Transparent Sexy Pink Heart RAKHMAT STW: LAPORAN GENETIKA KERAGAMAN VARIASI/UNIB/RAKHMAT STW/2014

Minggu, 23 Maret 2014

LAPORAN GENETIKA KERAGAMAN VARIASI/UNIB/RAKHMAT STW/2014


LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

ACARA 1
MENGENAL TIPE KERAGAMAN (VARIASI)





RAHMAD SETIAWAN



Shift: B.2. Senin (10:00-12:00)
Kelompok 2


LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sadari atau tidak bahwa kehidupan ini sangat komplek dan penuh keanekaragaman. Kita ambil contoh kecil saja dalam satu ruangan kuliah misalnya kebiasaan dan karakter dalam menulis tiap mahasiswa memiliki cara-cara yang khas antar mahasiswa satu dengan yang lain.
Kita perhatikan lingkungan sekitar kita, misalnya sebuah pohon yang tumbuh bergerumun dengan sesama jenisnya, ternyata jika kita amati lebih teliti pohon tersebut tetap memiliki perbedaan antar satu pohon dengan yang lainnya walaupun itu sejenis, perbedaan itu dapat kita amati misalnya dari segi bentuk, ukuran, dan lain-lain.
Keragaman sebenarnya dapat kita temui dalam semua aspek kehidupan kita, dari tingkat yang paling kecil yang sangat sulit di bedakan jika hanya kita amati sekilas saja, hingga yang sangat mudah kita bedakan misalnya bentuk wajah dan lain-lain ( Juansa,2010) .
Ada dua faktor penting penyebab keragaman yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Sedangkan pada faktor luar relatif stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Sehingga di dunia ini tidak ada dua individu yang sama persis walaupun itu satu jenispun (Media Center,2012). Karena di dunia ini terjadi mutasi gen yang menyebabkan variasi organisme dari spesies yang sama sehingga akan terbentuk keragaman tingkat spesies. Sedangkan lingkungan atau faktor eksternal; seperti makanan, suhu, cahaya matahari, kelembaban, curah hujan dan faktor lainnya bersama-sama faktor menurun yang diwariskan dari kedua induknya sangat berpengaruh terhadap fenotip suatu individu.sehingga fenotip suatu individu merupakan hasil interaksi antara genotip dengan lingkungannya. Baik hewan maupun tumbuhan juga mempunyai variasi yang tampak antara lain dalam bentuk, ukuran tubuh, warna dan ciri khas lainnya(Anonim,2012)


1.2  Tujuan
Praktikum mengenal tipe keragaman (variasi) bertujuan “Mengamati dan mengenal tipe-tipe keragaman pada tanaman


BAB II
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

2.1  Bahan dan Alat
Alat
Alat yang digunakan dalm praktikum ini adalah
·         Alat ukur
·         Kaca pembesar
·         Pena dan pensil

Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
·         Biji serealia (padi, jagung)
·         Biji kacang tanah
·         Beras
·         Bunga eforbia


2..2  Cara Kerja
            Adapun cara kerja pada praktikum 1 adalah:
1.      Mengamati biji-bijian yang tersedia dan bunga yang kita bawa perkelompok.
2.      Mencari dan mendapatkan paling sedikit tiga ciri yang berbeda untuk suatu sifat/karakter yang kita temukan.
3.      Mencatat dalam bentuk tabel keragaman yang kita temukan dalam praktikum dan menggambarnya.








BAB III
HASIL

Berikut adalah hasil pengamatan pada praktikum 1

Tabel 1. Padi
Jenis
Padi burung
Padi sawah
Padi pondok kuning
Warna
Kuning biasa
Kuning keputihan
Kuning kecoklatan
Bentuk
Oval
Tipis berisi (oval)
Oval berisi
Ukuran
pendek
Sedang
Panjang

Tabel 2. Jagung
Jenis
Hibrida
Pop corn
Jagung manis
Warna
orange
Kuning
Orange(asli)
Merah(pestisida)
Bentuk
lonjong
Oval
Tidak beraturan
Ukuran
besar
Sedang
Sedang

Tabel 3. Kacang
Jenis
Kacang 1
Kacang 2
Kacang 3
Warna
Merah hati
Coklat muda
Coklat tua
Bentuk
Oval
Lonjong halus
Oval keriput
Ukuran
Besar gemuk
Sedang gemuk
Kecil berisi(gemuk)

Tabel 4. Bulir padi
Jenis
Ketan putih
Ketan hitam
Beras
Beras merah
Warna
Putih
Hitam putih di dalam
Putih bening
Merah tua
Bentuk
lonjong
Lonjong
Lonjong
Lonjong
Ukuran
Kecil
Sedang
Sedang
Panjang

Tabel 5. Bunga Eforbia
Warna bunga
Pink
Kuning
Merah
Kuning
Daun bunga
Lebar dan besar
Bulat kecil
Lonjong panjang
Lonjong pendek
Duri batang
Besar tak panjang
Kecil panjang
Kecil pendek
Kecil banyak
Percabangan
3
2
2
2
Motif pada bunga
Bercak merah
Bercak pink
Tak ada
Bercak pinggir




BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah di lakukan dengan titik sample padi, jagung, kacang dan bunga di peroleh data;
Pada sample satu yaitu padi, diteliti tiga jenis padi yaitu padi burung, padi sawah, dan padi pondok kuning. Dari ketiga jenis padi ini kami menemukan perbedaan yang menjadikan khas tiap spesiesnya baik dari segi bentuk biji, ukuran, warna kulit luar padi. Padi burung memiliki warna kuning yang standar tidak terlalu gelap maupun mengkilap. Kulitnya pun mulus, dengan bentuk padi yang sedikit mendekati oval, ukuran padi ini paling pendek dari jenis padi lain yang kami jadikan sample pada praktikum satu. Sample kedua kami gunakan jenis Padi sawah pada padi ini miliki warna kuning keputihahan namun bukan berarti padi ini memiliki warna abu-abu, hanya saja pada padi ini warna kuningnya agak tampak seperti ada warna putihnya,Kulit padi jenis ini pun tetap mulus, dengan bentuk padinya tipis namun berisi dalam artian padi ini bernas. Ukuran padi ini sedang jika kami bandingkan dengan padi lain lain yang kami jadikan sample. Sample kami sealnjutnya adalah  jenis Padi pondok kuning. Mungkin jenis padi ini sedikit asing bagi sebagian orang, begitu juga dengan saya baru sekali mendengar namanya, namun yang perlu kita ketahui bahwa pada padi ini miliki warna kuning agak kecolatan, sehingga padi ini tampak agak kurang menarik jika di pandang sekilas, Kulit padi jenis ini pun seperti dua sample sebelumnya yakni tampak mulus, bentuk padinya gemuk berisi sebagai bukti salah satu jenis padi unggul. Ukuran padi ini menurut kami tergolong padi yang panjang jika kita bandingkan dengan padi lain lain yang kami jadikan sample.
Sample Kedua adalah biji Jagung, pada samle ini di sediakan tiga jenis biji jagung yang di amati yaitu jagung hibrida, Pop corn dan jagung manis. Jagung hibrida memiliki warna agak ke orangean dengan penampilan yang cukup mulus dan menarik jika kita memandangnya, bentuk dari jagung ini lonjong dan berisi, ukuran satu bijiannya cukup besar dan padat. Sample yang di sediakan kedua adalah jenis pop corn, pada jenis ini di peroleh data bahwa warna kulit terluar agak kuning pudar, mungkin karena terlalu lama di simpan atau meman dari gen indukannya memang begitu. ukuran biji jagung pop corn tergolong biji yang standar seperti kebanyakan jagung jenis lokal yang sering kita jumpai sehari hari. Sample ketiga adalah jagung manis, mengamati sample yang ketiga cukup menarik karena kebanyakan orang kurang paham akan jagung manis. Dari pengamatan kami peroleh data bahwa warna asli jagung manis adalah orange, namun pada saat kami mengamatinya jagung manis telah di beri pestisida pelindung sehingga warnanya merah. Dilihat dari segi bentuknya mungkin agak aneh karena dari seluruh jagung manis bentuknya tidak ada yang sama sehingga dapat kita katakan bahwa bentuk jagung manis tidak beraturan. Ukuran jagung manis yang kami amati tergolong ukuran yang sedang.
Sample ketiga yang diamati adalah jenis kacang tanah. Dalam sample ini disediakan tiga jenis kacang, yang diberi lebel 1,lebel 2, dan lebel 3. Pada jenis kacang yang berlebel 1 kami dapati warna kulitnya adalah merah hati,dengan bentuk biji yang mendekati bentuk oval. Kemudian pengamatan pada ukuran kacang 1 termasauk jenis kacang yang memiliki biji besar dan padat berisi, sehingga bentuknya akan menarik dan mulus. Selanjutnya kacang berlebel 2 kami peroleh bahawa warna kulit luarnya coklat muda, berbentuk lonjong dan permukaannya halus. Dari segi ukuran kacang pada label dua termasuk dalam ukuran yang sedang jika di bandingkan dengan titik sample yang ada dalam pengamatan ini. Pengamatan pada sample kacang yang ketiga juga di temui beberapa perbedaan yang m,enunjukan adanya keragaman pada sample ini. Pada sample ketiga warna pada kulit terluar kacang adalah coklat tua, namun bukan berarti kehitaman. Bentuknya kami dapati hampir seperti pada kacang lebel 1 namun pada kacang ini tektur permukaannya agak keriput, mungkin karena pengaruh lingkungan saat kacang ini di tanam pada lahan atau memang gen pada tetua kacang ini memang demikian sehingga pada kacang ini seperti indukannya. Ukuran kacang inipun termasuk yang paling kecil diantara sample yang kami amati.
Pengamantan keragaman selanjutnya kami lakukan pada titik sample bulir padi yang telah dihilangkan kulitnya atau di kupas. Adapun titik sample yang di sediakan pada pengamatan ini terdiri empat sample yaitu ketan putih, ketan hitam, beras (biasa), dan beras merah. Pada titik sample ketan putih warna luarnya tentu saja putih, kemudian bentuk yang kami dapati pada ketan putih tergolong bulir yang lonjong, ukuran ketan putih termasuk dalam biji dengan bulir kecil. Sample bulir ketan hitam dari pengamatan yang kami lakukan warna luar pada bulir hitam, namun ketika kami potong bulir melintang warna bagian dalam pada bulir adalah putih. Ketan hitam termasuk tumbuhan dengan bulir lonjong. Ketan hitam memiliki ukuran bulir yang sedang, tidak terlalu kecil dan tak terlalu besar, dengan bentuk lonjong maka ketan hitam akan terlihat proposional. Sample kami yang ketiga adalah beras biasa. Warna yang kami dapati pada titik sample ini adalah putih bening namun bukan berarti transparan atau tembus pandang. Bentuknya tak ubahnya dengan sample sebelumnya yaitu lonjong. Sample ini memiliki ukuran yang tergolong standar dan cukup proposional jika kita amati dengan seksama dan teliti. Sebagai perbandingan bentuk variasi pada bulir kami mengamati beras merah. Dalam sample ini warna luarnya merah tua. Dengan bentuk yang tetap lonjong seperti pada sample sebelumnya. Ukuran beras merah yang kami amati memiliki bulir yang panjang.
Variasi yang kami amati selanjutnya adalah variasi pada bunga eforbia. Dalam pengamatan, kami mengunakan empat jenis bunga eforbia yang belum kami ketaui spesiesnya sehingga kami sebut saja bunga pertama, kedua, ketiga dan keempat. Pada variasi bunga karakteristik yang kami amati berbeda dari jenis-jenis sample sebelumnya, karakteristik yang kami amati meliputi; warna bunga, daun pada batang bunga, duri pada batang bunga, percabangan pada bunga, dan motif atau bercak-bercak pada bunga. Bunga pertama memiliki warna pink dengan daun yang cukup besar dan lebar pada batang, duri-durinya agak jarang namun cukup besar-besar. Pada bunga eforbia ini memiliki percabangan tiga pada permulaan  kelopak bunga, kemudian di lanjutkan dengan percabangan dicotome pada bagian atas dan seterusnya hingga delapan helai bunga tersebut. Pada bunga pertama terdapat bercak merah tua jarang-jarang. Sample kedua memiliki warna bunga kuning ,denagan bentuk daun bulat namun kecil-kecil. Variasi durinya pun berbeda dengan sample pertama, sample kedua memiliki duri kecil dan panjang. Percabangan pada kelopak bunga dimulai dengan percabangan dicotome dan seterusnya dicotome. Bunga kedua memiliki bercak cukup banyak dan teratur pada helaian bunga. Sample ketiga memiliki warna merah dengan daun lonjong panjang. Berduri kecil-kecil dan pendek. Percabangan pada kelopak bunga adalah dicotome dan tidak ada motif bercak yang kami dapati. Sample bunga eforbia yang terakhir memiliki karakteristik warna kuning dengan bentuk daun lonjong. Pada batang terdapat duri-duri kecil banyak. Kelopak bunga di molai dengan percabangan tunggal kemudian dicotome diatasnya. Bercak hanya kami temui pada tepi bunga.












BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan
            Pada akhir Pengamatan pada praktikum 1 mengenal tipe-tipe keragaman diperoleh kesimpulan bahwa setiap tanaman pasti memiliki variasi walaupun tersebut masih dalam satu spesies sekalipun. Hal tersebut dapat kita buktikan dalam pengamatan diatas pasti ada perbedaan antar tumbuhan. Variasi terjadi karena adanya faktor luar yang meliputi lingkungan dan faktor abiotik lainnya. Selain itu variasi dapat terjadi bila dalam gen-gen terjadi mutasi atau hal lainnya yang menghambat kesempurnaan dalam transfer gen dari indukan ke generasi berikutnya. Variasi dari unsur genetik akan di turunkan pada generasi berikutnya, sedangkan variasi dari faktor lingkungan tidak di turunkan. Berdasar tolok ukur variasi ada yang bersifat kualitaif dan kuantitatif.

5.2   Saran
            Adapun saran yang dapat saya sampaikan untuk Praktikan diharapkan lebih teliti dan cermat dalam melakukan segala bentuk praktikum. Selain itu Praktikan diharapkan utuk belajar seputar percobaan sebelum melakukan percobaan ini. Yang terakhir Praktikan diharapkan agar selalu semangat dalam menghadapi kesulitan–kesulitan yang ada saat praktikum














JAWABAN PERTANYAAN


1.        Apa pentingnya keragaman?
·         Adannya keragaman/variasi kita lebih mudah membedakan antara satu tumbuhan dengan tumbuhan lain. Selain itu dengan adanya variasi akan terbentuk keindahan alam dan keserasian .

2.      Apa kemungkinan yang menyebabkan keragaman genetik. Berikan contoh yang spesipik
·         Karena adanya keragaman gen, mutasi gen oleh lingkungan di karenakan rusaknya tau berubahnya suatu habitat tumbuh suatu spesies maka sifat-sifat di dalam satu spesies bervariasi atau  keanekaragaman gen dapat memunculkan variasi.

Contohnya : manusia
Seorang anak kembar, keduanya tidak akan serupa atau sama persis. Pasti saja terdapat perbedaan, misalnya kelopak mata yang satu mirip dengan ibunya yang satu mirip dengan bapaknya. Selain itu jika keduanya di pisahkan tempat tinggalnya dalam waktu yang cukup lama tentu saja akan terjadi variasi tingkah laku dari faktor lingkungan

3.      Bagaimana anda bisa mengetahui bahwa keragaman adalah karena genetik atau lingkungan?
·         Karena keanekaragaman gen dapat memunculkan variasi/keragaman. Sebab gen merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang menentukan sifat makhluk hidup. Sehingga jika kita amati apabila suatu sifat akan tetap diturunkan pada generasi berikutnya padahal lingkungannya telah berbeda maka itu adalah ciri variasi genetik . sedangkan kalau suatu sifat yang telah ada pada suatu tanaman tidak diturunkan pada keturuna berikutnya ketika di pindah tanamkan pada suatu tempat, dan muncul suatu variasi baru pada lingkungan tersebut mak itu adalah variasi lingkungan






DAFTAR PUSTAKA

Anomim.2012.tingkat keanekaragaman hayati . http://smakita.net/macam-macam-tingkat-
keanekaragaman-hayati/ (di akses 15 maret 2014.12:30 wib)
Juansa,adrina.2010.keanekaraman tingkat spesies.jogjakarta:ugm
Media center.2012. keanekaragaman-hayati-biodiversitas. http://biologimediacentre.com/
keanekaragaman-hayati-biodiversitas (di akses 10 maret 2014.13:47 wib)
Suryati,dotty;dkk.2014.penuntun praktikum genetika.bengkulu:uniib




Tidak ada komentar:

Posting Komentar