LAPORAN
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
Nama : RAHMAD SETIAWAN
NPM :
Judul / Tgl Praktikum : Mikroskopi /
Nama Pembimbing : Ir.Hartal,MP
Nama Pelatih ( Coass) : Rendi Agustri
LABORATORIUM
ILMU HAMA PENYAKIT TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kita dalam melakukan praktikum terutama
dalam mengamati makhluk-makhluk yang berukuran sangat kecil tentu tak terlepas
dengan mikroskop. Untuk dapat mengunakan mikroskop dengan baik tentu di
perlukan latihan dengan benar. Sehingga terlebih dahulu kita harus mengenal dan
mengetahui teori bagaimana mengunakan mikroskop tersebut.
Prinsip pengunaan mikroskop yang
sebenarnya adalah untuk memperbesar suatu objek kecil yang tak bisa kita amati
dengan mata tanpa alat bantu. Mikroskop memiliki perbesaran yang variasi mulai
dari 10x4 hingga 10x100, sehingga objek yang kita amati dapat kita sesuaikan
perbesarannya dengan keinginan kita. Mikroskop menghasilkan sifat bayangan
tegak, maya, dan diperbesar, hal tersebutlah yang menjadikan objek yang kita
amati tampak jelas.
Berdasarkan sumber cahayanya,
mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu
berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang
dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan
menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop
monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler
merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2
lensa okuler. Berdasarkan cahay mikroskoap biasa di bagi menjadi: mikroskop
cermin pantul, mikroskop lampu listrik, mikroskop medan gelap, dan mikroskop
kontras. Sedangkan berdasar daya pisah yang tinggi di bedakan menjadi:
mikroskop untraviolet, mikroskop electron transmisi dan mikroskop elektron pemayaran(Purnomo,Bambang:2013)
1.2.Tujuan
1. Mahasiswa
dapat membedakan jenis jenis mikroskop yang sering di gunakan dalam kerja
labolatorium.
2. Mahasiswa
mampu menyiapakan dan mengoprasikan mikroskop optik cemin maupun listrik sesuai
prosedur.
BAB
II
DASAR
TEORI
Panca indra
manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas, karena itu banyak masalah
mengenai organisme yang akan diamati hanya dapat diperiksa dengan menggunakan
alat – alat bantu. Salah satu alat bantu yang sering digunakan dalam pengamatan
preparat mikroskopis adalah mikroskop. Mikroskop (Latin; micro: kecil, scopium:
penglihatan), yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan daya pisah seseorang,
sehingga memungkinkan untuk dapat mengamati obyek yang sangat halus.
(Waluyo,2010)
Mikroskop adalah
alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar tampak jelas dan besar.
Mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung. Lensa yang dekat dengan benda
yang diamati (objek) disebut lensa objektif dan lensa yang dekat dengan
pengamat disebut lensa okuler. Mikroskop yang memiliki dua lensa disebut
mikroskop cahaya lensa ganda(Setya,Nurachmandani.2009).
Hukum fisika
mengatakan bahwa bagian terkecil yang dapat kita lihat disebut daya pisah (resolving
power) dibatasi oleh panjang gelombang cahaya yang dipergunakan untuk menerangi
spesimen. Batas daya pisah pada cahaya biasa yang dapat dilihat dapat dihitung
kira-kira 0,2 µm dan semua jenis lensa didunia tidak akan memungkinkan anda
mampu melihat sesuatu yang lebih kecil dari 0,2 µm kecuali digunakan tipe sumber
cahaya lain. (Volk, 1993)
Mikroskop
yang pertama kali digunakan oleh ilmuawan (saintis) zaman Renaisans, dan
mikroskop yang mungkin digunakan di laboratorium, merupakan mikroskop
cahaya. Dalam mikroskop cahaya (light microscope, LM), cahaya-tampak
diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini merefraksi
(membengkokkan) cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen diperbesar
ketika diproyeksikan ke mata, ke film fotografi atau sensor digital, atau ke
layar video. Dua parameter penting dalam mikroskopi (teknik-teknik dalam
penggunaan mikroskopi) adalah perbesaran dan daya resolusi atau daya urai.
Perbesaran adalah perbandingan ukuran citra obyek dengan ukuran sebenarnya.
Resolusi adalah ukuran kejelasan citra : jarak minimum yang dapat memisahkan
dua titik sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua titik. Seperti daya
resolusi mata manusia yang terbatas, mikroskopi cahaya tidak dapat meresolusi
detail yang lebih kecil. Resolusi ini dibatasi oleh panjang gelombang cahaya. ( Campbel,2010 )
Mikroskop electron memberikan
perbesaran berguna yang jauh lebih besar daripada yang mungkin diperoleh dengan
mikroskopi cahaya. Perbesaran maksimum 200.000-400.000 dengan specimen cerah
pada layar fluoresen dan digunakan untuk objek kecil, contohnya virus dan
struktur ultra sel microbe. (Wilson,M.B.1976)
Untuk
memperoleh bayangan yang jelas, Kita dapat menggeser lensa okuler dengan
memutar tombol pengatur. Supaya bayangan terlihat terang,di bawah objek
diletakkan sebuah cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya dan
diarahkan pada objek. Ada dua cara dalammenggunakan mikroskop, yaitu dengan mata berakomodasi
maksimum dan dengan mata tak berakomodasi (Setya,Nurachmandani.2009)
Lensa Okuler merupakan bagian mikroskop yang berfungsi sebagai pembesar dan
pembalik bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Lensa okuler ada yang
dapat memperbesar 5x10x, 45x, dan 100x. Lensa okuler terletak dekat mata kita
saat digunakan. Lensa yang terletak dekat objek yang kita amati disebut lensa
objektif. Lensa objektif berfungsi untuk memperbesar objek yang kita amati (Nenden,Fauziah.2009)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat
1 buah Mikroskop,
1 buah preparat, gelas objek, penutup gelas objek, lampu spirtus, korek api,
dan jarum ent
Bahan
Tissu, 100 ml
alkohol, air, dan biakan spora
3.2 Prosedur
Kerja
1.
Stecker
dimasukkan ke sambungan listrik dan lampu dihidupkan dengan menekan kontak on.
2.
Lensa
objektif pada pembesaran yang dikehendaki ditempatkan pada kedudukan seporos
dengan lensa okuler, dengan cara memutar revolver.
3.
Lensa-lensa
diamati dengan cara mengintip pada lensa okuler untuk memastikan kebersihan
lensa maupun intensitas cahaya yang masuk.
4.
Jika
terlihat ada kotoran, lensa dibersihkan dahulu dengan hati-hati menggunakan lap
yang lunak yang tidak mudah terlepas bahaya seratnya. Jika intensitas cahaya
tidak sesuai dengan pandangan mata, posisi kondensor atau luas lubang
diafragmanya diubah.
5.
Preparat
atau specimen dipasang di atas meja benda dan objek diletakkan tepat di atas
lubang meja benda serta tersorot cahaya dari lampu listrik mikroskop.
6.
Meja
benda dinaikkan dengan memutar sekrup pengatur sampai objek pada kedudukan yang
paling dekat dengan lensa objektif, dengan hati-hati supaya preparat tidak
menabrak lensa objektif.
7. Preparat diamati melalui lensa okuler
dan diatur kembali masuknya cahaya ke dalam mikroskop, sehingga diperoleh
bidang pemandangan yang cukup terang dan merata, dengan cara mengatur kedudukan
kondensor dan lubang diafragma.
Cara Membuat Objek Pengamatan
1. Menyeterilkan gelas pengamatan yang akan digunakan
dengan alkohol,dengan mengunakan tissu yang telah di basahi dengan alkohol
kemudian di usapkan pada gelas pengamatan.
2. Menyeterilkan penutup gelas pengamatan dengan
alkohol,dengan mengunakan tissu yang telah di basahi dengan alkohol kemudian di
usapkan pada penutup gelas pengamatan
3. Memberi air pada gelas pengamatan dengan pipet atau
jarum ent yang telah di seterilkan sebelumnya di lampu sepirtus.
4. Mengambil objek pengamatan spora pada petridist dengan
di dekatkan pada lampu sepitrus mengunakan jarum ent yang telah di sterilkan
sebelumnya.
5. Menutup gelas objek, dengan agak di miringkan agar
kadar airnya sedikit sehingga ketika di amati tak ada gelembung air.
6. Mengamati objek yang telah di buat di bawah mikroskop
dengan perbesaran yang sesuai.
BAB
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil yang kami peroleh dalam praktikum acara dua
adalah bagaimana mengunakan mikroskop dan membuat sediaan atau objek pengamatan
dalam praktikum mikrobiologi secara benar sesuai standar prosedur laboratorium
universitas Bengkulu.
Mengunakan mikroskop listrik diawali dengan mencolokan
steker pada sumberarus baru di on kan. Penepatan kedua lensa harus seoros,
pengamatan dilakukan dengan mengintip pada lensa okuler mengatur cahaya yang
sesuai dengan keinginan. Kemudian memasang objek pengamatan dan diamati hingga
jelas gambar objek yang di amati.
Pembuatan objek pengamatan dimulai dengan
menyeterilkan gelas dan penutup gelas pengamatan dengan alkohol, kemudian beri
sedikit air dengan pipet atau jarum ent yang steril, dilanjutkan
pengambilanobjek pengamatan dengan jarum ent yang steril didekat lampu spirtus,
dan diamati di bawah mikroskop
4.2 Pembahasan
Praktikum
acara dua dengan judul mikroskopi kami di beri pengarahan oleh dosen pembimbing
tentang cara-cara mengunakan mikroskop yang benar, sambil tiap-tiap praktikan
mempraktekan pada mikroskop yang ada di depannya masing-masing. Selain itu para
praktikan di beri pengetahuan bagaimana melukukan pengamatan pada salah satu
objek pengamatan yang ada di labolatorium mikrobiologi universitas Bengkulu.
Suatu pengamatan dimulai dengan lensa pengamatan yang memiliki perbesaran yang
paling kecil kemudian di intip dan di
cari titik paling tepat terhadap objek pengamatan sehingga objek pengamatan
akan tampak jelas ciri dan bentuknya.
Praktikum
acara dua juga di fokuskan pada bagaiman kita membuat sebuah objek pengamatan
sederhana. Praktikum ini di awali dengan menyeterilkan gelas pengamatan yang
akan digunakan dengan alkohol,dengan mengunakan tissu yang telah di basahi
dengan alkohol kemudian di usapkan pada gelas pengamatan. Dilanjutkan dengan menyeterilkan
penutup gelas pengamatan dengan alkohol,dengan mengunakan tissu yang telah di
basahi dengan alkohol kemudian di usapkan pada penutup gelas pengamatan. Kami
pada tahap berikutnya memberi air pada gelas pengamatan dengan pipet atau jarum
ent yang telah di seterilkan sebelumnya di lampu sepirtus.memasuki tahapa yang
selanjutnya adalah mengambil objek pengamatan spora pada petridist dengan di
dekatkan pada lampu sepitrus mengunakan jarum ent yang telah di sterilkan
sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk menjaga keseterilan spora tersebut. Untuk
langkah berikutnya adalah menutup gelas objek, dengan agak di miringkan agar
kadar airnya sedikit sehingga ketika di amati tak ada gelembung air. Setelah
melakukan langkah tersebut kami selanjutnya mengamati objek yang telah di buat
di bawah mikroskop dengan perbesaran yang sesuai.
Pembuatan objek pengamatan sederhana
di lakukan oleh setiap mahasiswa sehingga di harapkan pada praktikum dua
seluruh praktikan benar-benar mengerti teknik pengamatan dan praktikum yang
melibatkan objek-objek yang berukuran sangat kecil dan harus diamati di bawah
mikroskop. Dengan demikian praktikan akan lancar dalam melakuakn praktikum
praktikum selanjutnya dalam mata kuliah mikrobiologi ini.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum mikroskopi pada acara dua mata
kuliah mirobiologi maka tiap mahasiwa kini tealah memahami jenis-jenis
mikroskop yang sering di gunakan dalam pengamatan di laboratorium mikrobiologi.
Setelah melakukan praktikum mikrobiologi acara 2 maka
mahasiswa kini memahami cara cara mengunakan dan mengoprasikan mikroskop dengan
standar orasional yang baik dan benar berdasarkan bimbingan dosen pengasuh
praktikum mikrobiologi acara 2
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan
untuk Praktikan diharapkan lebih teliti dan cermat dalam melakukan segala
bentuk praktikum. Selain itu Praktikan diharapkan utuk belajar seputar
percobaan sebelum melakukan percobaan ini. Yang terakhir Praktikan diharapkan
agar selalu semangat dalam menghadapi kesulitan–kesulitan yang ada saat
praktikum
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell. 2010. Biologi Edisi 8 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Nenden, Fauziah.2009.Ilmu Pengetahuan Alam 2 : untuk SMP/MTs Kelas VIII.jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,
Purnomo,Bambang.2013.Penuntun Praktikum Mikrobiologi Fakultas Pertanian UNIB. Bengkulu:Laboratorium IHPT
Setya, Nurachmandani.2009.FISIKA
1 untuk sma kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
Volk , W. A & Wheeler. M. F.
1993. Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi ke 5. Erlangga,
Jakarta.
Waluyo,
Joko.2010.Biologi Umum.Jember:Universitas
Jember.
Wilson,M.B.1976.Alat Pratikum Histologi. EGC :
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar