Transparent Sexy Pink Heart RAKHMAT STW: mikroskopi/mikrobiologi/rakhmat stw/unib

Kamis, 24 April 2014

mikroskopi/mikrobiologi/rakhmat stw/unib


LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

Logo Universitas Bengkulu
                                                                                          

Nama                               : RAHMAD SETIAWAN
 NPM                                :
Judul / Tgl Praktikum      : Mikroskopi /
Nama Pembimbing          :  Ir.Hartal,MP
Nama Pelatih ( Coass)     : Rendi Agustri




LABORATORIUM ILMU HAMA PENYAKIT TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kita dalam melakukan praktikum terutama dalam mengamati makhluk-makhluk yang berukuran sangat kecil tentu tak terlepas dengan mikroskop. Untuk dapat mengunakan mikroskop dengan baik tentu di perlukan latihan dengan benar. Sehingga terlebih dahulu kita harus mengenal dan mengetahui teori bagaimana mengunakan mikroskop tersebut.
Prinsip pengunaan mikroskop yang sebenarnya adalah untuk memperbesar suatu objek kecil yang tak bisa kita amati dengan mata tanpa alat bantu. Mikroskop memiliki perbesaran yang variasi mulai dari 10x4 hingga 10x100, sehingga objek yang kita amati dapat kita sesuaikan perbesarannya dengan keinginan kita. Mikroskop menghasilkan sifat bayangan tegak, maya, dan diperbesar, hal tersebutlah yang menjadikan objek yang kita amati tampak jelas.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan cahay mikroskoap biasa di bagi menjadi: mikroskop cermin pantul, mikroskop lampu listrik, mikroskop medan gelap, dan mikroskop kontras. Sedangkan berdasar daya pisah yang tinggi di bedakan menjadi: mikroskop untraviolet, mikroskop electron transmisi dan mikroskop elektron pemayaran(Purnomo,Bambang:2013)

1.2.Tujuan
1.      Mahasiswa dapat membedakan jenis jenis mikroskop yang sering di gunakan dalam kerja labolatorium.
2.      Mahasiswa mampu menyiapakan dan mengoprasikan mikroskop optik cemin maupun listrik sesuai prosedur.


BAB II
DASAR TEORI

Panca indra manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas, karena itu banyak masalah mengenai organisme yang akan diamati hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat – alat bantu. Salah satu alat bantu yang sering digunakan dalam pengamatan preparat mikroskopis adalah mikroskop. Mikroskop (Latin; micro: kecil, scopium: penglihatan), yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan daya pisah seseorang, sehingga memungkinkan untuk dapat mengamati obyek yang sangat halus. (Waluyo,2010)
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar tampak jelas dan besar. Mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung. Lensa yang dekat dengan benda yang diamati (objek) disebut lensa objektif dan lensa yang dekat dengan pengamat disebut lensa okuler. Mikroskop yang memiliki dua lensa disebut mikroskop cahaya lensa ganda(Setya,Nurachmandani.2009).
Hukum fisika mengatakan bahwa bagian terkecil yang dapat kita lihat disebut daya pisah (resolving power) dibatasi oleh panjang gelombang cahaya yang dipergunakan untuk menerangi spesimen. Batas daya pisah pada cahaya biasa yang dapat dilihat dapat dihitung kira-kira 0,2 µm dan semua jenis lensa didunia tidak akan memungkinkan anda mampu melihat sesuatu yang lebih kecil dari 0,2 µm kecuali digunakan tipe sumber cahaya lain. (Volk, 1993)
Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh ilmuawan (saintis) zaman Renaisans, dan mikroskop yang mungkin digunakan di laboratorium, merupakan mikroskop cahaya.  Dalam mikroskop cahaya (light microscope, LM), cahaya-tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini merefraksi (membengkokkan) cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata, ke film fotografi atau sensor digital, atau ke layar video. Dua parameter penting dalam mikroskopi (teknik-teknik dalam penggunaan mikroskopi) adalah perbesaran dan daya resolusi atau daya urai. Perbesaran adalah perbandingan ukuran citra obyek dengan ukuran sebenarnya. Resolusi adalah ukuran kejelasan citra : jarak minimum yang dapat memisahkan dua titik sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua titik. Seperti daya resolusi mata manusia yang terbatas, mikroskopi cahaya tidak dapat meresolusi detail yang lebih kecil. Resolusi ini dibatasi oleh panjang gelombang cahaya.   ( Campbel,2010 )
Mikroskop electron memberikan perbesaran berguna yang jauh lebih besar daripada yang mungkin diperoleh dengan mikroskopi cahaya. Perbesaran maksimum 200.000-400.000 dengan specimen cerah pada layar fluoresen dan digunakan untuk objek kecil, contohnya virus dan struktur ultra sel microbe. (Wilson,M.B.1976)
Untuk memperoleh bayangan yang jelas, Kita dapat menggeser lensa okuler dengan memutar tombol pengatur. Supaya bayangan terlihat terang,di bawah objek diletakkan sebuah cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya dan diarahkan pada objek. Ada dua cara dalammenggunakan  mikroskop, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tak berakomodasi (Setya,Nurachmandani.2009)
Lensa Okuler merupakan bagian mikroskop yang berfungsi sebagai pembesar dan pembalik bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Lensa okuler ada yang dapat memperbesar 5x10x, 45x, dan 100x. Lensa okuler terletak dekat mata kita saat digunakan. Lensa yang terletak dekat objek yang kita amati disebut lensa objektif. Lensa objektif berfungsi untuk memperbesar objek yang kita amati (Nenden,Fauziah.2009)




















BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
 Alat
1 buah Mikroskop, 1 buah preparat, gelas objek, penutup gelas objek, lampu spirtus, korek api, dan jarum ent

Bahan
Tissu, 100 ml alkohol, air, dan biakan spora

3.2  Prosedur Kerja

1.      Stecker dimasukkan ke sambungan listrik dan lampu dihidupkan dengan menekan kontak on.
2.      Lensa objektif pada pembesaran yang dikehendaki ditempatkan pada kedudukan seporos dengan lensa okuler, dengan cara memutar revolver.
3.      Lensa-lensa diamati dengan cara mengintip pada lensa okuler untuk memastikan kebersihan lensa maupun intensitas cahaya yang masuk.
4.      Jika terlihat ada kotoran, lensa dibersihkan dahulu dengan hati-hati menggunakan lap yang lunak yang tidak mudah terlepas bahaya seratnya. Jika intensitas cahaya tidak sesuai dengan pandangan mata, posisi kondensor atau luas lubang diafragmanya diubah.
5.      Preparat atau specimen dipasang di atas meja benda dan objek diletakkan tepat di atas lubang meja benda serta tersorot cahaya dari lampu listrik mikroskop.
6.      Meja benda dinaikkan dengan memutar sekrup pengatur sampai objek pada kedudukan yang paling dekat dengan lensa objektif, dengan hati-hati supaya preparat tidak menabrak lensa objektif.
7.      Preparat diamati melalui lensa okuler dan diatur kembali masuknya cahaya ke dalam mikroskop, sehingga diperoleh bidang pemandangan yang cukup terang dan merata, dengan cara mengatur kedudukan kondensor dan lubang diafragma.




Cara Membuat Objek Pengamatan
1.      Menyeterilkan gelas pengamatan yang akan digunakan dengan alkohol,dengan mengunakan tissu yang telah di basahi dengan alkohol kemudian di usapkan pada gelas pengamatan.
2.      Menyeterilkan penutup gelas pengamatan dengan alkohol,dengan mengunakan tissu yang telah di basahi dengan alkohol kemudian di usapkan pada penutup gelas pengamatan
3.      Memberi air pada gelas pengamatan dengan pipet atau jarum ent yang telah di seterilkan sebelumnya di lampu sepirtus.
4.      Mengambil objek pengamatan spora pada petridist dengan di dekatkan pada lampu sepitrus mengunakan jarum ent yang telah di sterilkan sebelumnya.
5.      Menutup gelas objek, dengan agak di miringkan agar kadar airnya sedikit sehingga ketika di amati tak ada gelembung air.
6.      Mengamati objek yang telah di buat di bawah mikroskop dengan perbesaran yang sesuai.



















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1       Hasil
Hasil yang kami peroleh dalam praktikum acara dua adalah bagaimana mengunakan mikroskop dan membuat sediaan atau objek pengamatan dalam praktikum mikrobiologi secara benar sesuai standar prosedur laboratorium universitas Bengkulu.
Mengunakan mikroskop listrik diawali dengan mencolokan steker pada sumberarus baru di on kan. Penepatan kedua lensa harus seoros, pengamatan dilakukan dengan mengintip pada lensa okuler mengatur cahaya yang sesuai dengan keinginan. Kemudian memasang objek pengamatan dan diamati hingga jelas gambar objek yang di amati.
Pembuatan objek pengamatan dimulai dengan menyeterilkan gelas dan penutup gelas pengamatan dengan alkohol, kemudian beri sedikit air dengan pipet atau jarum ent yang steril, dilanjutkan pengambilanobjek pengamatan dengan jarum ent yang steril didekat lampu spirtus, dan diamati di bawah mikroskop


4.2       Pembahasan
Praktikum acara dua dengan judul mikroskopi kami di beri pengarahan oleh dosen pembimbing tentang cara-cara mengunakan mikroskop yang benar, sambil tiap-tiap praktikan mempraktekan pada mikroskop yang ada di depannya masing-masing. Selain itu para praktikan di beri pengetahuan bagaimana melukukan pengamatan pada salah satu objek pengamatan yang ada di labolatorium mikrobiologi universitas Bengkulu. Suatu pengamatan dimulai dengan lensa pengamatan yang memiliki perbesaran yang paling kecil  kemudian di intip dan di cari titik paling tepat terhadap objek pengamatan sehingga objek pengamatan akan tampak jelas ciri dan bentuknya.
Praktikum acara dua juga di fokuskan pada bagaiman kita membuat sebuah objek pengamatan sederhana. Praktikum ini di awali dengan menyeterilkan gelas pengamatan yang akan digunakan dengan alkohol,dengan mengunakan tissu yang telah di basahi dengan alkohol kemudian di usapkan pada gelas pengamatan. Dilanjutkan dengan menyeterilkan penutup gelas pengamatan dengan alkohol,dengan mengunakan tissu yang telah di basahi dengan alkohol kemudian di usapkan pada penutup gelas pengamatan. Kami pada tahap berikutnya memberi air pada gelas pengamatan dengan pipet atau jarum ent yang telah di seterilkan sebelumnya di lampu sepirtus.memasuki tahapa yang selanjutnya adalah mengambil objek pengamatan spora pada petridist dengan di dekatkan pada lampu sepitrus mengunakan jarum ent yang telah di sterilkan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk menjaga keseterilan spora tersebut. Untuk langkah berikutnya adalah menutup gelas objek, dengan agak di miringkan agar kadar airnya sedikit sehingga ketika di amati tak ada gelembung air. Setelah melakukan langkah tersebut kami selanjutnya mengamati objek yang telah di buat di bawah mikroskop dengan perbesaran yang sesuai.
            Pembuatan objek pengamatan sederhana di lakukan oleh setiap mahasiswa sehingga di harapkan pada praktikum dua seluruh praktikan benar-benar mengerti teknik pengamatan dan praktikum yang melibatkan objek-objek yang berukuran sangat kecil dan harus diamati di bawah mikroskop. Dengan demikian praktikan akan lancar dalam melakuakn praktikum praktikum selanjutnya dalam mata kuliah mikrobiologi ini.























BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum mikroskopi pada acara dua mata kuliah mirobiologi maka tiap mahasiwa kini tealah memahami jenis-jenis mikroskop yang sering di gunakan dalam pengamatan di laboratorium mikrobiologi.
Setelah melakukan praktikum mikrobiologi acara 2 maka mahasiswa kini memahami cara cara mengunakan dan mengoprasikan mikroskop dengan standar orasional yang baik dan benar berdasarkan bimbingan dosen pengasuh praktikum mikrobiologi acara 2

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan untuk Praktikan diharapkan lebih teliti dan cermat dalam melakukan segala bentuk praktikum. Selain itu Praktikan diharapkan utuk belajar seputar percobaan sebelum melakukan percobaan ini. Yang terakhir Praktikan diharapkan agar selalu semangat dalam menghadapi kesulitan–kesulitan yang ada saat praktikum


















DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 2010. Biologi Edisi 8 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Nenden, Fauziah.2009.Ilmu Pengetahuan Alam 2 : untuk SMP/MTs Kelas VIII.jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,
Purnomo,Bambang.2013.Penuntun Praktikum Mikrobiologi Fakultas Pertanian UNIB. Bengkulu:Laboratorium IHPT
Setya, Nurachmandani.2009.FISIKA 1 untuk sma kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Volk , W. A & Wheeler. M. F. 1993. Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi ke 5. Erlangga, Jakarta.
Waluyo, Joko.2010.Biologi Umum.Jember:Universitas Jember.
Wilson,M.B.1976.Alat Pratikum Histologi. EGC : Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar