.
c.    Pedagang buah yang merupakan sisa dari dua kelompok diatas.
2.      Pemeran karakter pada no 1 di beri arahan sebelum melakukan peran agar pasar dapat berjalan seperti kejadian yang sebenarnya.
3.      Masing masing peran di fasilitasi dengan alat yang sesuai.
4.      Aturan main
a.       Konsumen dan penjual diberi modal dengan uang Rp 7.000.
b.      Harga perpotong buah dari penjual pokok 2000 perpotong, 1 kali jus 1000, konsultasi ke ahli gizi 2000















BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.            Hasil
Peran saya dalam simulasi adalah Akuntan, dengan modal Rp 7.000,00. Simulasi pasar berjalan dengan lancar dan cukup baik. Beberapa faktor pasar memang perlu dievaluasi lebih lanjut. Simulasi pasar yang ada merupakan kombinasi pasar monopoli dan multi marketing.

3.2.            Pembahasan
Simulasi pasar yang dilakukan dalam praktikum ini cukup menarik. Simulasi ini merupakan kombinasi pasar monopoli dan multi marketing. Hal ini kita tinjau berdasar jumlah penjual. Pasar simulasi dapat kita katakan sebagai pasar yang monopoli sebab pada pasar ini hanya ada 1 orang penjual barang dagangan pokok pada pengecer. Hal ini tentu akan menyebabkan sang penjual dagangan pokok tersebut dengan mudah mempermainkan harga sesuai dengan minatnya, sebab tidak ada tempat membeli dangangan selain ditempatnya.
Pasar simulasi dapat kita katakan sebagai multi marketing, jika kita tinjau pada jumlah pengecer dan sasaran konsumennya. Pengecer pada pasar simulasi ini lebih dari dua kali dari konsumennya, sehingga pada pasar simulasi ini persaingan untuk mendapatkan uang atau menjual dangangannya serasa lebih susah sebab masing masing penjual saling menunjukkan kelebihan barang yang dijajakannya. Peninjauan dari segi konsumen yang lebih sedikit dan sifat konsumen yang sedemikian rupa tentu membuat para pedagang harus menyesuaikan diri dengan cepat dalam menawarkan barang dagangannya antar konsumen yang satu ke konsumen yang lainnya.
Evaluasi peran dalam pasar simulasi telah berjalan sesuai dengan rencana simulasi. Peran pokok berjalan dengan baik, konsumen juga telah menikmati perannya masing-masing, pedagang telah berusaha semaksimal mungkin menghayati peran. Evaluasi yang paling saya perhatikan dalam simulasi ini adalah teknik pemasaran, baik pada pedagang pokok dan pedagang ecerannya. Pedagang pokok dari perhatian saya telah baik menjalankan tugasnya, seperti harapanya bahwa pedagang pokok dapat memaksimalkan harga penjualan setinggi-tingginya agar untung sebesar-besarnya dengan etika yang baik.
Peran pedagang eceran pada simulasi ini agak kurang penghayatan sebab para pemerannya belum dapat menyesuaikan emosinya. Hal ini dapat dilihat dalam pelaksanaan simulasi banyak pedagang yang gagal mencapai targetnya. Hal utama yang menyebabkan karena para pemeran belum bisa memahami karakter para konsumennya sehingga para konsumen cenderung enggan untuk membelinya. Jumlah barang yang saya beli selama berperan sebagai akuntan adalah 1 buah, hal ini dengan pertimbangan dalam proses pemasaran bahwa para penjual diharapkan dapat memenuhi harapan atau merayu para konsumen dengan cara dan etika yang baik.
Pembelajaran mengenai etika pemasaran penting dilatih. Hal ini tentu akan berkaitan dalam kelancaran promosi maupun penjualan. Para pedagang seharusnya lebih memahami sifat konsumen dan  menguasai emosi dan etika pemasaran agar konsumen lebih tertarik. Proses pemasaran dengan multi marketing atau penjual banyak dan pembeli sedikit memang dari pandangan saya sangat susah dan ketat persaingnnya. Hal ini dapat kita pahami bahwa kemampuan daya beli konsumen terbatas, apalagi barang yang di tawarkan sama tentu saja para konsumen akan memilih harga yang paling murah.


























BAB IV
PENUTUP
4.1.            Kesimpulan
Bentuk latihan pemasaran dalam simulasi ini sudah berhasil. Hal ini dapat kita tinjau bahwa seluruh aktivitas pemasaran telah berjalan sesuai aslinya. Para pemeran telah memilki gambaran bagaimana tata cara  berdagang yang baik dengan etika yang sesuai, sehingga para konsumen mau membeli produk yang mereka tawarkan. Metoda simulasi kombinasi pasar monopoli dan multi marketing tentu saja telah melatih para pemeran untuk mengusai teknik pemasaran semaksimal mungkin agar barang yang ditawarkan terjual.

4.2.            Saran
Saran yang dapat saya sampaikan sebaiknya dalam praktkan lebih memerhatika intruksi para pembimbing, sehingga lebih baik proses pemasarannya. Para pemeran pedagang sebaiknya mempelajari etika dan trik pemasaran yang baik sebab dalam pemasaran kombinasi terjadi persaingan yang ketat sehingga dituntut teknik yang paling baik. Penjelasan kepada mahasiswa sebaiknya dilakukan lebih mendetail lagi sehingga mahasiswa dapat melaksanakan prosdur secara benar dan tidak terjaidi kesalahan lagi.


















DAFTAR PUSTAKA

Daniels, Aubrey C. 2005. Maximum Performance: Sistem Motivasi Terbaik bagi Kinerja Karyawan. Jakarta; Bhuana Ilmu Populer.
Porter, M.E. 1992. Strategi Bersaing, Edisi terjemahan, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Tim Penyusun penuntun . 2015. Penuntun Praktikum Kewirausahaan .Hanggar Kewirausahaan:Universitas Bengkulu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar