Transparent Sexy Pink Heart RAKHMAT STW: DESKIPSI VARIETAS/RAKHMAT STW/PEMULIAAN TANAMAN/UNIB

Senin, 07 Desember 2015

DESKIPSI VARIETAS/RAKHMAT STW/PEMULIAAN TANAMAN/UNIB



LAPORAN PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN
ACARA VI
DESKIPSI VARIETAS




Nama                  : Rahmad Setiawan
NPM                   : E1J013062
Prodi                   : Agroekoteknologi
Hari tanggal        : Senin, 11 Mei 2015
Co’as                  : Oktavia Rahmayanti
Dosen                 : Helfi Eka Saputra, S.P.,M.Si.


LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.            Latar Belakang
Deskripsi varietas merupakan suatu panduan untuk menyajikan sejarah asal-usul sifat-sifat morfologi, reaksi ketahanan terhadap penyakit dan hama serta anjuran tanam Sifat-sifat morfologis yang dideskripsikan sebagian besar merupakan sifat yang diatur secara kuantitatif sehingga penampilannya dapat menimbulkan variasi fisik. Variasi fisik terjadi pada semua varietas terutama jika ditanam pada lokasi dan musim tanam yang berbeda. (Soemedi, 1982).
Upaya yang dapat dilakukan untuk memperoleh varietas yang sesuai selera konsumen
adalah melakukan penyaringan terhadap koleksi plasma nutfah tomat yang ada melalui kegiatan karakterisasi. Dari kegiatan ini akan dihasilkan deskripsi tanaman, yang penting artinya sebagai pedoman dalam pemanfaatan sumber genetik dalam program pemuliaan (Hershey 1997).
            Keragaman genetik merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pemuliaan tanaman. Dengan adanya keragaman genetik dalam suatu populasi berarti terdapat variasi nilai genotip antar individu dalam populasi tersebut (Sofiari dan Kirana, 2009). Sujiprihati et al. (2003) menyatakan bahwa keanekaragaman populasi tanaman memiliki arti penting dalam pemuliaan tanaman. Usaha perbaikan genetik tanaman cabai memerlukan adanya plasma nutfah dengan keragaman genetik yang luas. Syukur et al. (2012) menyatakan langkah awal bagi setiap program pemuliaan tanaman adalah koleksi berbagai genotip yang kemudian dapat digunakan sebagai sumber untuk mendapatkan genotip yang diinginkan atas dasar pemuliaan tanaman. Koleksi berbagai genotip atau plasma nutfah dapat berasal dari plasma nutfah lokal maupun introduksi.
Penelitian di bidang pemuliaan tanaman dikatakan berhasil, apabila diperoleh produk akhir, yaitu adanya pelepasan varietas unggul baru. Sejak tahun 1971 Pemerintah telah mengambil kebijaksanaan mengenai kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masalah perbenihan yakni dengan dibentuknya Badan Benih Nasional atau BBN yang berada dalam lingkup Departemen Pertanian dan bertanggung jawab kepada Menteri Pertanian. Dalam susunan organisasi BBN ini antara lain dibentuk Tim Penilai dan Pelepas Varietas. Dalam kaitan ini pada tahun 1992 diberlakukan Undang Undang Nomor 12/1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman di mana pengaturan pelaksanaannya tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 (Sucipto, 1993).

1.2.            Tujuan
Mengetahui sifat-sifat dari varietas yang akan dilepas sebagai varietas unggul baru
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tomat (Lycopersicon esculentum) termasuk tanaman sayuran yang umumnya ditanam di dataran tinggi. Hal ini disebabkan karena varietas tomat untuk dataran rendah masih terbatas. Untuk itu, perlu pengusahaan varietas tomat dataran rendah, mengingat di dataran rendah terdapat cukup luas lahan yang dapat diusakan dan relatif datar (Sutapradja dan Sumarni 1999).
 Buah tomat saat muda berwarna hijau, setelah tua berwarna merah mengkilat, Bentuk buah tomat beragam yaitu: bulat, lonjong, oval, dan meruncing. Diameter buah antara 2—15 cm, tergantung varietasnya. Jumlah ruang dalam tomat ada yang hanya dua dan ada yang beruang delapan. Buah tomat saat muda hingga masak fisiologi mengalami tiga periode pertumbuhan. Periode pertama adalah perkembangan ovari yang telah dibuahi hingga berat buah mencapai sekitar 10% dari berat buah maksimal. Periode ini berlangsung antar 2-3 minggu. Periode kedua adalah perkembangan buah hingga berat buah mencapai maksimal. Periode ketiga adalah proses pemasakan buah hingga terjadi perubahan warna dari hijau menjadi kuning (sekitar 2 minggu) dan akhirnya menjadi merah (3-5 minggu). Benih tomat berukuran 3-5 mm, datar, dan memiliki bulu berwarna abu-abu pada kulit bijinya (Pitojo 2005).
Berdasarkan tipe pertumbuhannya, tanaman tomat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
1.      Tipe determinate, yaitu tanaman tomat yang pertumbuhannya diakhiri dengan pertumbuhan rangkaian bunga atau buah. Umur panen relatif lebih pendek dan pertumbuhan batangnya cepat, misalnya varietas oval
2.      Tipe indeterminate, yaitu tanaman tomat yang pertumbuhannya tidak diakhiri dengan tumbuhnya bunga dan buah. Umur panennya relatif lama dan pertumbuhan batangnya relatif lambat.
3.      Tipe semideterminate, yaitu tanaman tomat memiliki ciri-ciri antara tomat tipe pertumbuhan determinate dan tipe pertumbuhan indeterminate (Wiryanta, 2008)
Tanaman tomat varietas Oval merupakan varietas yang dapat ditanam didataran tinggi maupun dataran rendah. Potensi hasilnya dapat mencapai 30-50 t/ha. Varietas ini memiliki umur panen yang pendek yaitu 58-61 hari.
Padi semua sudah tak asing lagi dengan jenis tanaman pangan yang satu ini. Bila sudah diubah menjadi beras, mungkin tidak terlihat lagi bagaimana bedanya dan hanya bisa dibedakan dari warna, rasa nasi, maupun aromanya. Badan Litbang Pertanian telah melepas lebih dari 200 varietas padi sejak tahun 1930an. Varietas yang dilepas mempunyai karakteristik yang beragam, baik yang mempunyai umur genjah, produktivitas tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit tertentu, dan karakter unggul lainnya. Lebih dari 90% areal persawahan di Indonesia telah ditanami VUB yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian. Beberapa VUB yang tidak asing bagi masyarakat seperti : IR64, Ciherang, Cibogo, Cigeulis, dan Ciliwung, merupakan yang paling banyak ditanam di Indonesia. Perkembangan VUB terus berlanjut, karena kegiatan pemuliaan (menghasilkan varietas) selalu dilakukan. Kegiatan pemuliaan padi tidak akan kehabisan materi untuk melakukan perbaikan ataupun meningkatkan potensi varietas yang ada. VUB yang dilepas mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya terutama pada jenis padi sawah irigasi dan padi hibrida. Setiap varietas yang dilepas mempunyai keunggulan dan karakteristik yang beragam.(LITBANG.2012).
Perbaikan varietas padi adalah menghasilkan varietas – varietas baru yang mempunyai sifat-sifat unggul sesuai dengan tujuan pengembangan pada masing-masing tipologi wilayah padi yaitu : lahan sawah, dataran tinggi, gogo, lebak air dalam dan pasang surut (Harahap dan Silitongga, 1993).
            Cabai (Capsicum sp L.) merupakan salah satu komoditas sayuran penting dan bernilai ekonomi tinggi.  Akar tanaman cabai menyebar, tetapi dangkal. Cabang-cabang akar dan rambut-rambut banyak terdapat dipermukaan tanah, semakin kedalam akar-akar tersebut semakin berkurang. Ujung akar tanaman cabai hanya dapat menembus tanah sedalam 30-40 cm. (Makmur, A. 1992).

            Batang dibedakan menjadi dua macam : batang utama dan percabangan (batang sekunder). Batang utama berwarna coklat hijau, berkayu, panjang antara 20-28 cm dan diameter percabangan adalah dikotom atau menggarpu. Cabang setiap waktu membentuk cabang baru yang berpasangan. Antara batang utama dengan cabang membentuk sudut 1350. Sehingga menyerupai huruf “Y”. Batang dan percabangan berbentuk silindris. Percabangan tumbuh dan berkembang beraturan secara berkesinambungan. (IPGRI.1995).









BAB III
METODOLOGI
3.1.            Alat Dan Bahan
Alat     : -
Bahan  : Tanaman tomat, cabai, dan padi di rumah kaca yang akan dideskripsikan

3.2.            Proserdur Kerja
1.      Dipilih sampel dari tanaman Tomat, cabai, dan padi yang ada dirumah kaca laboratorium Agronomi Universitas Bengkulu.
2.      Dilakukan pengamatan terhadap tanaman dengan genotipe yang berbeda-beda.
3.      Varietas tomat, cabai, dan padi dideskripsikan sesuai ketentuan yang ada pada Panduan Pengujian Individual Kebaruan, Keunikan, Keseragaman Dan Kestabilan. Departemen Pertanian Republik Indonesia Pusat Perlindungan Varietas Tanaman.






















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.            Hasil
Tabel 1.Hasil deskripsi tanaman padi
Karakteristik
Padi 1 (No Name)


A5XM2

Pelepah
Garis Ungu
2
Hijau Muda
1
Intesitas Warna Hijau
Hijau Tua
7
Hijau Muda
3
Bulu pada permukaan daun
Kuat
7
Kuat
7
Bentuk Lidah Daun
Runcing
2
Runcing
2
Panjang helai Daun
Pendek
3
Panjang
7
Lebar daun
Sedang
5
Sedang
5
Daun Bendera
Tegak
1
Tegak
1
Warna Putik
Ungu
5
Ungu
5
Panjang Batang
Sedang
5
Panjang
7
Bulu Ujung Gabah
Ada
2
ada
2
Warna Ujung gabah
Ungu
8
Putih Kekuningan
1
Warna Lemma
Kuning Jerami
1
Kuning Mas
2

Tabel 2.Hasil Deskripsi tanaman cabai
Karakteristik
Varietas 52


Varietas 54


Variets 72


Varietas 76

TipeTumbuh
Tegak
3
tegak
3
tegak
3
Tegak
3
Panjang Batang
Panjang
7
Panjang
7
Sedang
5
Sedang
5
Panjang helai daun
Sedang
5
Sedang
5
Pendek
3
Panjang
7
Lebar Daun
Sedang
5
Sedang
5
Sedang
5
Lebar
7
Warna Hijau Daun
Muda
3
Muda
3
Hijau Gelap
7
Hijau Daun
5
Warna buah sebelum matang
Hijau
3
Hijau
3
Ungu
4
Hijau
3
Intesitas Warna
Terang
3
Gelap
7
gelap
7
Terang
3
Posisi Buah
Tegak
3
Menggantung
7
Tegaak
3
menggantung
7
Panjang buah
Sedang
5
Panjang
7
Pendek
3
Pendek
3
Diameter Buah
Kecil
3

Kecil
3
Sedang
5

Sedang
5
Kemengkilapan Permukaan Buah
Sedang
5
Sedang
5

Kuat
7
Lemah
3
Bentuk ujung Buah
Runcing
1
Runcing
1
Tumpul
3
Melekuk
7
Panjang tangkai buah
Sedang
5
sedang
5
Pannjang
7
Pendek
3

