Transparent Sexy Pink Heart RAKHMAT STW: Meningkatkan Kreativitas (Eksplorasi Ke Planet Venus)/Kewirausahaan/RakhmatStw/UNIB

Senin, 07 September 2015

Meningkatkan Kreativitas (Eksplorasi Ke Planet Venus)/Kewirausahaan/RakhmatStw/UNIB

LAPORAN PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAAN
ACARA 3
MENINGKATKAN KREATIVITAS
(Eksplorasi Ke Planet Venus)




Nama                  : Rahmad Setiawan
NPM                   : E1J013062
Coas                             : Bajora Justisia
Dosen                 : Dr. Ir.Atra Romeida, M.Si


PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.            Dasar Teori
            Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada. Hasil yang diciptakan tidak selalu hal-hal yang baru, tetapi juga dapat berupa gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya. Selain itu,( Clegg, 2008) menyatakan kreativitas sebagai suatu tindakan, ide, atau produk yang mengganti sesuatu yang lama menjadi sesuatu yang baru.   Munandar, 2009 menyatakan kreativitas merupakan kemampuan berpikir divergen atau pemikiran menjajaki bermacam-macam alternatif jawaban terhadap suatu persoalan, yang sama benarnya. Sedangkan menurut  Zulkarnain, 2002, kreativitas merupakan kecenderungan-kecenderungan manusia untuk mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Campbell 1989 mengemukakan kreativitas sebagai suatu kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya :
a.       Baru atau novel, yang diartikan sebagai inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, aneh dan mengejutkan.
b.      Berguna atau useful, yang diartikan sebagai lebih enak, lebih praktis, mempermudah, mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil yang baik.
c.       Dapat dimengerti atau understandable, yang diartikan hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat dibuat di lain waktu, atau sebaliknya peristiwa-peristiwa yang terjadi begitu saja, tak dapat dimengerti, tak dapat diramalkan dan tak dapat diulangi.
Menurut Cropley (1999), terdapat 3 tahapan perkembangan kreativitas diantaranya:
a. Tahap prekonvensional (Preconventional phase)
Tahap ini terjadi pada usia 6–8 tahun. Pada tahap ini, individu menunjukkan spontanitas dan emosional dalam menghasilkan suatu karya, yang kemudian mengarah kepada hasil yang aestetik dan menyenangkan. Individu menghasilkan sesuatu yang baru tanpa memperhatikan aturan dan batasan dari luar.
b. Tahap konvensional (Conventional phase)
Tahap ini berlangsung pada usia 9–12 tahun. Pada tahap ini kemampuan berpikir seseorang dibatasi oleh aturan-aturan yang ada sehingga karya yang dihasilkan menjadi kaku. Selain itu, pada tahap ini kemampuan kritis dan evaluatif juga berkembang.



d.      Tahap poskonvensional (Postconventional phase)
Tahap ini berlangsung pada usia 12 tahun hingga dewasa. Pada tahap ini, individu sudah mampu menghasilkan karya-karya baru yang telah disesuaikan dengan batasan-batasan eksternal dan nilai-nilai konvensional yang ada di lingkungan. 

1.2.            Tujuan Praktikum
Ø Meningkatkan berfikir kreatifitas mahasiswa.
Ø Menemukan kreratifitas akibat pengekangan faktor belenggu yang menghambat kreatifitas.


























BAB II
METODOLOGI
2.1.            Alat Dan Bahan
Alat
Kaset CD, DVD, speker.
Bahan
Kertas catatan.


2.2.            Proserdur Kerja
1.      Bunyi musik diperdengarkan kepada mahasiswa
2.      Mahasiswa mendengarkan musik dengan penuh konsentrasi
3.      Dosen memberikan instruksi kepada praktikan untuk memejamkan mata secara perlahan, mahasiswa dilarang untuk membuka mata ataupun pikiran yang lain(musik tetap mengalun selama eksplorasi)
4.      Dosen memandu perjalanan eksplorasi ke planet venus hingga kembali ke bumi
5.      Setelah kembali ke bumi mahasiswa diminta membuka mata
6.      Mahasiswa melukiskan(mengambarkan) di atas kertas hasil temuan selama eksplorasi (di beri nama gambar tersebut)
7.      Evaluasi di lakukan dua kali, yakni evaluasi pada gambar pertama(setelah eksplorasi) dan gambar kedua dikerjakan setelah evaluasi gambar pertama. Gambar kedua di buat bersama-sama dalam kelompok.
8.      Mahasiswa memberikan kesimpulan dan makna kreatifitas












BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.            Hasil
3.2.            Pembahasan
Tahap pertama kami di eksplor dan di pandu dalam dalam perjalanannya dengan mengosongkan pikiran, dalam eksplorasi ini praktikan di buka wawasan kreatifitas dengan membuka kekangan dalam pikiran yang telah terbelenggu lama oleh peraturan-peraturan yang ada. Eksplorasi ini praktikan di berikan kebebasan untuk eksplor imajinasi dengan panduan dasar tentang hewan yang di temui.
Eksplor ini para praktikan di harapkan dapat melepaskan kekangan peraturan yang telah tertanam dalam diri praktikan, sehingga praktikan dapat mengembangkan kreatifitas. Kekangan yang ada dalam diri mahasiswa berupa peraturan bahwa suatu yang benar adalah apa yang dilihatnya saat di bumi adalah sama ketika di venus. Harapan eksplorasi ini mahasiswa dapat melepaskan kekang tersebut saat meninggalkan bumi. Tahap eksplor di venus mahasiswa menanamkan dalam fikiran tentang hewan yang di temui di venus tersebut.
Tahap selanjutnya di lakukan ketika eksplor sudah selesai dan mahasiwa kembali kebumi. Tahap ini mahasiswa mengambarkan hewan yang di temui ketika eksplor ke venus. Pengambaran tentang hewan yang di temui dalam ekslor sangat beragam. Selanjutnya di berikan penilaian terhadap hewan yang di gambar tersebut. Penilaian ini berbeda dengan penilaian mengenai hewan yang ada di bumi. Apabila hewan yang di gambarkan sama dengan bentuk hewan yang ada di bumi maka di beri nilai nol. Penilaian ini meliputi jumlah kepala, jumlah leher, jumlah mata, jumlah ekor, jumlah kaki, dan jumlah tangan.
Hasil penilaian gambar tertinggi pada poin 12, sedangkan saya mendapat poin 0, hal inio berarti saya masih terkekang dengan peraturan dan konsep yang ada, yang berarti kurang kreatif. Berdasarkan nilai ini selanjutnya mahasiswa diminta untuk memperbaiki gambarnya, selanjutnya dinilai penilaian yang kedua tetap saja nilai rendah, kriteria yang digunakan sebagai penilaian adalah kriteria sebenarnya, sedangkan mahasiswa memperbaikinya berdasarkan kriteria divenus.
Eksplor kedua di lakukan dalam kelompok dengan membuat sebuah kata yang terdiri dari lima huruf. Tahapan eksplor selanjutnya diminta untuk merubah salah satu huruf yang ada di dalam kata tersebut sehingga menjadi kata baru namun bermakna. Berdasarkan kriteria ini mahasiswa hanya dapat membuat kata yang baru, sebab pengetahuan kata mahasiswa terbatas dan mahasiswa terkekang dengan berbagai peraturan yang membatasi sehingga tidak bisa kreatif. Eksplor selanjutnya mahasisa di berikan kebebasan menganti seluruh huruf ksnamun dengan jumlah sama, dengan demikian mahasiswa dapat bebas mengeksplor kemampuan kata-katanya. Hasil dari eksplor ini mahasswa dapat membuat kata yang banyak.


BAB IV
PENUTUP
4.1.            Kesimpulan
Peningkatan kraetifitas dapat dilakukan dengan melawan atau keluar dari belenggu yang telah tertanam dalam diri masing masing. Salah satu peratauran yang dibongkar dalam praktikum ini adalah prinsip bahwa hewan selalu berbentuk sedemikian rupa, padahal anggapan tersebut telah membatasi kreatifitas. Peraturan yang begitu ketat juga membatasi kreatifitas, hal ini di ibaratkan pada pemainan kata yang di batasi hanya sebuah huruf yang berubah dan membentuk kata yang bermakna baru.
Kreatifitas yang timbul dan tumbuh dari faktor pengekang kreatifitas dapat berupa penemuan baru yang khas. Kreatifitas ini mungkin akan di anggap gila atau tidak umum dalam masyarakat, namun juga dapat menjadi penyelesaian suatu permasalahan yang ada dalam masyarakat sehingga dapat diterima dengan cepat inovasi tersebut.


4.2.            Saran
Saran yang dapat saya sampaikan adalah pengeksploran yang dilakukan sebaiknya lebih banyak. Hal ini di sebabkan kebanyakan mahasiswa masih terbelenggu dengan peraturan peraturan yang telah lama tertanam dalam diri. Pengeksploran diri sangat perlu bagi mahasiswa, agar faktor X pada diri mahasiswa lebih cepat menemukan pintunya dan mahasiswa dapat lebih cepat mengembangkan kemampuannya.














DAFTAR PUSTAKA
Campbell. 1989. Riset dalam Efektivitas Organisasi, Terjemahan Sahat Simamora. Jakarta: Erlangga.
Clegg, P. 2008. Creativity and Critical Thingking in the Globalised University. Innovations in Education and teaching International, Vol. 5 No. 3 .
Cropley. 1999. Pendidikan Seumur Hidup Suatu Analisis Psikologi. Surabaya: Usaha Nasional.
Munandar. 2009. Pengembangan Kreativitas anak Berbakat.Jakarta: Rineka Cipta.
Zulkarnain. 2002. Hubungan Kontrol Diri Dengan Kreativitas Pekerja. USU. Digital.

























Tidak ada komentar:

Posting Komentar