LAPORAN
PRAKTIKUM GENETIKA
ACARA
1
MENGENAL
TIPE KERAGAMAN (VARIASI)
RAHMAD
SETIAWAN
Shift:
B.2. Senin (10:00-12:00)
Kelompok
2
LABORATORIUM
AGRONOMI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita sadari atau tidak bahwa kehidupan ini sangat
komplek dan penuh keanekaragaman. Kita ambil contoh kecil saja dalam satu
ruangan kuliah misalnya kebiasaan dan karakter dalam menulis tiap mahasiswa
memiliki cara-cara yang khas antar mahasiswa satu dengan yang lain.
Kita
perhatikan lingkungan sekitar kita, misalnya sebuah pohon yang tumbuh
bergerumun dengan sesama jenisnya, ternyata jika kita amati lebih teliti pohon
tersebut tetap memiliki perbedaan antar satu pohon dengan yang lainnya walaupun
itu sejenis, perbedaan itu dapat kita amati misalnya dari segi bentuk, ukuran,
dan lain-lain.
Keragaman
sebenarnya dapat kita temui dalam semua aspek kehidupan kita, dari tingkat yang
paling kecil yang sangat sulit di bedakan jika hanya kita amati sekilas saja,
hingga yang sangat mudah kita bedakan misalnya bentuk wajah dan lain-lain (
Juansa,2010) .
Ada dua faktor penting penyebab
keragaman yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif
konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Sedangkan pada faktor
luar relatif stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Sehingga di dunia
ini tidak ada dua individu yang sama persis walaupun itu satu jenispun (Media
Center,2012). Karena di dunia ini terjadi mutasi gen yang menyebabkan variasi
organisme dari spesies yang sama sehingga akan terbentuk keragaman tingkat
spesies. Sedangkan lingkungan atau faktor eksternal; seperti makanan, suhu,
cahaya matahari, kelembaban, curah hujan dan faktor lainnya bersama-sama faktor
menurun yang diwariskan dari kedua induknya sangat berpengaruh terhadap fenotip
suatu individu.sehingga fenotip suatu individu merupakan hasil interaksi antara
genotip dengan lingkungannya. Baik hewan maupun tumbuhan juga mempunyai variasi
yang tampak antara lain dalam bentuk, ukuran tubuh, warna dan ciri khas lainnya(Anonim,2012)
1.2 Tujuan
Praktikum
mengenal tipe keragaman (variasi) bertujuan “Mengamati dan mengenal tipe-tipe keragaman pada tanaman”
BAB
II
BAHAN
DAN METODE PRAKTIKUM
2.1 Bahan dan Alat
Alat
Alat yang digunakan dalm praktikum
ini adalah
·
Alat
ukur
·
Kaca
pembesar
·
Pena
dan pensil
Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum
ini adalah
·
Biji
serealia (padi, jagung)
·
Biji
kacang tanah
·
Beras
·
Bunga
eforbia
2..2 Cara
Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum 1 adalah:
1. Mengamati biji-bijian yang tersedia
dan bunga yang kita bawa perkelompok.
2. Mencari dan mendapatkan paling
sedikit tiga ciri yang berbeda untuk suatu sifat/karakter yang kita temukan.
3. Mencatat dalam bentuk tabel
keragaman yang kita temukan dalam praktikum dan menggambarnya.
BAB
III
HASIL
Berikut
adalah hasil pengamatan pada praktikum 1
Tabel
1. Padi
Jenis
|
Padi burung
|
Padi sawah
|
Padi pondok
kuning
|
Warna
|
Kuning
biasa
|
Kuning
keputihan
|
Kuning
kecoklatan
|
Bentuk
|
Oval
|
Tipis
berisi (oval)
|
Oval
berisi
|
Ukuran
|
pendek
|
Sedang
|
Panjang
|
Tabel
2. Jagung
Jenis
|
Hibrida
|
Pop corn
|
Jagung manis
|
Warna
|
orange
|
Kuning
|
Orange(asli)
Merah(pestisida)
|
Bentuk
|
lonjong
|
Oval
|
Tidak
beraturan
|
Ukuran
|
besar
|
Sedang
|
Sedang
|
Tabel
3. Kacang
Jenis
|
Kacang 1
|
Kacang 2
|
Kacang 3
|
Warna
|
Merah
hati
|
Coklat
muda
|
Coklat
tua
|
Bentuk
|
Oval
|
Lonjong
halus
|
Oval
keriput
|
Ukuran
|
Besar
gemuk
|
Sedang
gemuk
|
Kecil
berisi(gemuk)
|
Tabel
4. Bulir padi
Jenis
|
Ketan putih
|
Ketan hitam
|
Beras
|
Beras merah
|
Warna
|
Putih
|
Hitam
putih di dalam
|
Putih
bening
|
Merah
tua
|
Bentuk
|
lonjong
|
Lonjong
|
Lonjong
|
Lonjong
|
Ukuran
|
Kecil
|
Sedang
|
Sedang
|
Panjang
|
Tabel
5. Bunga Eforbia
Warna bunga
|
Pink
|
Kuning
|
Merah
|
Kuning
|
Daun bunga
|
Lebar
dan besar
|
Bulat
kecil
|
Lonjong
panjang
|
Lonjong
pendek
|
Duri batang
|
Besar
tak panjang
|
Kecil
panjang
|
Kecil
pendek
|
Kecil
banyak
|
Percabangan
|
3
|
2
|
2
|
2
|
Motif pada
bunga
|
Bercak
merah
|
Bercak
pink
|
Tak
ada
|
Bercak
pinggir
|
BAB
IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah di lakukan
dengan titik sample padi, jagung, kacang dan bunga di peroleh data;
Pada sample satu yaitu padi, diteliti tiga jenis
padi yaitu padi burung, padi sawah, dan padi pondok kuning. Dari ketiga jenis
padi ini kami
menemukan perbedaan yang menjadikan khas tiap spesiesnya baik dari segi bentuk
biji, ukuran, warna kulit luar padi. Padi burung memiliki warna kuning yang
standar tidak terlalu gelap maupun mengkilap. Kulitnya pun mulus, dengan bentuk
padi yang sedikit mendekati oval, ukuran padi ini paling pendek dari jenis padi
lain yang kami jadikan sample pada praktikum satu. Sample kedua kami gunakan
jenis Padi sawah pada padi ini miliki warna kuning keputihahan namun bukan
berarti padi ini memiliki warna abu-abu, hanya saja pada padi ini warna
kuningnya agak tampak seperti ada warna putihnya,Kulit padi jenis ini pun tetap
mulus, dengan bentuk padinya tipis namun berisi dalam artian padi ini bernas.
Ukuran padi ini sedang jika kami bandingkan dengan padi lain lain yang kami jadikan
sample. Sample kami sealnjutnya adalah
jenis Padi pondok kuning. Mungkin jenis padi ini sedikit asing bagi
sebagian orang, begitu juga dengan saya baru sekali mendengar namanya, namun
yang perlu kita ketahui bahwa pada padi ini miliki warna kuning agak kecolatan,
sehingga padi ini tampak agak kurang menarik jika di pandang sekilas, Kulit
padi jenis ini pun seperti dua sample sebelumnya yakni tampak mulus, bentuk
padinya gemuk berisi sebagai bukti salah satu jenis padi unggul. Ukuran padi
ini menurut kami tergolong padi yang panjang jika kita bandingkan dengan padi
lain lain yang kami jadikan sample.
Sample
Kedua adalah biji Jagung, pada samle ini di sediakan tiga jenis biji jagung
yang di amati yaitu jagung hibrida, Pop corn dan jagung manis. Jagung hibrida
memiliki warna agak ke orangean dengan penampilan yang cukup mulus dan menarik
jika kita memandangnya, bentuk dari jagung ini lonjong dan berisi, ukuran satu
bijiannya cukup besar dan padat. Sample yang di sediakan kedua adalah jenis pop
corn, pada jenis ini di peroleh data bahwa warna kulit terluar agak kuning
pudar, mungkin karena terlalu lama di simpan atau meman dari gen indukannya
memang begitu. ukuran biji jagung pop corn tergolong biji yang standar seperti
kebanyakan jagung jenis lokal yang sering kita jumpai sehari hari. Sample
ketiga adalah jagung manis, mengamati sample yang ketiga cukup menarik karena
kebanyakan orang kurang paham akan jagung manis. Dari pengamatan kami peroleh
data bahwa warna asli jagung manis adalah orange, namun pada saat kami
mengamatinya jagung manis telah di beri pestisida pelindung sehingga warnanya
merah. Dilihat dari segi bentuknya mungkin agak aneh karena dari seluruh jagung
manis bentuknya tidak ada yang sama sehingga dapat kita katakan bahwa bentuk
jagung manis tidak beraturan. Ukuran jagung manis yang kami amati tergolong
ukuran yang sedang.
Sample
ketiga yang diamati adalah jenis kacang tanah. Dalam sample ini disediakan tiga
jenis kacang, yang diberi lebel 1,lebel 2, dan lebel 3. Pada jenis kacang yang
berlebel 1 kami dapati warna kulitnya adalah merah hati,dengan bentuk biji yang
mendekati bentuk oval. Kemudian pengamatan pada ukuran kacang 1 termasauk jenis
kacang yang memiliki biji besar dan padat berisi, sehingga bentuknya akan
menarik dan mulus. Selanjutnya kacang berlebel 2 kami peroleh bahawa warna
kulit luarnya coklat muda, berbentuk lonjong dan permukaannya halus. Dari segi
ukuran kacang pada label dua termasuk dalam ukuran yang sedang jika di
bandingkan dengan titik sample yang ada dalam pengamatan ini. Pengamatan pada
sample kacang yang ketiga juga di temui beberapa perbedaan yang m,enunjukan
adanya keragaman pada sample ini. Pada sample ketiga warna pada kulit terluar
kacang adalah coklat tua, namun bukan berarti kehitaman. Bentuknya kami dapati
hampir seperti pada kacang lebel 1 namun pada kacang ini tektur permukaannya
agak keriput, mungkin karena pengaruh lingkungan saat kacang ini di tanam pada
lahan atau memang gen pada tetua kacang ini memang demikian sehingga pada
kacang ini seperti indukannya. Ukuran kacang inipun termasuk yang paling kecil
diantara sample yang kami amati.
Pengamantan
keragaman selanjutnya kami lakukan pada titik sample bulir padi yang telah
dihilangkan kulitnya atau di kupas. Adapun titik sample yang di sediakan pada
pengamatan ini terdiri empat sample yaitu ketan putih, ketan hitam, beras
(biasa), dan beras merah. Pada titik sample ketan putih warna luarnya tentu
saja putih, kemudian bentuk yang kami dapati pada ketan putih tergolong bulir
yang lonjong, ukuran ketan putih termasuk dalam biji dengan bulir kecil. Sample
bulir ketan hitam dari pengamatan yang kami lakukan warna luar pada bulir
hitam, namun ketika kami potong bulir melintang warna bagian dalam pada bulir
adalah putih. Ketan hitam termasuk tumbuhan dengan bulir lonjong. Ketan hitam
memiliki ukuran bulir yang sedang, tidak terlalu kecil dan tak terlalu besar,
dengan bentuk lonjong maka ketan hitam akan terlihat proposional. Sample kami
yang ketiga adalah beras biasa. Warna yang kami dapati pada titik sample ini
adalah putih bening namun bukan berarti transparan atau tembus pandang.
Bentuknya tak ubahnya dengan sample sebelumnya yaitu lonjong. Sample ini
memiliki ukuran yang tergolong standar dan cukup proposional jika kita amati
dengan seksama dan teliti. Sebagai perbandingan bentuk variasi pada bulir kami
mengamati beras merah. Dalam sample ini warna luarnya merah tua. Dengan bentuk
yang tetap lonjong seperti pada sample sebelumnya. Ukuran beras merah yang kami
amati memiliki bulir yang panjang.
Variasi
yang kami amati selanjutnya adalah variasi pada bunga eforbia. Dalam
pengamatan, kami mengunakan empat jenis bunga eforbia yang belum kami ketaui
spesiesnya sehingga kami sebut saja bunga pertama, kedua, ketiga dan keempat.
Pada variasi bunga karakteristik yang kami amati berbeda dari jenis-jenis
sample sebelumnya, karakteristik yang kami amati meliputi; warna bunga, daun
pada batang bunga, duri pada batang bunga, percabangan pada bunga, dan motif
atau bercak-bercak pada bunga. Bunga pertama memiliki warna pink dengan daun
yang cukup besar dan lebar pada batang, duri-durinya agak jarang namun cukup
besar-besar. Pada bunga eforbia ini memiliki percabangan tiga pada permulaan kelopak bunga, kemudian di lanjutkan dengan
percabangan dicotome pada bagian atas dan seterusnya hingga delapan helai bunga
tersebut. Pada bunga pertama terdapat bercak merah tua jarang-jarang. Sample kedua
memiliki warna bunga kuning ,denagan bentuk daun bulat namun kecil-kecil.
Variasi durinya pun berbeda dengan sample pertama, sample kedua memiliki duri
kecil dan panjang. Percabangan pada kelopak bunga dimulai dengan percabangan
dicotome dan seterusnya dicotome. Bunga kedua memiliki bercak cukup banyak dan
teratur pada helaian bunga. Sample ketiga memiliki warna merah dengan daun
lonjong panjang. Berduri kecil-kecil dan pendek. Percabangan pada kelopak bunga
adalah dicotome dan tidak ada motif bercak yang kami dapati. Sample bunga
eforbia yang terakhir memiliki karakteristik warna kuning dengan bentuk daun
lonjong. Pada batang terdapat duri-duri kecil banyak. Kelopak bunga di molai
dengan percabangan tunggal kemudian dicotome diatasnya. Bercak hanya kami temui
pada tepi bunga.
BAB
V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Pada akhir
Pengamatan pada praktikum 1 mengenal tipe-tipe keragaman diperoleh kesimpulan
bahwa setiap tanaman pasti memiliki variasi walaupun tersebut masih dalam satu
spesies sekalipun. Hal tersebut dapat kita buktikan dalam pengamatan diatas
pasti ada perbedaan antar tumbuhan. Variasi terjadi karena adanya faktor luar
yang meliputi lingkungan dan faktor abiotik lainnya. Selain itu variasi dapat
terjadi bila dalam gen-gen terjadi mutasi atau hal lainnya yang menghambat
kesempurnaan dalam transfer gen dari indukan ke generasi berikutnya. Variasi
dari unsur genetik akan di turunkan pada generasi berikutnya, sedangkan variasi
dari faktor lingkungan tidak di turunkan. Berdasar tolok ukur variasi ada yang
bersifat kualitaif dan kuantitatif.
5.2 Saran
Adapun saran
yang dapat saya sampaikan untuk Praktikan diharapkan lebih teliti dan cermat
dalam melakukan segala bentuk praktikum. Selain itu Praktikan diharapkan utuk
belajar seputar percobaan sebelum melakukan percobaan ini. Yang terakhir Praktikan
diharapkan agar selalu semangat dalam menghadapi kesulitan–kesulitan yang ada
saat praktikum
JAWABAN
PERTANYAAN
1.
Apa pentingnya keragaman?
·
Adannya
keragaman/variasi kita lebih mudah membedakan antara satu tumbuhan dengan
tumbuhan lain. Selain itu dengan adanya variasi akan terbentuk keindahan alam
dan keserasian .
2.
Apa kemungkinan yang menyebabkan
keragaman genetik. Berikan contoh yang spesipik
·
Karena
adanya keragaman gen, mutasi gen oleh lingkungan di karenakan rusaknya tau
berubahnya suatu habitat tumbuh suatu spesies maka sifat-sifat di dalam satu
spesies bervariasi atau keanekaragaman
gen dapat memunculkan variasi.
Contohnya
: manusia
Seorang
anak kembar, keduanya tidak akan serupa atau sama persis. Pasti saja terdapat
perbedaan, misalnya kelopak mata yang satu mirip dengan ibunya yang satu mirip
dengan bapaknya. Selain itu jika keduanya di pisahkan tempat tinggalnya dalam
waktu yang cukup lama tentu saja akan terjadi variasi tingkah laku dari faktor
lingkungan
3.
Bagaimana anda bisa mengetahui bahwa
keragaman adalah karena genetik atau lingkungan?
·
Karena
keanekaragaman gen dapat memunculkan variasi/keragaman. Sebab gen merupakan
faktor pembawa sifat keturunan yang menentukan sifat makhluk hidup. Sehingga
jika kita amati apabila suatu sifat akan tetap diturunkan pada generasi
berikutnya padahal lingkungannya telah berbeda maka itu adalah ciri variasi
genetik . sedangkan kalau suatu sifat yang telah ada pada suatu tanaman tidak
diturunkan pada keturuna berikutnya ketika di pindah tanamkan pada suatu
tempat, dan muncul suatu variasi baru pada lingkungan tersebut mak itu adalah
variasi lingkungan
DAFTAR
PUSTAKA
Anomim.2012.tingkat keanekaragaman hayati . http://smakita.net/macam-macam-tingkat-
keanekaragaman-hayati/
(di akses 15 maret 2014.12:30 wib)
Juansa,adrina.2010.keanekaraman tingkat spesies.jogjakarta:ugm
Media
center.2012. keanekaragaman-hayati-biodiversitas.
http://biologimediacentre.com/
keanekaragaman-hayati-biodiversitas
(di akses 10 maret 2014.13:47 wib)
Suryati,dotty;dkk.2014.penuntun praktikum genetika.bengkulu:uniib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar