Transparent Sexy Pink Heart RAKHMAT STW: April 2014

Kamis, 24 April 2014

mikrobio wirausaha/mikrobiologi/rakhmat stw/unib


LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

                                                                                          

Nama                               : RAHMAD SETIAWAN
 NPM                                  :
Judul / Tgl Praktikum      : Mikrobiologi Wirausaha/2 April  2014
Nama Pembimbing           :  Ir.Hartal,MP
Nama Pelatih ( Coass)     : Redi Agustri



LABORATORIUM ILMU HAMA PENYAKIT TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Peran organisme mikro memang sangat banyak dari peran pengurai dalam segala bidang hingga sebagai objek penyelidikan. Dalam kehidupan banyak pemanfaatan mikro organisme yang membantu kelangsungan hidup manusia misalnya dalam bidang kedokteran pada etiologi penyakit, diagnose penyakit, epidemiologi penyakit. Bidang ekologi pada pengawasan kualitas air, pengawasan limbah, proses perlakuan limbah, pencarian mikroorganisme di ruang angkasa (exobiologi). Bidang Pertanian: pada penyakit tumbuhan, pengendalian hama dan penyakit tumbuhan, industri pertanian, mikrobiologi tanah, mikrobiologi makanan dan wirausaha(Purnomo,Bambang:2008).
Penerapan mikrobiologi bidang makanan dan wirausaha di antaranya adalah pembuatan nata de coco dengan bantuan bakteri Acetobacter xylinum . Proses fermentasi alkohol dalam industri pertanian bantuan Saccharomyces cerevisiae. industri tempe dengan bantuan Rhizopus oryza, pada pembuatan tape memanfaatkan Endomycopsis fibuliger dan Saccharomyces cerevisiae. Selanjutnya dalam pembuatan yogurt Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus. Dan bidang industri makanan lainnya.
Nata dihasilkan dari fermentasi  cairan oleh bakteri Acetobacter xylinum  yang seperti jeli, berwarna putih hingga bening dan bertekstur kenyal. Nata tidak hanya dihasilkan dari fermentasi air kelapa saja, tetapi dibuat dari berbagai cairan komoditi pertanian lain, misalnya nata yang dibuat dari buah nanas disebut “nata de pina”, dari cairan kedele disebut “nata de soya

1.2  Tujuan

a.       mahasiswa mampu membuat sendiri nata (nata de coco, nata de pina, nata de soya)
b.      mahasiswa mampu memanfaatkan limbah secara mikrobiologis untuk dijadikan bahan bernilai ekonomi.



BAB II
DASAR TEORI

Nata de coco adalah hidangan penutup yang terlihat seperti jeli,berwarna putih hingga bening dan bertekstur kenyal. Makanan ini dihasilkan dari fermentasi air  kelapa,  dan mulanya dibuat diFilipina."Nata de coco" dalam  bahasa Spanyol berarti "krim kelapa". Krim yang dimaksudkan adalah santan kelapa. Penamaan nata de coco dalam bahasa Spanyol karena Filipina pernah menjadi koloni Spanyol. (Wiki:2011). 
Nata De Coco merupakan jenis komponen minuman yang terdiri dari senyawaselulosa (dietry fiber), yang dihasilkan dari air kelapa melalui proses fermentasi, yangmelibatkan jasad renik (mikrobia), yang selanjutnya dikenal sebagai bibit nata. (Meta:2011)
 Nata de Coco merupakan makanan pencuci mulut (desert). Nata de Coco adalahmakanan yang banyak mengandung serat, mengandung selulosa kadar tinggi yang bermanfaat bagi kesehatan dalam membantu pencernaan. Kadungan kalori yang rendah pada Nata de Coco merupakan pertimbangan yang tepat produk Nata de Coco sebagaimakan diet. Dari segi penampilannya makanan ini memiliki nilai estetika yang tinggi, penampilan warna putih agak bening, tekstur kenyal, aroma segar. Dengan penampilantersebut maka nata sebagai makanan desert memiliki daya tarik yang tinggi. Dari segiekonomi produksi nata de coco menjanjikan nilai tambah. Pembuatan nata yangdiperkaya dengan vitamin dan mineral akan mempertinggi nilai gizi dari produk ini.(Poni:2008).
Bahan makanan terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Bahan makanan berupa medium pertumbuhan yang baik bagi berbagai macam mikroorganisme. Mikroorganisme dapat membusukkan protein, memfermentasikan karbohidrat dan menjadikan lemak dan minyak berbau tengik. Beberapa mikroorganisme bersifat menguntungkan; misalnya dapat menghasilkan produk-produk makanan khusus seperti keju dan acar, keduanya enak dimakan dan tidak mudah rusak. Disamping itu mikroorganisme pun dapat merupakan makanan tambahan bagi manusia dan hewan. Sesungguhnya, mikroorganisme bahkan merupakan sumber makanan pilihan yang menarik. (Pelczar:1976)
Factor-faktor yang mempengaruhi Acetobacter xylinum   mengalami pertumbuhan adalah nutrisi, sumber karbon, sumber nitrogen, serta tingkat keasamanmedia temperature, dan udara (oksigen). Senyawa karbon yang dibutuhkan dalamfermentasi nata berasal dari monosakarida dan disakarida. Sumber dari karbon ini yang paling banyak digunakan adalah gula. Sumber nitrogen bias berasal dari bahan organicseperti ZA, urea. Meskipun bakteri  Acetobacter xylinum  dapat tumbuh pada pH 3,5  –  7,5, namun akan tumbuh optimal bila pH nya 4,3. sedangkan suhu ideal bagi pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum  pada suhu 28 – 31 0 C. Bakteri ini sangatmemerlukan oksigen. Sehingga dalam fermentasi tidak perlu ditutup rapat namun hanyaditutup untuk mencegah kotoran masuk kedalam media yang dapat mengakibatkankontaminasi. (Iqbalali:2009).

























BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan


Bahan  :
Ø  Stater nata
Ø  air kelapa                     700 ml
Ø  gula pasir                     70 gram
Ø  asam cuka dapur
Ø  ZA                               35 gram





Alat     :
Ø  Kompor
Ø  panci
Ø  gelas ukur besar
Ø  pengduk
Ø  saringan air kelapa
Ø  nampan/wadah untuk fermentasi
Ø  kertas Koran untuk penutup
Ø  karet
Ø  timbangan


3.2  Prosedur Kerja
1.      Menyaring air kelapa dengan menggunakan kain saring bersih.
2.      Memanaskan air kelapa kemudian menambah sukrosa (gula pasir) sebanyak 10% (b/v), ZA 0,25% ,mengaduk hingga homogeny dan air kelapa mendidih.
3.      Mendinginkan subtrat, kemudian menambah asam asetat glacial (asam cuka) sebanyak 2% atau 8 ml asam cuka dapur untuk setiap 0,5 liter air kelapa.
4.      Menyerilkan subtrat dengan cara memasukkan dalam autoclave pada suhu 121ºC, tekanan 1 atm, selama 10 menit (atau didihkan selama 20 menit).
5.      Mendinginkan subtrat hingga suhu 40ºC kemudian memasukkan pada nampan atau baskom steril dengan permukaan yang lebar, dengan kedalaman substrat kira-kira 3 cm.
6.      Menginokulasi subtrat dengan menggunakan starter atau bibit sebanyak 10% (v/v).
7.      mengaduk rata dan menutup  dengan menggunakan kertas koran.
8.      Menginkubasi nampan dengan cara meletakkan pada tempat dan ruang yang bersih, terhindar dari debu dan goyangan.
9.      menginkubasi selama 10-15 hari, pada suhu kamar. Pada tahap fermentasi ini tidak boleh digoyang-goyang.
10.  Memanen nata pada umur 10-15 hari nata dapat dipanen dan diolah sesuai selera.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil Pengamatan
Bahan Baku
Cairan Awal (mL)
Lama Peram
Warna
Tekstur
Tebal Lapisan (cm)
Sisa Cairan (mL)
Air Kelapa
700 mL
15 hari
Putih
Halus
1,5 cm
- mL


4.2 Pembahasan
Nata de coco adalah produk olahan dari air kelapa yang memanfaatkan bantuan bakteri mikro Acetobacter xylinum. Nata terbentuk dari proses fermentasi yang cukup lama sehingga dalam proses pembentukan nata dari bahan menjadi nata perlu waktu tenggang atau penungguan jadi dalam pembuatan nata hasilnya tidak bisa langsung di nikmati pada hari itu juga. Praktikum pembuatan nata dalam satu nampan kami berikan air kelapa sekitar 1000 ml atau setara dengan satu liter.
Proses pembuatan nata sudah bisa di amati hasilnya atau sudah bisa di panen dari ke 7-15 artinya dalam pembuatan nata de coco apabila prosesdur kerja kita dan kesterilan seluruh bahan yang kita gunakakan telah standar dengan syarat berkembangnya Acetobacter xylinum yang bertugas memfermentasi air kelapa, maka kita sudah bisa melakukan pemanenan nata setelah satu minggu dari kta melakukan pembutan tersebut. Lama waktu peram biasanya di penggaruhi oleh kwalitas air kelapa yang kita gunakan. Apabila air kelapa yang kita gunakan lebih asam biasanya proses pembuatan nata akan lebih cepat sebab bakteri Acetobacter xylinum cepat berkembang biak.
Saat kita memanen nata de coco apabila pembuatan kita berhasil maka kita akan mendapatkan nata de coco yang berwarna putih dengan tektur yang lembut dan berbau khas air kelapa. Warna nata akan di pengaruhi oleh kwalitas saringan air kelapa saat kita proses sebelumnya. Sedangkan pada tekstur yang mempengaruhi adalah bagaimana keberadaan Acetobacter xylinum dalam pembuatan nata yang kita lakukan dapat berkembang lebih cepat atau cenderung lambat. Apabila lebih cepat maka nata akan halus dan kenyal dan jika cenderung lambat maka nata akan lembek dan tidak rata.
Ketebalan nata dalam suatu waktu di pengaruhi oleh bahan yang kita gunakan. Penyediaan nutrisi bagi Acetobacter xylinum sebab apabila nutrisi yang di butuhkan oleh Acetobacter xylinum terpenuhidengan sempurna maka dalam pemfermentasi akan cepat dan akan terbentuk ketebalan yang cepat dalam waktu singkat. Selain itu faktor lingkungan juga mempengaruhi hasil yang kita dapatkan. Apabila kontaminasi terhadap tingkungan tinggi mak aksil kerja Acetobacter xylinum akan lebih sedikit dan cenderung lambat. Jadi jika kita menginginkan suatu hasil nata yang tebal dalam waktu yang cepat maka kita harus memperhatikan bahan, nutrisi yang di butukan Acetobacter xylinum untuk tumbuh serta kontaminasi dari faktor luar






















BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Dengan melaksanakan praktikum acara pembuatan nata de coco maka mahasiswa mampu memahami tata cara dan teknik pembuatan nata secara baik dan benar sehingga setelah praktikum ini selesai seluruh praktikan dapat membuat nata de coco di rumahnya masing masing.
Dengan melaksanakan praktikum mikrobiologi wirausaha maka seluruh praktikan dapat mengoptimalkan nilai guna suatu limbah yang cukup banyak terabaikan di kalangan masyarakat menjadi suatu bahan makanan yang bernilai ekonomis dan bernilai gizi yang cukup tinggi. Dengan demikian mahasiswa dapat berperan memanfaatkan suatu bahan yang cukup melimpah menjadi kreasi makanan dan minuman yang berserat guna memenuhi kebutuhan tubuh kita.


5.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan untuk Praktikan diharapkan lebih teliti dan cermat dalam melakukan segala bentuk praktikum. Selain itu Praktikan diharapkan utuk belajar seputar percobaan sebelum melakukan percobaan ini. Yang terakhir Praktikan diharapkan agar selalu semangat dalam menghadapi kesulitan–kesulitan yang ada saat praktikum











DAFTAR PUSTAKA

Iqbalali.2009.Cara Bikin Nata De Coco.http://iqbalali.com/2009/08/26/cara-bikin-nata-de coco/ Di akses 10 April 2014
Meta. 2011. Nata De Coco http://inacofood.wordpress.com/ Di akses 10 April 2014
Pelczar, M.J. & E.C.S. Chan. 1976. Elemens of Microbiology.Jakarta:UI press.
Poni. 2008. Proses Pembuatan Nata http://id.shvoong.com/exact-sciences/1803964- proses-pembuatan-nata-coco/ Di akses 14 April 2014.
Purnomo,Bambang.2008.Materi Kuliah Mikrobiologi. Faperta Unib.Bengkulu:Universitas Bengkulu
Wiki. 2011. Nata De Coco.http://id.wikipedia.org/wiki/Nata_de_coco/ Di akses 14 April 2014.

mikroskopi/mikrobiologi/rakhmat stw/unib


LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

Logo Universitas Bengkulu
                                                                                          

Nama                               : RAHMAD SETIAWAN
 NPM                                :
Judul / Tgl Praktikum      : Mikroskopi /
Nama Pembimbing          :  Ir.Hartal,MP
Nama Pelatih ( Coass)     : Rendi Agustri




LABORATORIUM ILMU HAMA PENYAKIT TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kita dalam melakukan praktikum terutama dalam mengamati makhluk-makhluk yang berukuran sangat kecil tentu tak terlepas dengan mikroskop. Untuk dapat mengunakan mikroskop dengan baik tentu di perlukan latihan dengan benar. Sehingga terlebih dahulu kita harus mengenal dan mengetahui teori bagaimana mengunakan mikroskop tersebut.
Prinsip pengunaan mikroskop yang sebenarnya adalah untuk memperbesar suatu objek kecil yang tak bisa kita amati dengan mata tanpa alat bantu. Mikroskop memiliki perbesaran yang variasi mulai dari 10x4 hingga 10x100, sehingga objek yang kita amati dapat kita sesuaikan perbesarannya dengan keinginan kita. Mikroskop menghasilkan sifat bayangan tegak, maya, dan diperbesar, hal tersebutlah yang menjadikan objek yang kita amati tampak jelas.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan cahay mikroskoap biasa di bagi menjadi: mikroskop cermin pantul, mikroskop lampu listrik, mikroskop medan gelap, dan mikroskop kontras. Sedangkan berdasar daya pisah yang tinggi di bedakan menjadi: mikroskop untraviolet, mikroskop electron transmisi dan mikroskop elektron pemayaran(Purnomo,Bambang:2013)

1.2.Tujuan
1.      Mahasiswa dapat membedakan jenis jenis mikroskop yang sering di gunakan dalam kerja labolatorium.
2.      Mahasiswa mampu menyiapakan dan mengoprasikan mikroskop optik cemin maupun listrik sesuai prosedur.


BAB II
DASAR TEORI

Panca indra manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas, karena itu banyak masalah mengenai organisme yang akan diamati hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat – alat bantu. Salah satu alat bantu yang sering digunakan dalam pengamatan preparat mikroskopis adalah mikroskop. Mikroskop (Latin; micro: kecil, scopium: penglihatan), yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan daya pisah seseorang, sehingga memungkinkan untuk dapat mengamati obyek yang sangat halus. (Waluyo,2010)
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar tampak jelas dan besar. Mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung. Lensa yang dekat dengan benda yang diamati (objek) disebut lensa objektif dan lensa yang dekat dengan pengamat disebut lensa okuler. Mikroskop yang memiliki dua lensa disebut mikroskop cahaya lensa ganda(Setya,Nurachmandani.2009).
Hukum fisika mengatakan bahwa bagian terkecil yang dapat kita lihat disebut daya pisah (resolving power) dibatasi oleh panjang gelombang cahaya yang dipergunakan untuk menerangi spesimen. Batas daya pisah pada cahaya biasa yang dapat dilihat dapat dihitung kira-kira 0,2 µm dan semua jenis lensa didunia tidak akan memungkinkan anda mampu melihat sesuatu yang lebih kecil dari 0,2 µm kecuali digunakan tipe sumber cahaya lain. (Volk, 1993)
Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh ilmuawan (saintis) zaman Renaisans, dan mikroskop yang mungkin digunakan di laboratorium, merupakan mikroskop cahaya.  Dalam mikroskop cahaya (light microscope, LM), cahaya-tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini merefraksi (membengkokkan) cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata, ke film fotografi atau sensor digital, atau ke layar video. Dua parameter penting dalam mikroskopi (teknik-teknik dalam penggunaan mikroskopi) adalah perbesaran dan daya resolusi atau daya urai. Perbesaran adalah perbandingan ukuran citra obyek dengan ukuran sebenarnya. Resolusi adalah ukuran kejelasan citra : jarak minimum yang dapat memisahkan dua titik sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua titik. Seperti daya resolusi mata manusia yang terbatas, mikroskopi cahaya tidak dapat meresolusi detail yang lebih kecil. Resolusi ini dibatasi oleh panjang gelombang cahaya.   ( Campbel,2010 )
Mikroskop electron memberikan perbesaran berguna yang jauh lebih besar daripada yang mungkin diperoleh dengan mikroskopi cahaya. Perbesaran maksimum 200.000-400.000 dengan specimen cerah pada layar fluoresen dan digunakan untuk objek kecil, contohnya virus dan struktur ultra sel microbe. (Wilson,M.B.1976)
Untuk memperoleh bayangan yang jelas, Kita dapat menggeser lensa okuler dengan memutar tombol pengatur. Supaya bayangan terlihat terang,di bawah objek diletakkan sebuah cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya dan diarahkan pada objek. Ada dua cara dalammenggunakan  mikroskop, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tak berakomodasi (Setya,Nurachmandani.2009)
Lensa Okuler merupakan bagian mikroskop yang berfungsi sebagai pembesar dan pembalik bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Lensa okuler ada yang dapat memperbesar 5x10x, 45x, dan 100x. Lensa okuler terletak dekat mata kita saat digunakan. Lensa yang terletak dekat objek yang kita amati disebut lensa objektif. Lensa objektif berfungsi untuk memperbesar objek yang kita amati (Nenden,Fauziah.2009)




















BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
 Alat
1 buah Mikroskop, 1 buah preparat, gelas objek, penutup gelas objek, lampu spirtus, korek api, dan jarum ent

Bahan
Tissu, 100 ml alkohol, air, dan biakan spora

3.2  Prosedur Kerja

1.      Stecker dimasukkan ke sambungan listrik dan lampu dihidupkan dengan menekan kontak on.
2.      Lensa objektif pada pembesaran yang dikehendaki ditempatkan pada kedudukan seporos dengan lensa okuler, dengan cara memutar revolver.
3.      Lensa-lensa diamati dengan cara mengintip pada lensa okuler untuk memastikan kebersihan lensa maupun intensitas cahaya yang masuk.
4.      Jika terlihat ada kotoran, lensa dibersihkan dahulu dengan hati-hati menggunakan lap yang lunak yang tidak mudah terlepas bahaya seratnya. Jika intensitas cahaya tidak sesuai dengan pandangan mata, posisi kondensor atau luas lubang diafragmanya diubah.
5.      Preparat atau specimen dipasang di atas meja benda dan objek diletakkan tepat di atas lubang meja benda serta tersorot cahaya dari lampu listrik mikroskop.
6.      Meja benda dinaikkan dengan memutar sekrup pengatur sampai objek pada kedudukan yang paling dekat dengan lensa objektif, dengan hati-hati supaya preparat tidak menabrak lensa objektif.
7.      Preparat diamati melalui lensa okuler dan diatur kembali masuknya cahaya ke dalam mikroskop, sehingga diperoleh bidang pemandangan yang cukup terang dan merata, dengan cara mengatur kedudukan kondensor dan lubang diafragma.




Cara Membuat Objek Pengamatan
1.      Menyeterilkan gelas pengamatan yang akan digunakan dengan alkohol,dengan mengunakan tissu yang telah di basahi dengan alkohol kemudian di usapkan pada gelas pengamatan.
2.      Menyeterilkan penutup gelas pengamatan dengan alkohol,dengan mengunakan tissu yang telah di basahi dengan alkohol kemudian di usapkan pada penutup gelas pengamatan
3.      Memberi air pada gelas pengamatan dengan pipet atau jarum ent yang telah di seterilkan sebelumnya di lampu sepirtus.
4.      Mengambil objek pengamatan spora pada petridist dengan di dekatkan pada lampu sepitrus mengunakan jarum ent yang telah di sterilkan sebelumnya.
5.      Menutup gelas objek, dengan agak di miringkan agar kadar airnya sedikit sehingga ketika di amati tak ada gelembung air.
6.      Mengamati objek yang telah di buat di bawah mikroskop dengan perbesaran yang sesuai.



















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1       Hasil
Hasil yang kami peroleh dalam praktikum acara dua adalah bagaimana mengunakan mikroskop dan membuat sediaan atau objek pengamatan dalam praktikum mikrobiologi secara benar sesuai standar prosedur laboratorium universitas Bengkulu.
Mengunakan mikroskop listrik diawali dengan mencolokan steker pada sumberarus baru di on kan. Penepatan kedua lensa harus seoros, pengamatan dilakukan dengan mengintip pada lensa okuler mengatur cahaya yang sesuai dengan keinginan. Kemudian memasang objek pengamatan dan diamati hingga jelas gambar objek yang di amati.
Pembuatan objek pengamatan dimulai dengan menyeterilkan gelas dan penutup gelas pengamatan dengan alkohol, kemudian beri sedikit air dengan pipet atau jarum ent yang steril, dilanjutkan pengambilanobjek pengamatan dengan jarum ent yang steril didekat lampu spirtus, dan diamati di bawah mikroskop


4.2       Pembahasan
Praktikum acara dua dengan judul mikroskopi kami di beri pengarahan oleh dosen pembimbing tentang cara-cara mengunakan mikroskop yang benar, sambil tiap-tiap praktikan mempraktekan pada mikroskop yang ada di depannya masing-masing. Selain itu para praktikan di beri pengetahuan bagaimana melukukan pengamatan pada salah satu objek pengamatan yang ada di labolatorium mikrobiologi universitas Bengkulu. Suatu pengamatan dimulai dengan lensa pengamatan yang memiliki perbesaran yang paling kecil  kemudian di intip dan di cari titik paling tepat terhadap objek pengamatan sehingga objek pengamatan akan tampak jelas ciri dan bentuknya.
Praktikum acara dua juga di fokuskan pada bagaiman kita membuat sebuah objek pengamatan sederhana. Praktikum ini di awali dengan menyeterilkan gelas pengamatan yang akan digunakan dengan alkohol,dengan mengunakan tissu yang telah di basahi dengan alkohol kemudian di usapkan pada gelas pengamatan. Dilanjutkan dengan menyeterilkan penutup gelas pengamatan dengan alkohol,dengan mengunakan tissu yang telah di basahi dengan alkohol kemudian di usapkan pada penutup gelas pengamatan. Kami pada tahap berikutnya memberi air pada gelas pengamatan dengan pipet atau jarum ent yang telah di seterilkan sebelumnya di lampu sepirtus.memasuki tahapa yang selanjutnya adalah mengambil objek pengamatan spora pada petridist dengan di dekatkan pada lampu sepitrus mengunakan jarum ent yang telah di sterilkan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk menjaga keseterilan spora tersebut. Untuk langkah berikutnya adalah menutup gelas objek, dengan agak di miringkan agar kadar airnya sedikit sehingga ketika di amati tak ada gelembung air. Setelah melakukan langkah tersebut kami selanjutnya mengamati objek yang telah di buat di bawah mikroskop dengan perbesaran yang sesuai.
            Pembuatan objek pengamatan sederhana di lakukan oleh setiap mahasiswa sehingga di harapkan pada praktikum dua seluruh praktikan benar-benar mengerti teknik pengamatan dan praktikum yang melibatkan objek-objek yang berukuran sangat kecil dan harus diamati di bawah mikroskop. Dengan demikian praktikan akan lancar dalam melakuakn praktikum praktikum selanjutnya dalam mata kuliah mikrobiologi ini.























BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum mikroskopi pada acara dua mata kuliah mirobiologi maka tiap mahasiwa kini tealah memahami jenis-jenis mikroskop yang sering di gunakan dalam pengamatan di laboratorium mikrobiologi.
Setelah melakukan praktikum mikrobiologi acara 2 maka mahasiswa kini memahami cara cara mengunakan dan mengoprasikan mikroskop dengan standar orasional yang baik dan benar berdasarkan bimbingan dosen pengasuh praktikum mikrobiologi acara 2

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan untuk Praktikan diharapkan lebih teliti dan cermat dalam melakukan segala bentuk praktikum. Selain itu Praktikan diharapkan utuk belajar seputar percobaan sebelum melakukan percobaan ini. Yang terakhir Praktikan diharapkan agar selalu semangat dalam menghadapi kesulitan–kesulitan yang ada saat praktikum


















DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 2010. Biologi Edisi 8 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Nenden, Fauziah.2009.Ilmu Pengetahuan Alam 2 : untuk SMP/MTs Kelas VIII.jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,
Purnomo,Bambang.2013.Penuntun Praktikum Mikrobiologi Fakultas Pertanian UNIB. Bengkulu:Laboratorium IHPT
Setya, Nurachmandani.2009.FISIKA 1 untuk sma kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Volk , W. A & Wheeler. M. F. 1993. Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi ke 5. Erlangga, Jakarta.
Waluyo, Joko.2010.Biologi Umum.Jember:Universitas Jember.
Wilson,M.B.1976.Alat Pratikum Histologi. EGC : Jakarta.