Tabel 3.Hasil Deskripsi TanamanTomat
Karakteristik
TG


MR


42,2


34,1

Bahu Buah
Ada
2
Ada
2
Ada
2
Ada
2
TipeTumbuh
Indeterminate
2
Indeterminate
2
Inderterminate
2
Indeterminate
2
Posisi Daun
Menggantung
7
Horizontal
5
Menggantung
7
Menggatung
7
Panjang Daun
Panjang
7
Panjang
7
Panjang
7
Sedang
5
Lebar Daun
Lebar
7
lebar
7
lebar
7
lebar
7
Pembagian Daun
Ada
2
Ada
2
Ada
2
Ada
2
Hijau Daun
Sedang
5
Sedang
5
sedang
5
Sedang
5
Cabang Pada Tandan Bunga
Tidak Ada
1
Tidak Ada
1
Tidak Ada
1
Tidak Ada
1
Bulu Pada Putik
Tidak ada
1
Tidak Ada
1
Tidak Ada
1
Tidak Ada
1
WarnaBunga
Kuning
1
Kuning
1
Kuning
1
Kuning
1
Lapisa Absisi Pada Tangkai Buah
Ada
2
Ada
2
Ada
2
Ada
2
Panjang Pedisel
Pendek
1
Pendek
1
Pendek
1
Pendek
1
Ukuran Buah
Sedang
5
Sedang
5
Kecil
3
Kecil
3
Bentuk
Ujung
 Buah
Datar
5
Datar
5
Runcing
3
Datar
5
Luas Bahu Buah
Kecil
3
Kecil
3
Besar
7
Sedang
5
Intensitas
Lemah
3
Lemah
3
Sedang
5
Kuat
7


4.2.            Pembahasan
Deskripsi varietas pada praktikum ini kami lakuakan pada tiga jenis tanaman. Tanaman pertama kami amati adalah tomat. Pengamatan ini kami lakukan pada 4 varietas tomat.  Tanaman yang kedua yang kami amati adalah cabai. Pengamatan ini kami lakukan pada 4 varietas cabai. Tanaman ketiga kami amati adalah padi, pada tanaman yang ketiga kami gunakan 2 varietas padi, hal ini disebabkan keterbatasan sampel yang dapat kami amati. Pengamatan ini kami lakukan dengan prinsip deskripsi perbandingan yaitu tanaman dideskripsikan terlebih dahulu kemudian dibandingkan antar jenis tanaman dari sampel pengamatan.
Deskripsi varietas yang kami lakukan pada padi didasarkan pada dua belas karakteristik dengan metode skoring sesuai pedoman dari PVT. Padi yang kami gunakan sebagai objek pengamatan pertama tidak kami ketahui namanya sebab tidak ada keterangan yang jelas. Hasil pendeskripsian pada jenis padi yang pertama memiliki tiga nilai keunikan yaitu pada pelepah yang bergaris unggu, intensitas pelepahnya hijau tua dan pada ujung gabahnya memiliki warna unggu. Hal ini didasarkan pada nilai skor pada kreteria tersebut padi 1 lebih unggul. Objek pengmatan padi yang kedua memiliki keunggulan dari padi yang pertama pada panjang helai daun, tinggi batang dan warna lemma pada bulir padi.
Varietas cabe yang kami deskripsikan adalah 52, 54, 74, dan 76. Karakteristik yang kami amati pada deskripsi cabe ada 13 karakter. Varietas 52 memiliki keunggulan pada tinggi batang, pada karakter ini varietas 52 memiliki skor panjang. Karakteristik yang di unggulkan pada tanaman cabe objek kedua adalah tinggi batang yang tergolong panjang, panjang buah, intensitas warna buah sebelum masak, dan posisi buah. Karakteristik pembeda dari varietas yang kedua adalah panjang buah karena pada varietas ini tergolong panjang dari yang lainnya. Varietas cabe 74 memiliki empat karakter pembeda dari cabe yang menjadi objek pengamatan. Karakter tersebut terdiri dari panjang tangkai, kemengkilapan buahnya, warna hijau daun yang berbeda, dan intensitas warna buahnya. Penciri unik dari oabjek pengamatan yang terakhir dari cabe ini terdapat pada daun dan buah. Karakter unik yang menjadi pembeda dari daun tanaman cabe ini panjang dan lebar melebihi cabe yang menjadi objek pengamatan yang lain. Ditinjau dari segi posisi buah juga berbeda dari objek yang diamati, ciri lain dari buah cabe ini adalah bentuk ujungnya yang datar.
Tanaman tomat yang menjadi objek pengamatan yang pertama adalah tomat TG. Skor tertinggi yang didapat pada tomat ini meliputi beberapa karater. Karakter yang menjadi unggulan adalah bahu buah, tipe tumbuh, posisi daun, panjang daun, pembagian daun. Karakteristik pembeda dari tanaman sampel yang lain yang spesifik tidak ada. Nilai skoring pada objek pengamatan yang kedua hampir sama dengan nilai skoring tomat TG, hanya saja pada tomat jenis MG memiliki ciri pembeda. Ciri pembeda pada tomat MG dapat dilihat pada posisi daunnya. Daun pada tomat ini tampak horizontal sedangkan yang lain mendatar. Objek pengamatan yang ketiga nilai skoringnya tidak jauh beda dengan dua objek sebelumnya. Karakteristik yang paling menonjol pada pengamatan objek ini adalah ukuran bahu buah dan bentuk ujung buahnya. Bentuk ujung buah pada tomat ini menjadi pembeda dari yang lain. Pengamatan pada objek yang terakhir menghasilkan nilai skoring yang hamir sama perbedaan yang paling nampak pada varietas yang keempat adalah panjang daunya yang medium sehingga tampak berbeda. Pembeda yang lain pada luas bahu buah yang tergolong medium.






















BAB V
PENUTUP
5.1.            Simpulan
Deskripsi varietas dilakukan untuk membedakan antar varietas sehingga akan didapat sebuah keunggulan pada varietas tersebut. Kegiatan deskripsi varietas sangat bermanfaat terutama dikangan petani, sebab dengan adanya deskripsi varietas para petani dapat menentukan tanaman yang sesesuai untuk dibudidayakan berdasarkan keadaan lingkungan disekitarnya. Deskripsi varietas juga dapat dikatakan sebagai bentuk seleksi tanaman. Dengan demikian deskripsi varietas merupakan langkah awal di dalam penyediaan benih bermutu yang bertujuan mendapatkan varietas unggul tahan terhadap hama dan penyakit dan adaptif  terhadap lingkungan tumbuh.
























DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Z. dan Silitongga. 1993 . Peningkatan Hasil Tanaman Padi Melalui Pengembangan Padi Hibrida : Dalam Kumpulan RDTP/ROPP. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Sukamandi.
Hershey, G.H. 1997. Cassava germplasm resources in ciat cassava breeding, a multidisciplinary review. Proceeding of a Workshop Held in The Phillipines, 4-7 March 1985, Cali, Colombia. p. 1-24.
IPGRI. 1995. Descriptor for Capsicum (Capsicum spp.). IPGRI, AVRDC, CATIE. Italy. 110 p.
Kirana. 2009. Analisis Pola Segregasi dan Distribusi beberapa Karakter Cabai. Jurnal Hortikultura Vol 19 (3) : 255 – 263.
Litbang.2012.Deskripsi Varietas Padi.Jakarta. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian
Makmur, A. 1992. Pengantar Pemuliaan Tanaman.Cetakan 3. Rineka Cipta, Jakarta. 79 hlm.
Pitojo S, 2005. Benih Kacang Tanah. Jakarta: Kanisius.
Soemedi. 1982. Pedoman Bercocok Tanam Pad.  Purwokerto: UNSOED
Sucipto. 1993Pemuliaan Tanaman. Semarang:IKIP Semarang Press
Sutapradja, H. dan N. Sumarni. 1999. Uji adaptasi galur tomat pada agroekologi spesifik Jawa Timur. J. Hort. 9(3):200-207.
Syukur. M.. Sriani Sujiprihati. Rahmi Yunianti. 2012. Teknik Pemuliaan Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta
Wiryanta, W. 2008. Sukses Bertanam Tomat. Jakarta: Agromedia Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar